TWI Sitinjo Kurang Perawatan

Sidikalang, (Analisa). Taman Wisata Iman Sitinjo di Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi dinilai kurang perawatan. 

Anggota DPRD Dairi, Mar­kus WS Purba di Sidikalang, Minggu (24/7) mengatakan, pengelolaan objek wi­sata dimaksud seakan jauh dari keseriusan. Selain itu, peren­canaan juga kurang matang.

Markus mengaku kaget kala men­dengar kabar bahwa  areal taman Firdaus justru dijadikan penggem­balaan kerbau. Koto­ran piaraan itu berserak di sana. Padahal, sejumlah pengunjung menyisihkan waktu  guna melihat destinasi tersebut.

Menurutnya, keberadaan kerbau agak  kontradiktif dengan patung Adam dan Hawa yang menggam­barkan jatuhnya manusia ke dalam dosa.  Kalau membaca alkitab, tak ada cerita hubungan langsung dengan fauna itu. 

Lagian, Taman Firdaus adalah  sejarah kitab suci, lalu kok bisa di sekitarnya tertambat kerbau? Jika ini sebuah ketele­doran, Markus berharap,  SKPD terkait segera menertibkan. Jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga.

Legislator dari partai De­mokrat ini juga menyesalkan penataan keber­sihan. Sampah berserak di berbagai sudut. Objek wisata, sepatutnya mengedepankan prinsip keber­sihan. Nuansa kesejukan seyo­gia­nya diim­bangi kebersihan. Di lapangan, tak tertengok pembeda siapa petugas mana tamu.  Sepertinya, minim pemandu.

Dia juga berpandangan, pelatan ikon Taman Firdaus  tidak  mengacu skala prioritas anggaran. Masih banyak jalan rusak serta rumah tidak layak huni yang perlu dibenahi.  Jamak ruas ke akses usaha tani mendesak diperkeras. Kenapa harus digelontorkan dalam bilangan lebih 10 milliar hanya untuk 1 kegiatan?

Anggota DPRD dari fraksi PAN, Carles Ginting mengaku kecewa  mengamati  penge­lolaan  beberapa tahun belaka­ngan.  Dia juga meng­kritisi kenaikan tarif masuk bukan berdasarkan Perda.  Kebersihan adalah issu strategis dala promosi wisata. Jika ditemukan serakan sam­pah, imej sebuah destinasi akan menyusut.

Pekerja jangan hanya ber­lomba menjaga pos portal  untuk hitung karcis.  Pelayanan harus dioptimalkan.  Andai ditelisik, infrastruktur di sana kurang terawat. Jalan berikut parkiran  juga berantakan.

Carles mengingatkan,  siapa­pun yang terlibat dalam pelak­sanaan pembangunan dan pe­meliharaan serta urusan keua­ngan, seyogianya menge­depan­kan hati. Jangan sampai, TWI jadi arena korupsi. Dia men­sinyalir, ada proyek besar  beraroma penyim­pangan. (ssr)

()

Baca Juga

Rekomendasi