Gubsu: Harus Diaudit

RS USU Mulai Ramai Pasien

Medan, (Analisa). Pascadiresmikan, Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) mulai ramai didatangi pasien. Tercatat pada tahun 2016 lalu pasien rawat ja­lan di RS USU mencapai hampir 2000 orang lebih dan pasien rawat inap men­capai 50 orang lebih per harinya.

Demikian disampaikan Humas RS USU Muhammad Zeinizen kepada Analisa, Selasa (10/1). Ia menuturkan, dari data yang dimiliki, RS USU sudah didatangi pasien guna berobat.

Berdasarkan pantauan Analisa, di hari pertama pelayanan Selasa (10/1), RS USU sudah mulai ramai. Tampak sejumlah pasien memasuki rumah sakit dan menghampiri konter pendaftaran. Beberapa keluarga pasien juga terlihat menunggu anggota keluarganya yang sedang dioperasi tepat di luar ruangan operasi yang berada di lantai tiga.

Zein mengatakan, RS USU memi­liki berbagai keunggulan. Salah satu­nya, sudah memiliki alat hemodialisa (alat cuci darah) yang sudah beroperasi secara maksimal sebanyak 12 unit.

“Pasien hemodialisa pun sudah mu­lai banyak, sekitar 10 hingga 12 orang per harinya. Malah ada beberapa pasien yang berasal dari Aceh,” bebernya.

Ia mengatakan, alat hemodialisa yang dimiliki pihaknya merupakan keung­gulan utama di rumah sakit terse­but. Selain itu, juga ada keunggulan-keung­gulan lainnya seperti ruang VIP dengan pelayanan VIP, pelayanan un­tuk penya­kit tropis, alat CT Scan 3D dan ruang kelas untuk para mahasiswa kedokteran baik jenjang S1, S2 maupun S3 belajar (laboratorium praktik maha­siswa) yang tersambung langsung dengan ruang rawat operasi pasien serta ruang rawat inap. Tak hanya itu, RS USU juga menerima pasien BPJS kare­na pihaknya  sudah bekerja sama de­ngan BPJS.

“Meskipun masih tipe C, saat ini RS USU sudah menerima sertifikat pa­ri­purna dari Komisi Akreditasi Ru­mah Sakit (KARS). Tidak hanya itu, kita juga mengedukasi keluarga pasien agar tidak menunggu di dalam ruangan rawat inap dan keluarga yang menung­gu tidak boleh lebih dari satu orang. Kita sediakan ruangan khusus di lantai tiga untuk mereka menunggu di sana yang dilengkapi dengan layar perawa­tan sehingga mereka bisa melihat si pasien dari layar itu. Di setiap tempat tidur pasien juga disediakan tombol emergency untuk memudahkan mere­ka memanggil jika terjadi hal-hal daru­rat. Kita berlakukan seperti itu karena di rumah sakit kan banyak kuman, kita tidak ingin setelah keluarga yang men­jaga pasien keluar dari rumah sakit ma­lah jatuh sakit,” jelasnya.

Gedung Penanganan

Ia menambahkan, tahun 2017 ini pihaknya sudah mulai mengoperasikan gedung penanganan untuk penyakit-penyakit khusus yang membawa virus (kuman) seperti TBC dan paru. Letak gedung tersebut akan terpisah dengan gedung utama rumah sakit.

“Tahun 2022 kita targetkan 500 tempat tidur dan 270 kamar dengan ber­bagai kelas, mulai kelas satu, dua dan tiga. Kita ingin nantinya RS USU menjadi rumah sakit dengan fasilitas terbaik dan pelayanan prima. Seperti di ruang rawat inap pasien (kelas tiga) kita tidak maksimalkan jumlah tempat tidurnya. Sebenarnya maksimal berisi delapan tempat tidur, tapi kita hanya isi enam tempat tidur. Tujuannya untuk memberikan keleluasaan kepada pasi­en demi meningkatkan pelayanan kese­hatan dan kenyamanan,” tandasnya.

Salah satu orangtua pasien asal Lu­buk Pakam, Leli Susanti Depari me­nga­takan, ia mempercayakan RS USU sebagai tempat penyembuhan anaknya yang saat ini menderita usus buntu dan harus diberi tindakan operasi. Sebab, menurutnya, RS USU merupakan ru­mah sakit yang memiliki kualitas baik dan pelayanan prima.

“Alasan saya berobat ke sini ya ka­rena dirujuk dari RSUD Deliserdang kemari. Tapi alasan lainnya, karena yang saya tahu dari orang-orang, di si­ni kualitasnya bagus dan bersih. Me­mang benar, sampai di sini kebersi­hannya terlihat. Dokter dan susternya juga ramah. Selain itu, pelayanannya juga cepat dan bagus. Kebetulan saya pakai BPJS, dari mulai proses registrasi hingga pengobatan, semua proses penanganannya cepat,” pungkasnya.

Diaudit

Sementara saat peresmian kemarin, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) T Erry Nuradi mengingatkan kepada ma­najemen RS USU untuk melakukan au­dit, baik internal maupun eksternal. Audit itu diperlukan agar RS USU tidak hanya kuat dalam pelayanan na­mun juga manajerial kinerja dan keua­ngan.

“RS USU ini harus diaudit agar se­ma­kin baik. Audit internal dan eks­ter­nal oleh lembaga independen. Buat juga dewan rumah sakit yang juga in­depen­den,” ujar Gubsu T Erry Nuradi, Senin (9/1) saat  grand opening RS USU.

Ia menjelaskan, dewan rumah sakit terdiri dari orang-orang di luar mana­jemen rumah sakit. Mereka bisa dari ka­la­ngan parlemen, tokoh masyarakat, kepala daerah, rektor dan lain seba­gainya.

Audit itu, imbuhnya, akan membuat rumah sakit semakin “paten”. Kalau rumah sakitnya “paten”, masyarakat pasti senang dan nyaman berobat di ru­mah sakit ini. “Saya sebagai gu­ber­nur merasa bangga Sumatera Utara me­miliki rumah sakit yang sangat me­gah ini,” tegasnya.

Menurutnya, tidak banyak daerah yang memiliki RSPTN. Sumatera Uta­ra menjadi salah satunya sehingga ke­banggaan memiliki RS USU ini harus ditanamkan dan keberadaannya harus dijaga dan dioptimalkan bersama.

Direktur Utama RS USU, dr Azwan Hakmi Lubis, SpA MKes menjelaskan, RS USU masih berada di tipe C. Ken­dati demikian, fasilitas yang dimiliki sudah seperti tipe A. “Saya perlu tegas­kan, kalau rumah sakit ini dikelola se­cara profesional dengan teknologi yang canggih,” ujarnya.

RS USU juga akan diproyeksikan sebagai rumah sakit yang unggul dalam penanganan penyakit tropis seperti malaria, juga fokus pada trauma bakar. “Kita sedang menuju ke sana dan saat ini sumber daya manusianya sudah kita siapkan,” katanya.

Rumah sakit  yang mengusung jargon  quality, safety and friendly ini sebelumnya sempat mangkrak selama beberapa tahun karena ketiadaan biaya operasional. Karena dibiarkan mang­krak, alat-alat kesehatan di RS USU beberapa di antaranya perlu diservis sebelum aktif digunakan.

“Ya memang ada beberapa yang perlu diperbaiki. Tapi bukan rusak, tinggal diservis sedikit-sedikit sebelum diguna­kan. Tapi secara teknis kita tidak ada kendala, semua alat (kesehatan) yang ada sudah lengkap,” ujarnya. (tiwi/br)

()

Baca Juga

Rekomendasi