Bocah Tiongkok dan Buta

Dapat Melihat dalam Gelap

GENERASI baru dengan perkem­bangan dan bakat yang luar biasa ber­munculan di muka bumi, salah satu­nya, Nong Yousui. Bocah asal Tiong­kok ini memiliki kemampuan untuk me­lihat di dalam kegelapan.

Tidak ha­nya itu, matanya pun me­miliki war­na yang unik, yakni ber­war­na biru ce­rah.

“Ini terjadi sejak ia lahir. Tim dokter mengatakan, matanya akan berhenti menyala saat ia tumbuh besar nanti dan akan berubah berwarna hitam se­perti orang keba­nyakan,” ujar ayah Nong dalam sebuah video, seperti di­lansir laman Medical Daily be­be­rapa waktu lalu.

Tidak hanya mampu melihat dalam gelap, mata Nong yang ce­rah akan semakin menyala jika disinari lampu senter. Meski memi­liki kemampuan khusus, nyatanya Nong seringkali merasa tidak nyaman jika terpapar sinar matahari yang terlampau cerah.

Untuk menguji kemampuannya, se­orang wartawan Tiongkok me­nyiap­­kan satu set kuesioner yang harus diisi Nong dalam ruangan tanpa ca­haya. Hasilnya mengejutkan, Nong mam­pu mengisi kuisinoer itu. Ia me­miliki penglihatan di malam hari se­baik penglihatan siang hari pada ke­banyakan orang.

Menurut laporan Real News 24, World Record Academy (organisasi in­ter­nasional terkemuka yang men­catat rekor dunia) me­netapkan Nong sebagai manusia pertama yang bisa melihat dalam gelap.

Penglihatan di malam hari (night vision) umumnya dimiliki oleh he­wan, seperti kucing atau macan tutul. Kondisi ini disebabkan adana lapisan sel-sel yang tipis yang disebut tapetum lucidium. Belum diketahui secara pasti mengapa kondisi ini bisa terjadi pada manusia.

Kepada Live Science, James Rey­nolds, seorang dokter spesialis mata anak di Universitas New York, menu­turkan bahwa Nong mungkin me­nga­lami mutasi genetik tunggal yang membentuk tapetum lucidium pada manusia.

Kemampuan Nong ini memicu mi­nat para ilmuwan di dunia, mulai dari ahli biologi evolusi hingga insi­nyur genetik. Jika ini benar-benar terjadi ka­rena mutasi genetik, peneliti mung­kin bisa menggunakan teknologi gene­tik untuk menciptakan kondisi ini secara sengaja pada manusia agar bisa me­lihat dalam gelap.

Buta

Ternyata selain Nong Yousui, bo­cah asal Tiongkok ini memiliki ke­mam­puan untuk melihat di dalam ke­gelapan. Ada juga astro­nom ‘buta’ mam­pu menyaksikan langit malam yang tidak dapat dilihat orang-orang pada umumnya.

Tim Doucette, demikian namanya. Ia adalah seorang pria Kanada yang menderita legally blind atau kebutaan secara legal. Secara perbandingan, penglihatannya adalah sepersepuluh dari penglihatan orang-orang normal pada umumnya. Namun, ketika ma­lam tiba, Tim dapat melihat bintang-bin­tang yang tidak mampu dilihat orang-orang berpenglihatan normal pada umumnya.

Kesan kaku orang-orang pada umum­nya terhadap orang buta, seba­gian besar adalah tidak bisa melihat pe­sona dunia yang penuh warna warni ini.

Namun, pria asal Kanada bernama Tim Doucette telah mematahkan tirai atas kesan yang kaku terhadap orang buta, karena ia sendiri adalah seorang astronom amatir sekaligus penderita legally blind atau kebutaan secara legal (seseorang yang memiliki ketaja­man visual 20/200 feet atau kurang atau memiliki bidang penglihatan yang sempit dengan diameter terlebar memiliki jarak sudut pandang tidak lebih dari 20 derajat).

Penglihatannya adalah se­perse­pu­luhnya dari penglihatan o­rang-orang normal pada umum­nya. Meskipun penglihatannya tidak sesempurna se­perti orang-orang pada umumnya, na­mun, setiap menjelang malam, Tim justru dapat melihat bintang-bintang yang tidak tidak mampu dilihat orang-orang berpenglihatan normal pada umumnya.

Karena didiagnosis dokter men­derita menderita katarak ko­ngenital saat lahir, Tim nyaris tidak bisa melihat sesuatu apapun di sekitarnya, sehingga untuk memperjelas pengli­hatannya, Tim pun menjalani operasi mata saat masih kanak-kanak, seba­gian lensa matanya diangkat dan mem­pelebar pupilnya.

Meskipun telah menjalani ope­rasi, tapi Tim masih dinyatakan sebagai legally blind atau kebutaan secara hu­kum seperti penjelasan di atas. Selain itu efek samping dari operasi tersebut, telah membuatnya merasa sangat ter­siksa, karena matanya serasa sangat ter­tusuk saat melihat benda apapun.

Akibat operasi tersebut, Doucette tidak tahan terhadap siang hari, karena sinar terang berlebih masuk ke dalam matanya yang tak terlindung. Namun di sisi lain, Doucette justeru mampu me­lihat pada malam hari dengan kua­litas pandangan yang lebih baik. Bah­kan ia dapat melihat kerlipan bintang-bin­tang yang tidak mampu dilihat orang normal pada umumnya.

‘Kelebihan’ ini dimanfaatkan se­kali oleh Doucette yang juga memiliki hobi astronomi atau mengamati luar ang­k­asa pada malam hari. (secretchina/ebn/a2c/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi