Pesona Gamestone

Cempaka Sulaiman yang Istimewa

Oleh: Ahmad Nugraha Putra.

WARNA coklatnya lem­but. Garis-garisnya tegas dipan­dang mata. Coraknya memu­kau para pecintanya. Itulah batu cempaka sulai­man, dengan julukan kalse­­don dari Pacitan, mem­berikan nilai kein­dahan yang istime­wa bagi pema­kainya.

Baku akik cempaka merupakan salah satu dari ribuan jenis batu mulia dari Indonesia, umumnya sering dijumpai di Jawa, khususnya beberapa daerah seperti Pacitan dan Garut.

Cempaka mempunya beberapa jenis seperti cempaka putih, kuning, biru, cempaka jeruk manis, cempaka madu dan yang termasuk paling tersohor adalah cempaka sulaiman. Batu yang dipercaya memiliki energi positif dan bisa memberi kekuatan bagi pemiliknya.

Menutut literasi yang dihimpun, batu cempaka ini merupakan jenis batu yang terbentuk dari mineral bumi selama ribuan tahun dengan tingkat kekerasan batu sekitar 7 mohs. Akik manis ini juga cukup terkenal di kancah batu mulia inter­nasional.

Batu yang berjuluk seperti nama nabi, Sulaiman, cukup terkenal di dunia batu mulia. Tak pelak, permata ini menjadi incaran para kolektor batu akik mulai dari lokal  hingga mancanegara.

Di Kota Medan, cempaka sulaiman punya sejarahnya sendiri. Batu jenis ini diminati para pecinta batu terutama di kalangan remaja. Sebagian mereka percaya akan risalah yang didapat kala memakai batu cempaka sulaiman.

Demikian cerita Marjulis, penjual batu akik di Jalan Avros, Medan Polonia. Ia membahas tentang batu yang banyak dijajakan di pinggir jalan itu.

"Sekarang cukup banyak saya tawar­kan cempaka sulaiman. Batu yang saya datangkan dari Garut ini cukup banyak diminati, baik remaja dan orangtua," ucap lelaki yang sudah menggeluti dunia batu akik sejak 1985 ini.

Lebih dalam, ia menjelaskan tentang keistimewaan cempaka sulaiman sehing­ga banyak diminati para pecinta batu. "Bagi yang percaya, batu ini mem­bawa energi baik bagi peng­gunanya. Kha­siatnya bisa menenangkan jiwa dan mem­berikan pengasih serta menambah wibawa pema­kainya."

Jika dilihat lebih teliti, warna dan motif batu itu memberikan nuansa kuat dan tegas yang menarik untuk dipakai di salah satu jemari. Selain mendatangkan wibawa, batu ini katanya mampu mem­bawa sifat keberuntungan.

Cempaka sulaiman juga mampu membawa ketentraman hati bagi pema­kainya dan mampu menetralisir energi-energi negatif yang ada dalam diri sese­orang. Ada juga yang mengatakan, akik jenis ini mampu menambah daya ingat otak, menambah semangat, dan gairah hidup agar selalu bersyukur pada tuhan.

Percaya atau tidak, batu yang lama terpendam di perut bumi mengandung kekuatan yang diambil dari bumi itu sendiri dan merubahnya dalam bentuk khasiat dan manfaat bagi yang mema­kainya.

Untuk Perhiasan

Sebagian pemakai batu akik memang ada yang percaya hal demikian. Namun sebagian pula ada yang tetap meyakini hal demikian itu adalah dari tuhan pencipta alam dan memakai batu hanya untuk perhiasan, semata demi kesenangan.

Tidak berbeda dengan jenis batu mulia lainnya, pola warna dan motif batu menentukan harga jual. Ting­ginya minat pembeli juga bisa mempengaruhi harga. Di pasaran, cempaka sulaiman harganya sangat bervariatif. Mulai dari ratusan ribu hingga menembus puluhan juta rupiah. Semua tergantung kualitas, motif dan tingkat kekerasannya.

"Kalau di Medan, sekarang hanya sekitar seratus hingga dua ratus ribuan saja. Sebab utamanya, yak karena tren batu akik terus menurun Kalau dulu bisa sampai lima kali lipat," ungkap Marjulis yang menghidupi keluarganya dari bisnis batu akik.

"Cempaka sulaiman, kalau motifnya aneh atau unik dan ditambah dengan nuansa mistis yang kental di dalamnya tentulah harganya bisa naik berkali lipat," lanjut ayah enam anak ini.

Sempat mengeluh, Marjulis juga mengisahkan jatuh-bangunnya usaha batu akik yang ia geluti selama 46 tahun. Namun berkat kegigihan dan keuletan, ia berhasil mendulang harta dan memenuhi kebutuhan keluarga.

Lelaki asal Padang ini memulai petua­langannya sejak ia putus sekolah. "Awal­nya, orangtua tidak sanggup untuk mem­biayai sekolah, saya 'kan tidak bisa memaksakannya. Jadi setelah menda­patkan tawaran dari teman, saya mulai menjajaki usaha batu akik pada 1985, jauh sebelum batu akik booming di Indonesia beberapa waktu lalu.”

Lalu saya dibawa ke Medan, memulai usaha kecil di Jalan Sutomo. Syukur, walau pun usaha batu akik terus menu­run, saya sudah menyiapkan segala sesuatu untuk keluarga. Sebuah rumah untuk keluarga, kendaraan dan bisa menyeko­lahkan anak-anak hingga perguruan tinggi. Semua dari usaha batu akik yang saya geluti," cerita lelaki berkumis itu.

Pria dengan koleksi sekitar 10 ribu batu akik ini sudah melanglangbuana ke penjuru Sumatera. Berbagai kegiatan batu akik, baik itu kontes, pameran dan acara batu akik lainnya ia ikuti. Kadang ia ikut acara yang digelar pemerintah setempat dan pasar malam. Kesempatan itu tidak disiasiakan untuk berbisnis akik.

Pegiat batu ini telah melewati puncak­nya masa kejayaan batu akik. Walaupun sekarang terpuruk, ia tidak berhasrat untuk meninggalkan bisnisnya. "Walau­pun keluarga sebenarnya sudah mela­rang, saya tetap bertahan di usaha batu akik ini. Alasannya yang pertama karena sudah lama saya bermain di bidang ini dan kedua karena masih banyak stok batu akik yang harus dihabiskan," pungkasnya optimis.

Di bisnis batu akik yang melemah, ia yakin suatu saat pamor akik akan kem­bali naik. Menjaga budaya, ia juga berpesan agar para peminat baru bisa mengoleksi bermacam batu akik dengan melakukan perawatan sehingga batu itu nantinya menjadi semakin antik dan sebagai investasi jangka panjang.

()

Baca Juga

Rekomendasi