Medan, (Analisa). Per tanggal 1 Oktober 2016, setiap kereta api (KA) yang beroperasi di Sumatera Utara akan berhenti di Stasiun Araskabu, Deliserdang. Hal ini guna mengoptimalisasi peningkatan pelayanan kepada penumpang, termasuk penumpang KA bandara.
“Stasiun Araskabu menjadi stasiun persinggahan, sebagai tempat naik-turun penumpang KA, termasuk dari dan ke bandara. Jadi, penumpang di wilayah Sumut namun dari luar Kota Medan tidak perlu lagi berangkat melalui Stasiun Besar Medan,” ujar Manajer Humas PT. Kereta Api Indonesia Divre I Sumatera Utara Rapino Situmorang pada Analisa, Jumat (23/9).
Pengadaan ini menurutnya, juga berdasarkan tingginya permintaan dari masyarakat luar Kota Medan. Ia menambahkan, pihaknya telah lama merencanakan dan mempersiapkan pemberlakuan stasiun ini, yang sebelumnya hanya dilintasi oleh perjalanan kereta api. Pemberlakuan Stasiun Araskabu dinilai mampu optimal sebagai jalur KA bandara sebab jika dilihat dari arah bandara, posisinya merupakan titik percabangan antara jalur KA dengan tujuan Medan (kanan) dan jalur KA ke luar kota (kiri), seperti Pematangsiantar, Rantauprapat, Tanjungbalai, maupun stasiun persinggahan, seperti Tebingtinggi dan Kisaran. Selain itu, stasiun ini juga merupakan stasiun terdekat dari bandara Kuala Namo. Adapun KA tersebut KA Sri Bilah Utama relasi Rantauprapat Medan dengan nomor unit U43, U46, U48, dan U49. Kemudian, KA Putri Deli relasi Medan-Tanjungbalai dengan nomor unit U52, dan KA Siantar Ekspress relasi Medan-Pematangsiantar nomor unit U58.
Adapun dari segi prasarana gerbong, tidak ada penambahan. Jumlah gerbong yang dioperasikan tetap seperti sebelumnya. Rapino berharap, ke depannya semakin banyak penumpang memanfaatkan fasilitas ini. “Semoga lebih banyak masyarakat yang melakukan perjalanan dengan kereta api dengan semakin banyaknya akses dan perhentian,” tukasnya. (anty)