Medan, (Analisa). Deonal Sinaga terpilih sebagai Praeses HKBP periode 2016-2020. Dalam pemilihan yang digelar kemarin, ia mengungguli 59 kandidat lainnya. Ia meraup suara terbanyak yakni 984 suara. Suara kedua disusul Dannerd Wilfried Siregar 831 suara dan Tumpak Siahaan 773 suara.
Dalam pemilihan tersebut hanya 30 nama yang akan diberi kesempatan melayani sebagai pimpinan tingkat distrik (Praeses) HKBP. Pemilihan digelar di Seminarium HKBP, Sipoholon, Tapanuli Utara. "Terpujilah Tuhan yang menunjukkan secuil kiprah-Nya dalam Sinode ini. Mari kita melayani umat, seperti melayani Tuhan," kata Deonal di Medan, Senin (19/9).
Suksesnya Deonal Sinaga meraih suara terbanyak memang sebelumnya sudah diprediksi sejumlah pihak. Deonal diakui sebagai salah satu kandidat kuat praeses. Ia dikenal sebagai pendeta yang punya jiwa melayani yang kuat, nasrani tulen serta punya jaringan nasional dan internasional. Pendeta yang meraih gelar doktor teologi dari Lutheran Teological Seminary Hongkong itu selalu menggaungkan semangat "perjumpaan kreatif". "Dia juga percaya, setiap orang memiliki potensi unik dan layak diberdayakan. Itu salah satu gagasan baik beliau," kata Pdt Eden Siahaan Kepala Departemen Caritas STT HKBP Pematangsiantar.
Ephorus Emeritus HKBP Pdt Dr JR Hutauruk menilai Deonal, sosok pendeta harapan, pembelajar yang tangguh dan orang kepercayaan. "Deonal sosok pendeta yang kuat secara karakter, rendah hati dan pekerja keras. Apapun pekerjaan dibikinnya beres. Kami sebagai pimpinan percaya betul dengan apapun yang diamanahkan ke Deonal. Ia selalu mengerjakannya dengan segenap hati dan jiwanya. Dia benar-benar menjiwai tohonan kependetaannya," ujarnya.
Begitu juga pandangan Ephorus Emeritus HKBP, Pdt Dr SAE Nababan, LLD. "Di mata saya, Deonal itu benar-benar pendeta. Tidak ada cacat moralnya sedikitpun. Ia seorang yang visioner. Ia punya pandangan jernih untuk HKBP. Ia juga tahu betul menentukan serta menemukan jalan untuk mewujudkan visinya itu," katanya.
Kalau untuk menggairah berjemaat, di gereja manapun, dibutuhkan pemimpin yang dekat dengan jemaat. Kedekatan dengan jemaat itu terjadi karena ada kerendahan hati. Menurut Pdt Agustinus Purba, Ketua Umum Moderamen Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), Deonal memiliki keterampilan itu. "Dia tidak pernah membuat program yang mengawang-awang. Semuanya mendarat. Dia hadir ketika jemaatnya kebanjiran. Dia tampil ketika jemaatnya hanyut di sungai. Dia hadir di tengah-tengah jemaatnya. Saya menyaksikannya," terang Agustinus.
Bagi Robinson Rajagukguk, Mantan Ketua STT-HKBP, Deonal adalah pendeta yang selalu menggelorakan semangat servant leadership. "Di satu pihak, ia low profile, tapi di pihak lain pemikirannya hebat. Dia senang menerima saran, pemikiran, dan tidak reaktif orangnya. Dia pendeta yang selalu menggelorakan semangat servant leadership," ujarnya. (dgh)