Singapura, (Analisa). Sebagian mata uang Asia beringsut lebih tinggi terhadap dolar AS, Rabu (25/1), karena kerisauan tentang sikap proteksionis Presiden Donald Trump dan ketidakpastian atas kebijakan fiskalnya menyeret dolar AS.
Sejumlah valuta Asia lainnya cenderung melemah usai mengalami kenaikan baru-baru ini.
Hirofumi Suzuki, Ekonom Sumitomo Mitsui Banking Corporation di Singapura mengatakan, sekalipun pergerakan terbaru menunjukkan posisi dolar melemah cukup lama, unit ini masih bisa melemah dalam waktu dekat.
Sebelumnya, valuta regional Asia melemah usai kemenangan Trump pada awal November sebagaimana dolar menguat dipicu janji Trump untuk meningkatkan infrastruktur dan pemotongan pajak.
Rupiah melemah akibat permintaan dolar jelang akhir bulan. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, mengemukakan, dolar mempertahankan penguatannya ditopang optimisme pelaku pasar uang terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat.
Ia menambahkan Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah untuk mempermudah dan menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur yang tertunda.
Perubahan prospek itu cukup membantu untuk mendorong investor mengakumulasi dolar AS.
Pada awal perdagangan rupiah dibuka pada level 13.335.
Pada pukul 10.00 rupiah berada pada level 13.337.
Di akhir perdagangan rupiah berada pada tingkat 13.356, melemah dari 13.330 dari level sebelumnya.
Kurs terakhir berbagai mata uang Asia terhadap dolar AS, tercatat sebagai berikut:
Dolar Singapura: 1,4200, naik dari 1,4211
Dolar Taiwan: 31,32, naik dari 31,34
Won Korea: 1.164,90, naik dari 1.165,90
Baht Thailand: 35,26, turun dari 35,23
Peso Pilipina: 49,85, turun dari 49,81
Rupee India: 68,15, turun dari 68,12
Ringgit Malaysia: 4,4380, turun dari 4,4335
Yuan Tiongkok: 6,8773, turun dari 6,8526
Di Tokio, yen beringsut lebih tinggi terhadap dolar AS karena kerisauan pasar terhadap sikap proteksionis Tump.
Selain itu, data ekonomi Jepang yang menggembirakan turut menopang mata uang ini.
Ekspor Jepang dilaporkan meningkat untuk pertama kalinya dalam 15 bulan terakhir pada Desember, terutama didorong oleh penjualan barang-barang elektronik dan spare part mobil.
Dolar AS terakhir tercatat 113,50 yen, turun dari 114,00 yen sebelumnya.
Di London, euro stabil melawan dolar diterpa kerisauan atas Brexit dalam 24 jam terakhir. Para analis tampak terpecah atas prospek dolar dalam jangka pendek.
Dolar telah merosot 3 persen terhadap yen dan 2 persen terhadap euro sejauh Januari. Shusuke Yamada,
Kepala analis mata uang di BOA Merrill Lynch mengemukakan, pihaknya mempertahankan pandangan bahwa dolar akan mengalami kenaikan dalam jangka panjang.
Tapi, untuk saat ini skeptisme terhadap Presiden Trump mendominasi.
Kurs dolar AS terhadap valuta-valuta utama lainnya dapat dicatat sebagai berikut:
Yen Jepang: 113,30 naik dari 113,28
Franc Swiss: 0,9983 naik dari 0,9980
Dolar Kanada: 1,3116, turun dari 1,3118
Sterling terhadap dolar: 1,2586, turun dari 1,2590
Euro terhadap dolar: 1,0749, naik dari 1,0742
HARGA EMAS
Di Comex New York, harga emas melemah pada pembukaan Rabu.
Kontrak Januari diperdagangkan pada level $1.204,90 per ounce, melemah $5,90.
Harga spot kitco pada pukul 13.10 GMT (20.10 WIB) tercatat $1.205,00 per ounce, turun 0,37%.
Di London, pasaran emas merosot karena ekspektasi baru Presiden Trump akan meluncurkan kebijakan ekonomi, yang memicu penguatan pasar saham sekaligus mengikis daya tarik safe haven.
Para investor mengalihkan perhatian mereka ke pasar saham dunia.
Analis di Julius Baer di Swiss, Carsten Menke, mengemukakan, kombinasi dari kenaikan imbal hasil obligasi dan pasar saham menggerus daya tarik emas.
Di London, harga emas $1.204,21 per ounce, turun 0,4 persen dari penutupan sebelumnya di New York.
Harga perak tercatat $16,90 per ounce, melemah 1,1 persen dibanding sebelumnya.
Di Singapura, pasaran emas melemah karena permintaan Tiongkok menyusut jelang festival Tahun Baru Imlek.
Beberapa analis memperingatkan harganya akan turun lebih lanjut karena koreksi teknis.
Jiang Shu, Kepala analis di Shandong Emas Group mengemukakan, harga emas menguat sejak awal tahun dan terlihat mengalami koreksi teknis dalam jangka pendek.
Di Singapura, harga emas $1.202,90 per ounce, melemah 0,50 persen dari penutupan sebelumnya di New York.
Di Tokio, kontrak benchmark Februari 2017 mencapai 4.390 yen per gram, turun 17 yen dari penutupan sebelumnya.
(Rtr/AP/AFP/ant/dyt)