Oleh: Dedy Hutajulu. MERESPON banyaknya komplain atas mahalnya uang kuliah di Universitas Negeri Medan (Unimed), pemerintah akhirnya menetapkan uang kuliah tunggal (UKT) Unimed maksimal Rp 3,3 juta untuk kelompok Sosial dan Humaniora dan Rp3,5 juta untuk kelompok sains dan teknik.
Humas Unimed, M Surip , Senin (8/8) mengumumkan penurunan UKT) Unimed ini sesuai Permenristekdikti No. 39 tentang biaya kuliah. Unimed merespon permohonan keringanan biaya yang diajukan ratusan orangtua mahasiswa, tempo hari.
"Benar. UKT Unimed tertinggi adalah Rp3,3 juta untuk kelompok Soshum dan Rp3,5 juta untuk kelompok Saintek. Kami taat azas pada Permenristekdikti," kata M Surip.
Ia juga menjelaskan, keputusan yang dikeluarkan, Permenristekdikti tersebut, juga berlaku bagi seluruh PTN (Perguruan Tinggi Negri) di seluruh Indonesia.
Mengenai masalah keberatan para orangtua mahasiswa baru atas mahalnya uang kuliah Tunggal (UKT) yang telah ditetapkan Unimed sebelumnya, Unimed berjanji akan mengembalikannya dengan cara memotong biaya UKT pada semester yang akan datang.
"Jadi, uang kuliah yang sudah diserahkan, akan dipotong pada pembayaran UKT semester depan. Sebab, uang kuliah yang sudah dibayarkan pada awalnya tadi, sudah masuk ke kas negara. Jadi, tak mungkin diambil lagi," terangnya.
Dengan demikian, Surip memastikan, masyarakat dalam hal ini orangtua mahasiswa tidak akan dirugikan, walaupun sudah membayarkan lebih, mulai dari UKT yang dikenakan Rp4, 5 juta hingga Rp7 juta.
"Kelebihan pembayaran UKT yang lama, pastinya akan kami kembalikan dan tidak ada masyarakat yang dirugikan. Maka dari itu, saya mewakili sivitas Unimed, memohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan dalam hal UKT terhadap mahasiswa baru ini," pungkasnya.
James, salah satu mahasiswa baru yang berniat mundur disebabkan mahalnya uang kuliah. Orangtuanya berpendapatan Rp1, 8 juta perbulan sebagai buruh kasar di Pematangsiantar. Sedang ibunya hanya ibu rumah tangga.
James mengaku kecewa karena awalnya ia mengira uang kuliah di Unimed jauh lebih murah ketimbang kampus lain. Ia lulus di Fakuktas Teknik dari jalur mandiri. "Kemarin kubaca di koran kalau jurusan teknik Unimed otomatis dimasukkan jadi reguler. Tau-taunya uang kuliahku dipatok Rp3, 5 juta. Gak sanggup orangtuaku," keluhnya.
Luki Milala, mahasiswa baru Biologi juga menuturkan, ia terbebani pikirannya mengingat uang kuliahnya dipatok Rp7 juta. Ia lulus jalur SNMPTN. Padahal sudah dua tahun ia dan keluarganya tinggal di posko pengungsian akibat dampak erupsi Sinabung.
"Memang mamaku guru SD, tapi kami kan sudah di pengungsian. Kakakku juga kuliah di swasta. Bapak gak kerja lagi karena kami sudah kehilangan ladang. Jadi yang tujuh juta itu dipinjam-pinjami mama kemarin agar aku tetap bisa kuliah. Mohon dibantulah kami keringanan uang kuliah kami," pinta Luki.