Lhoksukon, (Analisa). Jembatan berkonstruksi kayu yang menghubungkan Gampong (desa) Pucok Alue dan Desa Meunasah Alue Ie Puteh, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara ambruk sejak Selasa, pekan lalu.
Pantauan Analisa, Rabu (18/1) jembatan tersebut hingga kini belum diperbaiki, sehingga warga terpaksa merayap saat melewati jembatan. Sedangkan sepeda motor dan mobil harus melalui jalan lain yang jaraknya sekitar 500 meter.
Camat Baktiya Abd Rahman yang ditemui di ruang kerjanya, menjelaskan, ambruknya jembatan tersebut saat sebuah truk yang mengangkut pasir melintas di jembatan Desa Pucok Alue, Selasa, lalu.
Truk yang dikemudikan warga Desa Gelumpang Bungkok, menurut camat masuk ke anak sungai, karena jembatan yang terbuat dari batang kelapa dan kayu tiba-tiba patah. Namun, tidak ada korban jiwa.
“Padahal sebelumnya saya sudah memperingatkan pada warga supaya melarang jika ada mobil besar melewati jembatan itu karena memang sudah lapuk, tapi warga tidak melarang mobil pengangkut pasir yang lewat itu,” ujar camat.
Diakuinya, akibat jembatan itu ambruk, warga di 24 desa yang ingin ke pusat Kecamatan Baktiya terpaksa harus mencari jalan lain.
Diharapkan, warga tidak menggunakan jembatan rusak tersebut karena dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Apalagi bagi anak sekolah dasar sangat berbahaya, dikhawatirkan jatuh ke sungai.
Menurut camat, jembatan yang sudah ambruk itu akan dibangun kembali pada akhir 2017.Biayanya diperkirakan Rp3 miliar. Camat juga mengaku tidak ada pembangunan jembatan darurat.
“Saya sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Bina Marga Aceh Utara, mereka berjanji akan membangun jembatan itu pada 2017,” kata Abd Rahman.
Warga setempat, Rusli menyebutkan kendaraan jatuh ke sungai bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya juga beberapa mobil terjatuh ke sungai saat melintasi jembatan tersebut. (bsr)