Myanmar Bekukan Penebangan Pohon di Pegunungan

Yangon, (Analisa). Departemen Kehutanan Myanmar telah menghentikan penebangan pohon di sepanjang Gugusan Gunung Bago Yoma di bagian tengah negeri itu se­lama 10 tahun ke depan, demi­kian laporan resmi yang beredar pada Jumat (22/7).

Hingga 2015, gugusan gu­nung tersebut memiliki 26 persen hutan, sebanyak 3,6 juta hektare, kata Departemen Kehu­tanan. Sehubungan dengan berlan­jutnya pem­balakan di daerah lain di seluruh negeri itu, volumen tahunan akan diku­rangi, kata seorang pejabat di departemen tersebut.

Upaya pelestarian hutan akan dilancar­kan berbarengan dengan kegiatan pene­bangan pohon, sementara pembalakan gelap telah dilarang dan izin penebangan buat perusahaan swasta takkan dik­e­luarkan lagi, tambah pejabat itu.

Menurut laporan sebelum­nya, Myan­mar akan meng­hentikan produksi kayu jati dan mengurangi penebangan pohon kayu keras tahun ini akibat penggurunan parah.

Jumlah pohon kayu di Myan­mar berku­rang akibat pembalakan liar, de­mikian la­poran Xinhua pada Jumat pagi. Angka luas hutan di Myanmar telah berkurang sampai 45 presen pada 2015 dari lebih 57 persen pada 1990, kata Kemen­terian Sumber Daya Alam dan Pelestarian Ling­kungan Hidup. Namun Kementerian itu berencana menanam kembali pohon kayu di Pegu­nungan Bago dalam upaya melin­dungi sumber daya alam.

Myanmar adalah salah sa­tu negara yang paling kaya akan sumber daya di Asia Tenggaram dengan sebanyak 38 persen hutan campuran, 25 persen bukit dan hutan hijau. Volume penebangan po­hon jati dan kayu keras pada ta­hun fiskal 2012-2013 men­capai 925.050 ton, de­mikian data statistik resmi.

Sementara itu, Pemerintah Myanmar telah membatasi ekspor kayu gelon­dongan gu­na mendorong lebih ba­nyak ekspor produk kayu dengan nilai tambah sejak 2014. (Ant/Xinhua-OANA)

()

Baca Juga

Rekomendasi