MIGRASI hewan adalah sebuah gerakan periodik hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli. Faktor hewan bermigrasi biasanya untuk mencari makanan yang berlimpah dan tempat yang baik untuk berkembang biak. Migrasi hewan musiman merupakan penomena yang paling menakjubkan dari elemen alam.
Yang berimigrasi tidak hanya hewan darat tetapi juga hewan air yang antara lain:
1. Ikan Salmon
Mungkin sudah banyak yang tahu kalau ikan salmon adalah salah satu hewan yang rutin bermigrasi. Biasanya mereka bermigrasi untuk reproduksi. Salmon adalah sejenis ikan laut dari famili Salmonidae. Ikan lain yang satu famili dengan salmon adalah ikan Trout.
Perbedaannya adalah pada migrasi hidup salmon dibandingkan dengan ikan trout yang menetap. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi.
Terdapat suatu kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat yang sama di mana ia dilahirkan untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan demikian, namun alasan mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih misteri.
Salmon kembali ke perairan air tawar yang deras untuk berkembang biak. Metode navigasi yang dilakukannya kemungkinan dilakukan dengan indra penciuman ikan tersebut. Setengah dari salmon dewasa akan mati dalam beberapa hari hingga minggu setelah berkembang biak.
Untuk menaruh telur, salmon betina mengepakkan ekornya untuk menciptakan wilayah bertekanan rendah untuk mengangkat kerikil agar tersapu arus, menciptakan celah baginya untuk menaruh telur. Satu celah dapat menampung 5000 telur.
Warna telur bervariasi dari oranye hingga merah. Satu atau lebih salmon jantan akan mendekati betina dan mengeluarkan spermanya ke air untuk membuahi telur. Salmon betina lalu menutupi telur-telurnya dengan menyapu kerikil lalu pergi bertelur di tempat lain. Salmon betina dapat melakukannya sebanyak tujuh kali sebelum telur dalam ovariumnya habis. Salmon akan mati kelelahan segera setelah bertelur.
Telur harus diletakkan di bawah kerikil di sekitar air yang dingin dengan arus yang baik sebagai suplai oksigen. Kematian yang tinggi umum terjadi yang sebagian besar terjadi akibat predasi dan perubahan kondisi perairan akibat ulah manusia.
Menetap
Salmon muda menetap di perairan air tawar tersebut tempat mereka dilahirkan, selama tiga tahun sebelum bermigrasi ke lautan. Pada masa tersebut, mereka berwarna keperakan. Diperkirakan hanya 10% dari jumlah telur yang selamat mencapai tahap ini.
Salmon menghabiskan waktu selama satu hingga lima tahun sebelum mencapai usia kematangan seksual. Salmon dewasa akan kembali ke tempat di mana dia dilahirkan untuk berkembang biak. Untuk menuju ke proses tersebut, beberapa jenis salmon mengembangkan taring.
Warna mereka akan menjadi gelap. Jarak perjalanan yang dilakukan salmon sangat menakjubkan, mereka dapat mengarungi arus sungai sejauh 1.400 km dan mendaki setinggi 2.100 m dari lautan menuju tempat di mana mereka dilahirkan. Selama berada di air tawar dan muara, salmon muda memakan serangga, amphipoda, dan crustacea lainnya.
Ketika sudah besar, mereka akan memakan ikan kecil. Populasi ikan salmon di alam liar terus menurun dalam dekade ini, terutama salmon Atlantik yang berkembang biak di Eropa Barat dan Timur Kanada. Faktor yang memengaruhi penurunan populasi ikan ini antara lain: Parasit yang tersebar dari peternakan salmon dengan jaring terbuka, penangkapan secara berlebihan.
Proses penghangatan lautan dan sungai dapat menghambat proses berkembang biak dan meningkatkan penyebaran parasit. Hilangnya habitat yang digunakan untuk berkembang biak, degradasi arus air, dan hilangnya material untuk proses berekembang biak ikan salmon (misal kerikil untuk menutupi kumpulan telur salmon).
Pembangunan bendungan dapat menghalangi laju ikan salmon menuju tempat berkembang biak
2. Kepiting merah
Jangan kaget jika sedang liburan di Christmas Island, tiba-tiba ada banyak kepiting masuk ke pulau. Itu tandanya datang di waktu migrasi tiba. Pada saat itu, kepiting akan ' mengambil alih ' pulau. Jutaan kepiting berwarna merah akan naik keluar dari pulau menuju lautan. Biasanya ini dilakukan untuk bertelur.
Berjuta-juta Kepiting Merah turun ke jalan di Christmas Island, Australia. Mereka bukan berkampanye untuk partai politik tertentu atau berdemonstrasi mengajukan tuntutan. Namun itu adalah bagian dari migrasi mereka untuk musim kawin dan berkembang biak.
Musim
Awal musim hujan (biasanya bulan OktoberNovember) memungkinkan kepiting (kondisi yang lembab) untuk meningkatkan aktivitas mereka dan merangsang migrasi tahunan mereka.
Waktu migrasi mereka juga terkait dengan fase bulan. Selama migrasi ini, kepiting merah meninggalkan liang mereka dan melakukan perjalanan ke pantai untuk kawin dan bertelur. Perjalanan ini biasanya membutuhkan setidaknya satu minggu, dengan kepiting jantan biasanya tiba sebelum betina. Setelah di pantai, kepiting jantan menggali liang, yang mereka harus pertahankan dari kepiting-kepiting jantan lainnya.
Perkawinan terjadi di atau dekat liang. Segera setelah kawin kepiting jantan kembali ke hutan sementara betina tetap berada di liang selama dua minggu untuk bertelur. Pada akhir masa inkubasi, betina meninggalkan liang dan melepaskan telur mereka ke laut.
Hal ini terjadi tepatnya pada pergantian pasang tinggi selama kuartal terakhir bulan. Kepiting-kepiting betina kemudian kembali ke hutan sementara larva kepiting menghabiskan 3-4 minggu di laut sebelum kembali ke darat sebagai kepiting remaja.
Puncak migrasi terlihat pada pagi dan sore hari, ketika cuaca dingin dan lebih teduh. Karena jika kepiting terjebak dalam panas, maka mereka dapat kehilangan kelembaban tubuh dan mati.
Migrasi Kepiting Merah telah menjadi obyek wisata di Christmas Island. Kelompok-kelompok konservasi telah menemukan cara untuk melindungi kepiting dari campur tangan manusia saat mereka melakukan perjalanan mereka ke laut. Blok jalan telah disiapkan, tepi-tepi jalan hanya memiliki sedikit dinding yang dibangun di atasnya, dan jembatan seerta terowongan telah didirikan hanya untuk melancarkan perjalanan migrasi kepiting merah.
3. Hiu paus (Whale shark)
Hiu paus, Rhincodon typus, adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. Cucut ini mendapatkan namanya (whale shark) karena ukuran tubuhnya yang besar dan kebiasaan makannya dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus.
Hiu ini mengembara di samudera tropis dan lautan yang beriklim hangat, dan dapat hidup hingga berusia 70 tahun. Spesies ini dipercaya berasal dari sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Sebagai pemakan plankton, yang memperoleh mangsanya dengan menyaring air laut, hiu paus memiliki mulut yang berukuran besar, hingga selebar 1,5 m (4.9 kaki) yang berisikan 10 lembaran penyaring dan sekitar 300 hingga 350 deret gigi kecil-kecil. Ikan ini juga memiliki lima pasang insang berukuran besar. Dua mata yang kecil terletak di ujung depan kepalanya yang datar dan lebar.
Warna tubuhnya umumnya keabu-abuan dengan perut putih, tiga gigir memanjang terdapat di masing-masing sisi tubuhnya, serta lukisan bintik-bintik dan garis kuning keputih-putihan yang membentuk pola kotak-kotak.
Geger lintang menghuni semua lautan tropika dan ugahari yang bersuhu hangat. Ikan ini diketahui berupaya setiap musim semi ke wilayah paparan benua di pesisir Australia barat. Musim berpijah hewan-hewan karang di Terumbu Karang Ningaloo diketahui telah meningkatkan ketersediaan plankton bagi ikan-ikan besar ini.
Meskipun biasanya hidup menjelajah di tengah samudera luas, secara musiman terlihat adanya kelompok-kelompok geger lintang yang mencari makanan di sekitar pesisir benua, seperti di Australia barat itu; di Afrika Selatan (pantai selatan dan timur), Belize, Filipina, India, Indonesia, Honduras, Madagaskar, Meksiko, Mozambik, Tanzania, serta Zanzibar. Tidak jarang ikan-ikan ini terlihat memasuki laguna atau atol, atau mendekati estuaria (muara sungai). (wcb/ar)