Bandara Silangit Gunakan Bahasa Batak

Silangit, (Analisa). Pihak Bandara Silangit Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) meng­gunakan dan menerapkan tiga bahasa untuk menyampaikan pesan kepada seluruh penum­pang maskapai setiap hari. Ketiga bahasa yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Batak.

Menurut Kepala Bandara Silangit, Hotasi Manalu, pe­nggunaan dan penerapan ke­tiga bahasa itu dilakukan untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat dipahami dan dimengerti seluruh pe­num­pang.

“Jadi kita menggunakan tiga bahasa untuk menyam­paikan pesan setiap hari ke­pada seluruh penumpang, sebab pesan yang disampaikan itu penting,”ujar kepala Ban­dara Silangit, Hotasi Manalu kepada wartawan, Minggu, (31/7).

Dia mengaku, khusus peng­gunaan bahasa batak memang penggunaan bahasa ini terkesan unik dan agak ja­rang diterapkan oleh ban­dara lain, kecuali bandara Silangit.

Menurutnya, penggunaan Bahasa Batak di Bandara Si­langit bukan karena lokasi di daerah batak, namun hal ini di­lakukan karena mengingat para penumpang Bandara Si­langit lebih dominan masya­rakat batak umumnya orang­tua yang kurang paham bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. .

“Sebab, masyarakat batak umumnya yang orangtua ha­rus kita akui masih lebih pa­ham dengan bahasa batak daripada bahasa inggris dan indonesia, jadi pesan memang harus disampaikan dengan bahasa batak, agar pesan itu dapat dimengerti, kalau pesan itu tidak dimengerti bisa ba­haya nanti,” katanya.

Pihaknya juga telah menya­rankan ke­pada seluruh mas­kapai penerbangan di Bandara Silangit, agar terus meng­gu­na­kan ketiga bahasa itu pa­da saat me­nyam­paikan pesan kepada seluruh pe­num­pang agar seluruh pesan dapat ter­­sam­paikan secara efektif dan dimengerti.

“Kepada seluruh maskapai sudah kita minta agar mene­rapkan ketiga bahasa ini, kan tidak ada masalah di situ, yang penting seluruh pesan bisa tersampaikan dengan baik kepada penum­pang,” imbuh­nya. (can)

()

Baca Juga

Rekomendasi