Oleh: Hadhe PK
LINGKUNGAN yang sehat dan nyaman merupakan dambaan setiap orang. Sayangnya keinginan mendapatkan akses lingkungan yang ideal tidak selalu bisa terpenuhi akibat kelestarian alam yang kian terancam. Ancaman tersebut antara lain dari pencemaran limbah aktivitas manusia, perusakan lingkungan dari tangan-tangan jahil dan bencana alam. Dari semua potensi ancaman terhadap kelestarian lingkungan, aktivitas manusia merupakan sumber ancaman yang paling serius.
Kerusakan alam di Bumi paling banyak disebabkan aktivitas manusia, mulai dari aktivitas ekonomi, aktivitas rumah tangga hingga aktivitas yang hanya iseng. Hal ini terjadi karena minimnya kesadaran untuk merawat dan mencintai lingkungan.
Di tengah banyaknya aktivitas manusia yang mengancam kelestarian alam, sebenarnya banyak juga aktivitas yang bisa menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan. Salah satu contoh melalui kegiatan wisata alam. Mengagumi keindahan alam adalah manifestasi dari perasaan cinta terhadap lingkungan alam.
Wisata Alam
Ada beberapa jenis kegiatan wisata dilihat berdasarkan obyek yang dikunjungi. Kunjungan ke tempat-tempat bersejarah seperti bangunan tua, cagar budaya dan museum dikategorikan sebagai kegiatan wisata sejarah. Bila mengunjungi Tanah Suci atau tempat-tempat ibadah, merupakan bagian dari wisata religi. Sementara wisata alam, kita sepakati saja sebagai kegiatan wisata yang mengedepankan keindahan obyek alam dengan suasana lingkungan yang asri.
Sejumlah destinasi wisata lebih banyak menawarkan obyek wisata alam dengan berbagai pilihan, seperti keindahan panorama pesisir hingga kesejukan alam pegunungan. Dilihat dari aktivitas yang dilakukan wisatawan juga beragam. Ada yang menikmati keindahan pantai dengan diving atau menyelam, berselancar di gelombang ombak atau jalan-jalan menikmati pemandangan.
Bagi yang suka dengan alam pegunungan, akan melakukan berbagai kegiatan mulai camping ground, mendaki gunung, menikmati pemandian alam pegunungan, berpetualang di hutan raya atau sekadar jalan-jalan menikmati pemandangan.
Boleh dibilang, peminat wisata alam ini cukup banyak. Dari kalangan remaja hingga dewasa baik perorangan atau rombongan keluarga. Setiap akhir pekan mereka mendatangi tempat-tempat rekreasi yang menawarkan keindahan alam. Memang belakangan ini mulai tumbuh tempat-tempat rekreasi hasil rekayasa, seperti wahana rekreasi berbagai tema, mulai water park hingga wahana permainan moderen. Namun obyek wisata alam tidak pernah sepi peminat karena menawarkan keindahan alami ciptaan Tuhan Yang Maha Besar.
Menumbuhkan Kesadaran
Rasa kagum terhadap keindahan alam sekitar, pada saat yang sama harusnya mampu menumbuhkan kesadaran cinta pada lingkungan. Para pecinta wisata alam sangat menyukai kelestarian alam dan lingkungan yang asri. Obyek wisata alam yang mulai rusak kelestariannya, tercemar dan tidak natural lagi, pelan-pelan ditinggalkan pengunjungnya. Hal ini menjelaskan pengelolaan wisata alam harus mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan.
Pasalnya, lewat kegiatan wisata alam akan menumbuhkan kesadaran pengunjungnya untuk mencintai alam.
Mengunjungi obyek wisata bahari, misalnya, akan menumbuhkan kesadaran betapa kaya potensi laut kita. Tidak hanya alam pantainya yang indah, namun juga kekayaan biota laut di dalamnya. Kegiatan wisata bahari tidak lagi menyenangkan ketika laut tercemar limbah pabrik dan sampah. Sayangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan laut dari pencemaran limbah dan sampah belum sepenuhnya dimiliki masyarakat pengunjung maupun pengelola jasa wisata bahari.
Demikian pula ketika mengunjungi alam pegunungan. Wisata pegunungan memunculkan kesadaran terhadap perlunya melestarikan hutan, sumber air dan suasana asri lingkungan sekitarnya. Sebagaimana dimaklumi, gunung dengan hutannya memiliki fungsi ekologis menjaga keseimbangan alam sebagai daerah resapan air. Dari alam pegunungan sumber air bersih mengalir dikonsumsi masyarakat kota. Karena itulah, wisata alam pegunungan harusnya mendorong kesadaran perlunya menjaga kelestarian alam pegunungan.
Selain itu, keindahan alam pegunungan menumbuhkan kesadaran kita akan nikmat Tuhan yang diberikan kepada negeri ini. Keindahan alam harus dilestarikan. Para pengelola wisata hendaknya menimbang aspek kelestarian lingkungan dan menjaga orisinalitas tatanan alam di obyek wisata.
Fakta yang terjadi, obyek wisata alam dieksploitasi tanpa menjaga nilai-nilai keasrian alam. Kadang bukit dibuldozer dan pohon ditebang untuk keperluan bangunan komersial di obyek wisata. Para pengelola wisata juga mendirikan bangunan yang disewakan untuk wisatawan secara sembarangan sehingga mengurangi nilai keasrian alam. Belum lagi sistem pembuangan limbah industri wisata yang sembarangan sehingga mengotori sungai atau lokasi sekitar obyek wisata.
Setali tiga uang dengan perilaku pengelola, kadang kala perilaku pengunjung juga tak jauh berbeda. Mereka ke gunung kerap membawa sampah yang dibuang sembarangan. Budaya vandalisme juga ditunjukkan oknum pengunjung, khususnya dari kalangan remaja. Mereka seenaknya mencoret batu alam dengan cat untuk menuliskan kata-kata yang tidak penting. Ada pula yang menatah pohon dengan pisau sekadar untuk menuliskan nama mereka.
Tentu saja tindakan tersebut tidak terpuji dan menodai semangat pelestarian alam. Kegiatan wisata alam harusnya menumbuhkan kesadaran melestarikan lingkungan. Alam yang asri dan indah dibutuhkan untuk memenuhi selera konsumsi wisatawan yang menyukai keindahan alam dan eksplorasi wisata alam harusnya disertai kesadaran cinta lingkungan.
(Penulis peminat wisata alam dan masalah lingkungan hidup)