Hikmat Lebih Baik dari pada Kuasa

Oleh: Jekson Pardomuan.

Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan , dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.  Karena oleh aku umurmu diperpanjang, dan tahun-tahun hidupmu ditambah. Amsal 9 : 10-11.

Kalau kita sudah memiliki hikmat, biasanya lebih tahan terhadap berbagai hal yang mencoba memancing amarah kita.

Sebut saja saat kita berada dalam antrean panjang di bank. Tiba-tiba ada yang memotong antrean kita dan berkata mohon maaf saya sedang terburu-buru, bolehkah saya duluan ?

Mungkin kalau secara pemikiran manusia biasa kita akan marah dan tidak mem­berikan kesempatan untuk men­da­hului kita. Akan tetapi kalau memang alasan­nya masuk akal, misal orang tua, ibu hamil atau menyusui, orang berke­bu­­tuhan khusus pastilah kita akan men­dahulukan mereka.

Akan tetapi, jika orang yang men­da­hului kita sebaya atau bahkan lebih muda tak ada salahnya untuk membe­ri­kan nase­hat agar ke depan ia bisa disiplin dan memiliki hikmat yang dari Tuhan. Ja­ngan karena mau cepat, lantas kita me­nye­robot atau mendahului antrean orang yang di depan kita.

Pengkhotbah 9 : 13-18 menuliskan "Hal ini juga kupandang sebagai hikmat di bawah matahari dan nampaknya besar bagiku; ada sebuah kota yang kecil, pen­duduknya tidak seberapa; seorang raja yang agung menyerang, menge­pung­­nya dan mendirikan tembok-tem­bok penge­pungan yang besar terha­dapnya; di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang meng­ingat orang yang miskin itu. Kataku: “Hikmat lebih baik dari pada keperka­sa­an, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang.” Perkataan orang berhikmat yang dide­ngar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh. Hikmat lebih baik dari pa­da alat-alat perang, te­tapi satu orang yang keliru dapat meru­sakkan banyak hal yang baik."

Pemimpin yang berhikmat biasanya akan disukai oleh rakyatnya. Akan tetapi pemimpin yang merasa dirinya berkhid­mat tapi perilakunya sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan.

Di negeri ini ada banyak pemimpin yang merasa paling berpengaruh, ber­khidmat dan berkuasa. Ia tidak sadar si­kap­nya yang seperti itu akan menjeru­muskan dirinya sendiri.

Tak perlu heran kalau saat ini sudah banyak orang-orang yang merasa paling berhikmat tapi perilakunya sangat ber­tolak belakang.

KPK yang bekerja untuk menegakkan hukum di negeri ini sudah banyak yang menangkap pemimpin yang merasa paling berhikmat tadi ternyata seorang ko­ruptor. Ia telah membohongi dirinya sen­diri, keluarganya dan terlebih Tuhan yang memberinya nafas kehidupan.

Kita harus memiliki kesadaran dalam menjalani hidup yang diberikan Tuhan kepada kita.

Mungkin sangat berat dalam meng­hadapi sebuah percobaan, akan teta­pi ketika kita mengandalkan Tuhan dan meminta hikmat dari-Nya maka kita akan merasa tenang dan bisa mengha­da­­pi segala persoalan dengan penuh suka­­cita.

Mengucap syukur dalam segala hal adalah sikap yang diajarkan Tuhan kepada kita anak-anak-Nya yang perca­ya dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

Firman Tuhan yang tertulis dalam Amsal 11 : 2-4  "Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati. Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecu­rangan­nya.  Pada hari kemurkaan harta tidak ber­guna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut."

Hikmat yang datang dari Tuhan akan menuntun kita dalam menjalani hidup dengan kesungguhan, mengerjakan se­suatu dengan petunjuk Tuhan dan me­ngasihi sesama manusia ciptaan Tuhan dengan sepenuh hati.

Jauhkan Sika membeda-bedakan dan sikap balas dendam dalam hidup kita. Perolehlah hikmat yang dari Tuhan, karena hikmat Lebih Baik daripada kuasa.

Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi