Sepuluh Tragedi Kesalahan Manusia Sepanjang Sejarah

SEMUA orang bisa berbuat ke­salahan, tak terkecuali para insinyur yang dikenal pintar. Ternyata, se­jarah mencatat, banyak bencana dan tragedi kemanusiaan terjadi akibat kesalahan pada karya cipta teknologi.

Sebagaimana dilansir dari Most Today, Sabtu pekan lalu, berikut ke­ce­lakaan dan bencana kemanu­siaan feno­me­nal sepanjang sejarah.

1. Tenggelamnya Titanic

Semua orang pasti kenal kapal "Titanic". Kapal buatan Inggris ter­sebut tenggelam setelah mena­brak gunung es pada pelayaran per­d­a­na­nya dari Southampton (Inggris Ra­ya) ke New York, Amerika Se­rikat (AS). Titanic merupakan ka­pal ter­besar yang pernah diba­ngun pada ma­sanya dan di­klaim tak bisa teng­gelam. Tra­­gedi mengerikan ter­­se­but merenggut sekira 1.500 nya­wa manusia.

Banyaknya korban tewas dalam in­siden tersebut dise­babkan ber­bagai faktor mulai dari kesalahan teknis hingga pembuatan kapal yang me­nyalahi standar.

Titanic diketahui tidak dileng­kapi sekoci penyelamat dengan jum­lah seharusnya. Titanic juga ber­layar dengan kecepatan tinggi se­hingga tak sanggup menghindar ketika berhadapan dengan gunung es.

Selain itu, sekira tiga juta paku yang digunakan untuk mem­bangun Titanic dike­tahui terbuat dari besi ber­kualitas rendah dan memper­ce­pat hancurnya kapal pasca-tab­ra­kan.

Kesalahan teknik lainnya yaitu, 16 kompartemen kedap air yang membuat perahu mengapung da­lam posisi ti­dak terkunci ketika ke­cela­kaan terjadi dan membuat air cepat masuk serta memper­cepat tenggelamnya kapal.

2. Bendungan St. Francis Jebol

Butuh dua tahun, yaitu pada 1924-1926 untuk mem­bangun Ben­dungan St. Fran­cis. Bendungan ter­sebut difungsikan sebagai pe­nam­­pungan air di Los Angeles, Ame­rika Serikat (AS), sekira 64 ki­lometer (km) dari pusat kota.

Pada 12 Maret 1928, hanya be­berapa jam setelah dipe­riksa oleh ke­pala insinyur, William Mulhol­land, ben­dungan megah tersebut bocor dan jebol.

Jebolnya bendungan St. Francis kemudian memicu gelombang air setinggi 36 meter. Dinding air terus me­­ngalir ke ngarai dan permu­ki­man di sekitar bendungan. Aki­bat­nya, 600 orang me­ninggal dunia. Kecelakaan ini dianggap sebagai salah satu bencana teknik sipil ter­buruk di Amerika.

3. Tragedi Hindenburg

LZ 129 Hindenburg ada­lah se­buah pesawat penum­pang terbe­sar yang pernah dibuat pada masanya. Pesawat Zeppelin buatan Jerman ter­sebut jatuh dan terbakar ketika akan mendarat di New Jersey, AS pada 1937. Se­banyak 36 orang te­was dalam bencana tersebut.

Penelitian terkait penyebab jatuhnya pesawat yang dila­kukan oleh peneliti asal Jer­man dan AS menyimpulkan pesawat terbakar akibat kon­sleting listrik yang ke­mudian memicu kebocoran 200 juta liter gas hidrogen.

Bencana Hindenburg men­jadi akhir dari penggunaan pesawat Zep­pelin untuk tran­s­portasi publik dan pera­nannya digantikan pesa­wat modern seperti tipe Boeing.

4. Runtuhnya Jembatan Tacoma Narrows

Tacoma Narrows Bridge adalah jembatan gantung di negara bagian Washington yang dibuka pada 1940 dan runtuh di tahun yang sama. Pada masanya, jembatan ter­se­­but merupakan jembatan ketiga terpanjang di dunia.

Pada 7 November 1940, Washington dilanda cuaca berangin dengan kecepatan sekira 64 km per jam. Kondisi tersebut membuat jembatan bergoyang secara vertikal se­belum akhirnya runtuh. Struk­tur jembatan yang di­bangun kurang stabil menye­babkan jembatan elastis itu dan runtuh dengan cepat.

5. Ledakan Gas Cleveland

Pada 20 Oktober 1944, tangki pe­nyimpanan gas cair mengalami ke­bocoran di Cleveland, Ohio Ti­mur, AS. Gas cair yang disengaja atau tidak dituangkan ke sebuah sa­luran pembuangan, tercam­pur de­ngan udara dan memicu ledakan besar.

Ledakan tersebut mene­waskan 130 orang. Bencana tersebut sangat berpengaruh besar pada perkem­ba­ngan industri gas alam terutama dalam teknologi penyim­panan dan pembuangan.

6. Jalan Gantung Hotel Hyatt Regency Runtuh

Pada 17 Juli 1981, dua jalan se­ta­pak menggantung di Hotel Hyatt Regency, Kan­sas, AS, men­dadak runtuh. Akibat kejadian ter­se­but, 114 orang tewas tertimpa beton.

Berdasarkan hasil penye­lidikan ben­cana, diketahui bahwa struktur dan desain jalan setapak tidak se­suai standar. Para insinyur setuju, ter­dapat kelalaian dalam pem­ba­ngu­nan jalan setapak tersebut. Ar­sitek pembuatnya dilaporkan tidak mendapat­kan izin resmi.

7. Bencana Pesawat Ulang Alik Challenger

Pada 28 Januari, 1986 pe­sawat NASA Space Shuttle Challenger meledak hanya 73 detik setelah le­­pas landas. Ledakan tersebut lang­­sung menewaskan tujuh as­tro­not yang berada di dalam pesa­wat. Tidak ada korban sela­mat.

Penyelidikan menun­juk­kan ter­jadi kegagalan struk­tural ketika le­pas landas dan membuat kekuatan ae­rodi­namis pecah. Tragedi ter­sebut terjadi ketika peluncuran pe­sa­wat luar angkasa tersebut disiar­kan secara langsung oleh televisi.

8. Bencana Chernobyl

Bencana Chernobyl meru­pakan ben­cana mematikan yang diaki­batkan oleh ledak­an pembangkit listrik tenaga nuklir pada 26 April 1986. Akibat bencana tersebut, par­tikel radioaktif menyebar ke at­mosfer dan membuat kota tersebut tak bisa diting­gali lagi oleh manusia.

Partikel berbahaya dari Cher­nobyl tersebar secara luas di Eropa. Seluruh warga Chernobyl dan kota-kota ter­dekat harus dievakuasi me­ning­­galkan rumah mereka. Ben­cana ini diakibatkan oleh kesalahan tek­nis. Hingga kini Chernobyl be­lum dihuni manusia kembali dan dijuluki sebagai kota hantu.

9. Kecelakaan Pener­bang­an 4590 Concorde Air France

Kecelakaan pesawat mas­kapai asal Prancis terjadi pada 25 Juli 2000. Pesawat Con­corde Air Fran­ce jatuh hanya beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Inter­nasional Charles de Gaulle.

Akibat kecelakaan tersebut 113 orang tewas. Kecelakaan terjadi ka­rena salah satu roda pesawat ter­potong ke­pingan logam besar yang ter­geletak di landasan pacu. Hal ter­sebut membuat ban pesawat pe­cah dan sayap pesawat meng­han­tam aspal.

10. Bencana Pesawat Ulang-Alik Columbia

Pada 1 Februari 2003 pe­sawat ulang-alik Columbia hancur selama saat masuk kembali ke atmosfer bumi. Seluruh awaknya, yaitu tujuh astronot, meninggal dunia.

Penyelidikan menun­juk­kan, ke­tika pesawat melaju, terdapat se­potong insulasi busa yang terle­pas da­ri pe­sawat. Busa tersebut kemu­dian menghantam sayap kiri pesawat.

Hantaman tersebut mampu me­rusak ubin pesawat dan menga­ki­batkan udara panas masuk ke dalam pe­sawat lalu terbakar. Kecelakaan yang terabadikan kamera video me­nunjukkan pesawat hancur berk­e­ping-keping dan tidak menyi­sakan satu pun awak­nya. (oz/mtd/hstc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi