Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1

Asimilasi Dulu dan Kini

FALCON Pictures kembali memproduksi film komedi, ‘Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1’. Mengusung tema #Melestarikan Bukan Menggantikan, film ini mulai tayang premier Kamis (8/9).

Abimana Aryasatya (Dono), Vino G. Bastian (Kasino), dan Tora Sudiro (Indro) dipilih memerankan personel grup lawak yang manggung pertama kalinya pada 1976 ini. 

Cerita berkisah seputar para personel Warkop DKI (Dono-Kasino-Indro) yang menjalani hidup di masa kini. Mereka diberi tugas menangani kasus kejahatan yang tengah marak di ibu kota, di bawah naungan CHIIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial), sebuah agen pendamping kepolisian. 

Perintah turun langsung dari sang Boss (Ence Bagus).  Namun, kesiapan mereka mengemban tugas kerap dibarengi rangkaian-rangkaian kesialan. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan tersandung persoalan hukum dan mengharuskan merogoh kocek dalam jumlah besar hingga ‘memaksa’ menyambangi negeri jiran Malaysia. Begitupun, adegan kesialan justru menambah bumbu kocak hampir di tiap adegan. Ya, hampir, tidak seluruhnya.

Ciri khas tayangan Warkop DKI tampak dalam adegan mengejar menggunakan mobil di jalan raya demi mendapati pemicu konflik dan adegan seksi para wanita pendamping, termasuk Hanna Al Rashid (agen CHIIPS dari Prancis pendamping mereka bertugas) serta Nikita Mirzani. Sayangnya, adegan Boss dengan Nikita Mirzani dinilai cukup hot sehingga tidak cocok untuk penonton usia di bawah 17 tahun.

Komedi satir tetap terselip di film berdurasi 94 menit ini, khas garapan Anggy Umbara layaknya Mama Cake (2013) dan trilogi Casino Kings (2015). Kritik terhadap kondisi politik dan ekonomi menengah ke bawah disajikan dalam bentuk dialog dan potret langsung. Dialog satir ini dituturkan, baik pemeran DKI maupun beberapa cameo. Mereka adalah Agus Kuncoro, Ge Pamungkas, Gita Bebhita, Arie Kriting, Bintang Timur, Mudi Taylor, Fico, dan Bene Rajagukguk.

Lalu, dimana lagi kesan ‘menghidupkan’ kisah Warkop DKI zaman lampau? Rasanya terletak pada plot dengan kriteria gaya mereka berpakaian khas 70-an, tapi di sisi lain menggunakan istilah kekinian merujuk pada aplikasi media sosial ‘Path’ dalam percakapan. Mungkin di sinilah titik pertemuan dimaksudkan membawa ruh berasimilasi dengan masa kini, dari grup yang dibentuk bersama Nanu Mulyono dan Rudy Badyl tersebut.

Upaya ini semakin dilengkapi kehadiran lelucon khas seperti “Baju merah jangan sampai lolos”, “Jangrik bosss”, dan “Muke gile lu, Ndro!”

Kekuatan akting masing-masing pemeran utama tentunya tak lepas dari sorotan. Abimana yang terbiasa memerankan watak serius atau romantis dan lazimnya berperan dalam genre drama atau action (‘3’ dan ‘99 Cahaya di Langit Eropa), kali ini cukup stand out dengan lakon jenaka. 

Tak hanya tampilan fisik berupa gigi khas Dono, gestur dan gaya bicaranya juga ditampilkan apik. Dari segi karakter, Dono yang ia perankan tetap muncul sebagai sosok bijak, kerap muncul dengan ide penyelesaian masalah. 

Akting Vino, rasanya kurang memuaskan. Dari segi karakter vokal yang jelas berbeda dengan Kasino. Vino juga gagal memancing tawa penonton  saat beradegan nyanyi dengan durasi relatif panjang. Paling tidak, ciri khas Kasino melalui sumpah-serapahnya dan gaya fashion parlente masih bisa ditangkap.

Tora berbeda dengan dua karakter lain karena memerankan orang yang masih hidup, bahkan beradu akting langsung dengan Indro ‘Warkop’ di film ini. Adegan yang ia perankan didominasi menyelamatkan diri sendiri saat berada dalam kondisi tidak mengenakkan bersama rekannya.

Gelak tawa penonton tidak terhenti pada adegan penutup yang jelas menampakkan akhir menggantung, footage behind the scene sukses memancing tawa tak henti sekira 7 menit. 

Yulia (23), salah satu penonton mengakui, ia menyaksikan film ini berkat ajakan suaminya yang memang pecinta serial Warkop DKI sejak dulu. “Saya karena diajak suami jadinya penasaran seperti apa film ini. Selain itu, kehadiran Abimana juga satu hal yang saya tunggu-tunggu ,” ujarnya pada Analisa, Jumat (9/9). (dewanty ajeng wiradita)

()

Baca Juga

Rekomendasi