Bus Tabrak Masjid, Dua Tewas

Torgamba, (Analisa). Dua orang tewas, satu luka berat, dan enam luka ringan setelah sebuah bus menyenggol truk bermuatan sayur­an dan akhirnya menabrak mas­jid di jalan lintas Sumatera Medan-Pekan­baru, Dusun Asam Jawa, Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba, Ka­bu­paten Labuhanbatu Selatan, Kamis (8/9).

Di lokasi kecelakaan, Kapolres Labuhanbatu, AKBP Teguh Yus­wardhie, kepa­da war­tawan menga­takan, kecelakaan itu berawal saat bus PMH dengan nomor polisi BK 7639 LT yang dikemudikan Sekiel Sianipar (39), warga Jalan Tanah Ja­wa, Kelurahan Melayu, Kabu­pa­ten Pematang Siantar; diduga melaju dalam kecepatan ting­gi. Sekiel diduga mengantuk.

Saat berada di tiku­ngan, sopir didu­ga mengambil jalan terlalu ke kanan sehingga me­nab­rak bagian samping kanan truk Colt Diesel bernomor polisi BK 8312 SH yang dikemudikan Mahmiadi Sinaga yang datang dari arah berlawanan. Akhirnya, sopir bus PMH kehilangan kendali atas ken­daraannya dan berbelok ke sisi kiri sehingga bus meng­hantam dinding bagian depan Masjid Nurul Yaqin.

“Melihat lokasi dan ketera­ngan saksi, sementara ini disim­pulkan bah­wa sopir bus kurang hati-hati menge­mudi, melaju dalam kecepatan tinggi di jalan menikung dan mengantuk se­hingga tidak melihat ada mobil barang dari arah berlawanan,” terang Ka­polres.

Kasat Lantas, AKP WS Muchtar Hasibuan melalui Kanit Laka Ipda Siddik saat dihubungi menjelaskan, sopir bus PMH dan truk saat ini sedang dimintai keterangan oleh polisi.

Berdasarkan data, korban tewas akibat kecelakaan tersebut adalah Jamuda Simanjuntak (65), warga Desa Huta Bayu, Kecamatan Huta Raja, Simalungun; dan Kelvin Afan­di (4), warga Dusun Kampung Bangun Desa Pekan Tolan, Kecamatan Kampung Rakyat, Labusel.

Kemudian, korban luka berat yakni Sukani (43), warga Desa Sei Keranji, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singging, Riau, dan kini dirawat di RSUD Rantau Prapat.

Enam korban luka ringan, yaitu Nurma br Situmorang (52), warga Pa­nanggaran Dua, Kecamatan Nainggolan, Sam­osir; Ngatiem (42), warga Desa Sei Keranji, Ke­camatan Singingi, Kuantan Singging, Riau; Anisa Dwi Ramadani (23), warga Dusun Kampung Ba­ngun Desa Pekan Tolan, Keca­matan Kampung Rakyat, La­busel; Karlina (25), warga Desa Sei Paku, Kecamatan Lipat Kain, Kabupaten Kampar Kiri; Jambri Parlindungan (40), warga Desa Petai Baru, Kecamatan Singingi, Kuansing; dan Arkana Bin­tang Hutabarat (8 bulan), war­ga Desa Sei Paku Kecamatan Lipat Kain, Kam­par Kiri.

Terkait kerusakan Masjid Nurul Yaqin, Ke­pala Desa Asam Jawa, Ali Bor­kat Hasibuan kepada war­tawan mene­rangkan, pihak­nya beserta masyarakat telah memusya­warahkan keru­sa­kan pagar maupun bang­unan lainnya.

Untuk mengetahui ke­butuhan akan perbaikan ru­mah ibadah itu disarankannya perlu diturun­kan tim ahli. “Kita tidak tahu apa dampak kerusakan bangu­nan sehingga diper­lukan ahli untuk menganalisanya,” sebutnya. (ra)

()

Baca Juga

Rekomendasi