RS Grand Medistra Lubukpakam Ukir Sejarah

Pasien Lobektomi Paru Selamat Melalui Operasi

Lubukpakam, (Analisa). Tim dokter Rumah Sakit Grand Medistra Lubukpakam mengukir sejarah karena ber­hasil menyelamatkan seorang pasien Frengki P Sianipar (33) warga Kelurahan Cemara, Kecamatan Lubukpakam, De­liserdang, penderita lobektomi paru melalui operasi. Operasi lobektomi paru merupakan operasi sulit dan tergolong langka dapat dilakukan RS swasta di Sumatera Utara.

Demikian dipaparkan Di­rek­tur RS Grand Medistra dr Arif Sujatmiko MKes di­dampingi Ketua Tim Dokter dr Syahroni Ibnu SpBTKV dan dokter yang terlibat dalam operasi itu, dalam rilis diterima Analisa, Senin (5/9).

Kronologis bermula saat pasien Frengki memeriksakan kesehatannya awal Juli 2016 lalu dengan keluhan batuk berdarah yang sudah dialami sejak lima tahun lalu. Tiga bulan terakhir dirasa­kannya penya­kitnya semakin berat dan kadar hemoglobin dalam darahnya hanya 6gr persen dari hasil pemeriksaan menggunakan bronchoscopy.

Tim medis kemudian me­lakukan operasi lobektomi paru terhadap pasien 16 Agustus 2016 lalu sebagai tindakan mengangkat bagian paru-paru yang rusak penyebab batuk darah pada pasien. Bila bagian paru-paru tersebut tidak di­angkat, dikhawatirkan pasien dapat kekurangan darah karena setiap batuk akan menge­luarkan darah.

Setelah operasi pasien men­jalani perawatan post operasi di ruang isolasi ICU (intensive care unit) dan saat ini kondisi Frengki sudah jauh membaik dan fungsi paru-parunya juga mening­kat ditan­dai pasien sudah mampu meniup tiga balon sehari sampai pecah.

“Operasi lobektomi paru seperti ini pertama dapat dilakukan di rumah sakit swasta di Sumatera Utara. Sebe­lumnya dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan,” terang Arif Sujatmiko

Langkah awal mening­katkan ke­mampuan tim operasi di RS Grand Medistra, sebelum rumah sakit ini mengo­pe­rasikan unit kateterisasi jan­tung (cath lab), rumah sakit akan memperoleh izin me­lakukan tindakan cath lab jantung. Apabila rumah sakit tersebut mampu untuk melakukan operasi jantung terbuka, sebagai tindakan berjaga-jaga seandainya tin­dakan cath lab gagal.

Frengki terangnya, me­rupakan pasien peserta BPJS Kesehatan sehingga seluruh pembiayaan operasi dan pero­batan sebelum dan sesudah operasi ditanggung pihak BPJS Kesehatan.

Pelayanan Khusus

Arif juga menambahkan, pelayanan operasi khusus seperti dilakukan terhadap Frengki, di RS Grand Medistra juga terdapat pelayanan khusus dan unggulan lainnya seperti, operasi mata katarak system phaco (operasi rawat jalan, langsung pulang dalam satu hari) ditangani  dr Pinto Pulungan SpM & dr Agustina Siburian SpM, operasi bibir sumbing gratis atas bantuan pembiayaan Smile Train dari USA oleh drg Hendry  Rusdi SpBM.

Selain itu, cuci darah (hemodialysis) terhadap pasien-pasien gagal ginjal, operasi pengangkatan prostat tanpa sayatan (TUR-P) dan operasi pengambilan batu saluran kemih tanpa sayatan (URS Litotripsi) ditangani dr Fauriski Febrian Prapiska SpU.

Untuk operasi pengambilan batu saluran empedu tanpa sayatan (ERCP) ditangani dr Herryanto L Tobing SpPD KGEH FINASIM, operasi sinus hidung tanpa sayatan (FESS) ditangani dr Amran Simanjuntak SpTHT KL, ope­rasi dan reposisi trauma tulang menggunakan alat khusus C-Arm ditangani dr Agha Ketaren SpOT, dr Heru Ramadhani SpOT dan dr Frans Sagala SpOT, operasi bedah saraf ditangani dr Ihsan Tala SPBS juga dr Khairul Ihsan Nasution SpBS. (rel/ak)

()

Baca Juga

Rekomendasi