Penelitian:

Yunani Memetik Peradaban Bangsa Asing

JIKA ingin belajar kemajuan kebudayaan dan ilmu pengetahuan tak pernah luput dari pengkajian sejarah Yunani kuno. Peradaban Yunani hingga saat ini masih tetap bertengger sebagai salah satu lokasi buat menimba wawasan.

Meski demikian yang sering di­dengungkan, namun ternyata ada beberapa tulisan yang mengeritik per­sepsi tersebut. Bagi mereka, ke­masyhuran Yunani sebagai sum­ber ilmu pengetahuan bukan­lah hal yang mengagumkan. Be­gitu juga dengan kepiawainnya membuat sejarah nan diagungkan banyak orang. Ternyata, semua itu tidaklah benar kenyataannya.

Pelajaran bahwa peradaban dan ke­masyhuran Yunani bukanlah se­perti apa yang selama ini dike­ta­hui. Namun, tetap saja memberikan man­faat bagi umat manusia. Man­faat untuk membuat dan memba­ngun kemasyhuran suatu bangsa.

Memang cukup kompleks dan rumit sejarah Yunani dari sisi pera­daban. Meskipun demikian, ke­ma­juan ilmu pengetahuan di sini­lah awalnya ditanamkan sehingga his­tori daya pikir maju muncul dan ber­kembang nan berasal dari seja­rah peradaban Yunani.

Bisa dikatakan bahwa sejarah Yunani menjadi salah satu cerita se­jarah yang paling panjang. Se­jarah peradaban Yunani, dari sega­la cerita di zaman dahulunya, telah meninggalkan peninggalan besar terhadap kehidupan manusia yang sangat berarti.

Sudah lama diketahui, bahwa Yu­nani ialah salah satu negeri yang berada di Mediterania yang dikenal sebagai peradaban tertua di Eropa . Orang Yunani diklaim sebagai kelompok Indo-Eropa yang no­madik.

Posisinya menggantikan ke­lom­pok penduduk yang telah lama me­netap di suatu daerah. Dalam ca­ta­tan sejarah, bangsa Yunani di­klaim sebagai bangsa yang harus me­ngangkatkan kaki dari da­erah­nya. Lalu, mendirikan peradaban nan cukup besar sendiri di daerah pu­lau Kreta.

Awal mulanya peradaban Yu­nani antik terjadi pada periode Yu­nani Arkais, yaitu sekitar 800 tahun sam­pai dengan 480 tahun dari se­be­lum pembentukan tanggal ma­sehi. Dari sini, tampak sekali bahwa peradaban Yunani sudah cukup lama sekali, bukan? Namun, pada abad ke 5 SM dianggap sebagai masa kejayaan Yunani. Periode inilah yang dikenal masyarakat.

Yunani mulai dikenal publik saat dipimpin Athena. Nama Athe­na pun menjadi masyhur sebab da­pat terbebas dari agresi Kerajaan Per­sia. Kemenangan Athena tidak luput dari kehebatan orang-orang yang bijak dan pintar. Namun, ke­hebatan ini juga pernah dikalahkan dengan kekuatan orang Sparta. Ke­kalahan inilah yang di­sebut dengan perang Peloponnesos.

Kekalahan

Pada 404 SM Athena me­nga­lami kekalahan. Setelah berakhir­nya kepemimpinan Alexander Agung, peradaban Yunani pun me­ngawali peradaban baru.

Artinya, peradaban Yunani An­tik berubah menjadi peradaban baru yang dikenal dengan nama pe­ra­daban Hellenistik. Peradaban inilah yang menyebar sampai ke Asia Tengah. Bahkan, akibat pe­ra­daban tersebut dapat menyebar hing­ga barat Laut Tengah.

Peradaban Yunani mengalami perkembangan. Perkembangan itu terlihat sebab orang-orang Yunani sudah mulai bekerja di bidang lain, yaitu berdagang. Aktivitas berwira­usaha ini tampak hingga ke daerah Mediterania.

Dengan aktivitas dagang inilah para penduduk Yunani mendapat ancaman dengan masuknya kebu­dayaan lain. Namun sangat di­sayang­kan, ketika mengadopsi ke­budayaan bangsa lain dengan enak­nya orang-orang Yunani meng­klaim bahwa kebudayaan tersebut ialah kebudayaan mereka.

Bahkan Yunani yang diklaim se­bagai sumber segala pengeta­huan yang diperoleh juga ada yang salah. Untuk pembuktiannya dapat dikaji dalam sejarah. Masyarakat Phoenicialah yang mengajari orang-orang Yunani mengenal alfa­bet, ide-ide bagus religius dan teknologi. Namun, oleh orang-orang Yunani diklaim bahwa semua itu milik mereka, bukan adopsi dari Phoenicia.

Bahkan gagasan dalam seni arsi­tek­tur religius, ilmu geografi, dasar geometris,yang diklaim Yu­nani milik mereka ternyata tak benar. Se­muanya mereka adopsi dari Me­sir. Demikian juga dengan ilmu as­tronomi, matematika geometri yang diklaim berasal dari bangsa Yu­nani, ternyata ialah adopsi dari bangsa Babilonia.

Jelasnya, peradaban Yunani yang selama ini dikenal tidak luput dari pengaruh kebudayaan bangsa lain yang diadopsi oleh o­rang-orang Yunani. Akhirnya, kemajuan Yunani seolah-olah muncul dari mereka. Tidak tahunya semua itu ialah pengaruh dari bangsa lain.

Keberuntungan

Melihat sejarah ini, hal-hal yang telah didengung-dengungkan ten­tang kehebatan Yunani tidaklah be­nar adanya. Yunani hanyalah ne­gara yang mendapatkan keberun­tu­ngan terkenal dari pelajaran-pela­jaran yang mereka petik dari bang­sa-bangsa lain, bu­kan dari apa yang mereka bisa dari generasi ter­dahulu.

Oleh sebab itu, pemanfaatan ha­sil-hasil inovasi yang kemudian di­akui Yunani sebagai miliknya ialah cara ilegal buat memper­ke­nal­kan Yunani memiliki perada­ban-peradaban yang hebat, yang me­nunjukkan seolah-olah Yunani ialah bangsa besar yang menguasai peradaban dunia.

Untuk memperkuat argu­men­tasi bahwa bangsa Yunani terkenal se­bagai bangsa yang tidak bertu­han. Lalu, dari manakah ide ke­tu­hanan didapat mereka? Ter­nyata, ide tersebut mereka dapatkan atau adopsi dari bangsa Mesir.

Tidak hanya itu, ihwal kehi­du­pan dan penciptaan bumi juga di­adop­si melalui cerita-cerita Mesir Ku­no. Jika boleh dikatakan, bangsa Mesir memiliki peradaban yang jauh lebih baik dari peradaban Yu­nani. Yunani hanya menang dari sisi keberuntungan saja.

Meskipun telah mengkaji pe­radaban Yunani dari sisi keilmuan yang diklaim hasil adopsi, kini tidak ada salahnya bila dikaji juga bukti sejarah peradaban Yunani. Ada tiga bukti sejarahnya yang selalu dibicarakan, yaitu, bangunan Troya di AsiaKecil, harta Priamus yang diterbuat dari emas dan pe­rak, dan makam raja agamemnon.

Dalam sejarah peradaban Yu­nani, dicatat sebagai tanda perada­ban­nya terdapat sebuah kota yang bernama Acropolis. Di kota ini ter­da­pat sebuah perbukitan tinggi yang di sana ada beberapa patung dewa yang indah. Tak hanya itu, ada juga sebuah benteng besar di­bangun sebagai kubu pertahanan.

Di dalam kota Acropolis terda­pat dua kuil yang difungsikan seba­gai loka pemujaan, yaitu kuil erec­tum dan kuil parthenon. Kuil erec­tum ialah kuil yang dipakai buat pemu­jaan kepada dewi athena pe­pe­­ra­ngan, sedangkan kuil Par­the­non da­lah kuil yang diguna­kan buat peng­hormatan kepada dewi Athena.

Namun, peninggalan sejarah pe­radaban Yunani yang hingga kini ma­sih sering disebut-sebut ialah Kuil Dewa Zeus. Kuil ini teradapat di bukit Olympus. Di sinilah o­rang-orang Yunani melakukan pe­mu­jaan terhadap Dewa Zeus. Ada­lah Home­rus, salah seorang pe­nga­rang sastra Yunani Antik dalam karya sastranya yang berjudul Illyas menuliskan kisah tentang pe­rang Troya.

Selain itu, bukti peradaban Yu­nani juga terletak pada kemampuan pa­ra filsuf yang bisa atau mampu me­ngembangkan ilmu pengeta­huan dengan cukup pesat. Meski di­ketahui bahwa ilmu tersebut bu­kanlah orisinil dari mereka, tapi adop­sian. Hanya saja, para filsufnya mam­pu mengembangkannya dengan baik.

Tak hanya itu, bukti selanjutnya ialah pulau Kreta. Pulau ini terdapat di daerah perairan bahari Tengah ba­gian timur. Pulau ini ialah jalur per­da­gangan yang meng­hubung­kan Sicillia, Mesir, Pantai Levant, Bizantium dan Yunani sendiri. Pada saat itu, pulau Kreta ialah pusat perdagangan dunia. Namun, kini hanya tinggal kena­ngan saja sejak dihantam tsunami dan kini menjadi ritual pemujaan lokal. (bsc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi