Mempopulerkan Busana Qi Pao Lewat Lomba

Oleh: Muhammad Arifin.

MALAM menunjukkan pukul 21.00 WIB, Kamis (15/9). Suasana di salah satu hotel bintang lima itu terlihat meriah. Instrumental music tradisional Tiongkok terdengar mengalun indah saat 20 orang peserta lomba busana Qi Pao atau lebih dikenal dengan sebutan Cheongsam tampil di atas catwalk.

Dipandu pembaca acara Miss Ariska dan MC Sarman satu persatu peserta Linda, Christine, Nuraimi M, Yesisca, Fen Fen, Rosena, Tjen Mui Lien, Peggy, Suwanny, Jenny, Iva Santana, Lina, Susi Widjaja, Mei Mei, Herlina, Lily Gani, Angelia, Hui Chin, Maggie, dan Cen Hui Hui, tampil meleng­gang lenggok meme­ragakan Qi Pao yang mereka kenakan.

Susi Widjaja, peserta nomor 01, tampil mengenakan Qi Pao bercorak bunga Lotus dan matahari. Di atas catwalk ekspresi wajahnya terlihat lepas dengan senyum manis mengembang. Sedang Mei Mei, peserta nomor urut 02, juga tidak kalah menarik. Ia menge­nakan Qi Pao panjang tanpa lengan berwarna biru sedikit muda dengan bordiran dan payet dilengkapi garis pinggir berwarna emas.

Ekspresi wajahnya juga terlihat anggun, dengan senyum manis terlihat natural, membuat dirinya tampil sempurna. Pu­luhan peserta lomba lain, malam itu juga tampil dengan performa terbaik. Peserta nomor 20 mengenakan Qi Pao warna merah dan saat jalan di catwalk membawa kipas. Peserta lain ada juga yang membawa lampion, mengenakan pernak pernik bulu dilampirkan di leher dan tentunya ada yang mencat rambutnya. 

Warna warni baju Qi Pao yang dikena­kan membuat perayaan Malam Bulan Purnama yang diselenggarakan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sumut itu berlangsung meriah.

Usai tampil individual, seluruh peserta melakukan parade akhir dengan berjalan beriringan.

Menunggu penilaian dewan juri, acara dimeriahkan dengan penampilan artis dari Malaysia Chen Ai Chia yang membawakan tembang-tembang Mandarin yang memu­kau pengunjung. Malam itu, hadir sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat.

Tiga dewan juri, Karta Moe, Fausta Limawan dan Miss Grand Internasional Indonesia Ariska Putri Pertiwi akhirnya memilih peserta nomor 04, Lily Gani sebagai pilihan juri pemenang pavorit diberikan kepada nomor 13 Peggy Supratman, dan juara III diraih nomor urut 20, Maggie.

Sedangkan juara I dan II, dewan juri mempersilakan Susi Wijaya dan Mei Mei untuk kembali tampil ke atas catwalk. Miss Grand Internasional Indonesia, Ariska Putri Pertiwi dalam hitungan mundur akhirnya memakaikan mahkota ke atas kepala Mei Mei sebagai pemenang.

Mengenakan Qi Pao panjang tanpa lengan berwarna biru sedikit muda dengan bordiran dan payet dilengkapi garis pinggir berwarna emas, serta ekspresi wajah yang begitu anggun, dengan senyum manis yang lepas dan terlihat natural, membuat Mei Mei tampil sempurna dan dinobatkan menjadi juara I.

Ia berhak mendapat piala, dan uang pembinaan. Ketua PSMTI Sumut Tongariodjo Angkasa, didampingi istri dan disaksikan Ketua Panita Ilwan Hartono Alam dan istri memberikan hadiah dan menyematkan selempang juara I Qi Pao Contest.

Bentuk Tubuh Wanita

Karta Moe menjelaskan, penilai­an utama lomba busana Qi pao adalah siluet busana (kerapatan) yang dikenalkan peserta.

"Qi Pao itu untuk melihat bentuk tubuh wanita. Pakaian tidak boleh longgar, desain, rancangan dan bunganya,” katanya.

Penilaian lain juga saat peserta tampil di atas catwalk. Busana yang bagus harus didukung penam­pilan yang menarik untuk membawa baju tersebut. “Jadi saat jalan saya memberi sedikit arahan. Masih ada yang berjalan dengan menghitung dan terlihat gerakan mulutnya, bahu juga tidak boleh goyang ,” ucapnya.

Ketiga, make up, shadow, dan tata rambut, semua harus serasi dan ketiga hal inilah yang paling penting dinilai. “Kita bangga, yang unik kali ini adalah ibu-ibu bukan model professional sehingga untuk lomba ini mereka benar-benar latihan. Saya sangat mengapresiasi agar menjadi bagus saat tampil. Ini sangat luar biasa,” puji Karta Moe.

Mei Mei saat dimintai komentarnya atas keber­hasilan sebagai juara pertama  berujar:

"Saya merasa bangga bisa jadi yang terbaik. Pastinya ke depan akan mem­perkenalkan pakaian ini kepada masyarakat. Apalagi, Qi Pao merupakan pakaian tradisional Tiongkok yang memiliki nilai sejarah,”ujar Mei Mei yang khusus membeli Qi Pao untuk lomba tersebut.

Sementara Susi Widjaja mengatakan, motivasi mengikuti lomba Qi Pao karena sejak zaman dulu wanita Tiongkok yang mengenakan pakaian ini mencer­min­kan wanita yang anggun.

Alasan kenapa ia memilih Qi Pao bercorak bunga Lotus dan bunga matahari, Susi berujar:

“Bunga Lotus itu mencerminkan di tempat berlumpur saja bias tumbuh dengan bersih, sedangkan bunga teratai ibarat sesuatu bunga yang bersih. Jadi, sering orang mengatakan berhubungan dengan orang tidak benar maka akan menjadi orang tidak benar. Padahal, pernyataan itu tidak benar, kita harus bersifat seperti bunga Lotus dan bunga teratai meskipun berada di dalam lumpur maka mereka tumbuh dengan bersih,” katanya.

()

Baca Juga

Rekomendasi