Limbah Jadi Miniatur Berharga

BARANG bekas atau lim­bah aneka produk elektronik ma­u­­pun otomotif biasanya hanya dibuang dan tidak memiliki nilai ekonomis tinggi. Namun di ta­ngan seorang pemuda kreatif asal Tre­nggalek, barang bekas mam­pu disulap menjadi aneka minia­tur motor skuter dan moge alias motor gede seperti Harley David­son unik.

Setiap miniatur dibuat dengan detail dan penuh ketelitian. Selu­ruh ornamen yang ada pada mini­at­ur dibuat lengkap, mulai dari mesin hingga perlengkapan yang lainnya. sehingga sekilas menye­rupai bentuk asli dari kendaraan yang ditiru.

Agung Adi Wiyono, perajin mi­­nia­tur vespa asal Kelurahan Ke­lutan, Kecamatan Trengga­lek, Kabupaten Trenggalek, me­ng­aku aneka miniatur vespa dan moge tersebut seluruhnya dibuat dari barang bekas elektro­nik, on­derdil mesin foto kopi, lim­bah be­ngkel otomotif hingga sandal be­kas.

"Idenya berawal saat saya me­lihat banyak barang-barang bekas di bengkel motor, seperti bearing atau laher, kawat dan pe­ca­han kecil lainnya. Dari situlah kemudian saya coba utak-atik dan jadilah miniatur," katanya saat berada di tempat usahanya.

Peralatan yang digunakan un­tuk memproduksi miniatur juga cu­kup sederhana. Mulai dari tang, gunting, solder, lem hingga gerinda. Untuk membuat satu unit miniatur vespa, biasanya mem­bu­tuhkan waktu kurang lebih se­lama tiga jam, mulai dari dari aw­al pemilihan bahan hingga akhir.

"Pembuatan harus dilakukan de­ngan penuh ketelitian dan kehati-hatian, karena bahan yang tersedia tidak standar dan harus dipadu-padankan agar menye­ru­pai bentuk asli dari vespa maupun motor Harley Davidson yang diingi­nkan," ujarnya.

Agar lebih terlihat sempurnya, produk kerajinan barang daur ulang tersebut diwarnai mengg­u­n­akan cat semprot. Selain itu, se­tiap miniatur juga dilengkapi dengan wadah khusus.

Memproduksi karya seni dari barang bekas pakai memiliki ti­ng­kat kesulitan tersendiri, kare­na ia harus berburu bahan yang diinginkan ke sejumlah pengepul ba­rang bekas maupun bengkel otomotif.

"Awalnya itu produknya tidak sebagus ini, bahkan beberapa te­man ada juga yang mencibir. Na­mun kemudian terus saya sem­pur­nakan sehingga banyak kolek­tor miniatur yang suka," imbuh pria yang akrab disapa Kurmen ini.

Hasil kreativitas Agung, kini laku di pasaran. Satu produk miniatur vespa dan Harley Davi­d­son biasanya dijual mulai dari Rp 150 ribu hingga lebih dari Rp 1 juta. Tinggi rendahnya harga karya seni ini tergantung dari tingkat kerumitan.

"Untuk pembelinya justru ba­nyak dari luar kota, sepekan yang lalu saya kirim tujuh unit ke Ja­ka­rta. Selain pasar lokal, ada juga teman yang ikut menjualkan un­tuk pasar luar negeri melalui media online," kata Agung.

Sang perajin mengaku senang dengan usahanya ini, karena ikut mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat limbah barang elektronik maupun otomotif.

Ia berharap produk miniatur barang bekas karyanya mampu me­nginspirasi warga yang lain, un­tuk lebih peduli terhadap ling­kungan dan memanfaatkan ba­rang bekas menjadi produk yang le­bih berharga.(dtc)

()

Baca Juga

Rekomendasi