Medan, (Analisa). Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menjalin kerja sama dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Dharma Andalas (Unida) Padang di Kampus Pascasarjana UMSU, Jalan Denai Medan, Jumat (30/12).
Penandatangan MoU dilakukan Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP dan Rektor Unida Padang, Dr Rahmi Fahmi disaksikan Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah I Dr Mahriyuni, Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) UMSU, Firdaus Naly, Wakil Rektor I dan II serta, Direktur Pascasarjana UMSU dan pimpinan, fakultas, kepala biro akademik UMSU.
Rektor Unida Padang, mengatakan, dipilihnya UMSU menjalin kerja sama dengan alasan, antara lain di wilayah Sumatera universitas swasta yang besar dengan mahasiswa mencapai 22.000. Sebagai Minang memiliki falsafah hidup "Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah". Maka, sesama orang muslim ada kebangsaan tersendiri bekerja sama dengan universitas yang bernuansa Islam.
Dari sisi akademik dilihat dari segi globalisasi tidak bisa dihindari. Banyak perusahaan pendidikan global yang berhamburan di mana-mana. Universitas asing banyak bermunculan. Pertanyaan, kita sendiri mau ke mana?. Apa yang mau dilakukan? “Saya melihat di sini ada ruang untuk membuat universitas atau pendidikan tinggi di Indonesia memiliki identitas sendiri. Sebagai universitas swasta kita harus saling bahu membahu," katanya.
Dia memantau sebagai saudara, UMSU berkembang dengan baik dan kerja sama bukan hanya taraf MoU tetapi lanjut ke agreement dan program studi. Saat ini ada pertukaran mahasiswa, dosen atau joint research. "Suatu hal yang menarik kami dari Unida melihat IT di UMSU. Kami melihat website UMSU walaupun didirikan Muhammadiyah tetapi keren karena memang teknologi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan. Saya mohon bantuan rektor UMSU nanti sharing. Jika perlu ITnya saya undang ke Padang," katanya.
Dr Agussani, MAP memaparkan, UMSU memiliki program pembangunan jangka menengah hingga program jangka panjang di 2033. Program menengah, di akhir 2017, semua sistem IT di UMSU diharapkan bisa terlaksana dengan baik. Saat ini baru dua konsentrasi yakni akademik dan keuangan.
Sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah selalu berafiliasi dengan perguruan tinggi Muhammadiyah di Jawa. Secara IT UMSU didampingi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memiliki akreditasi A. Di program jangka panjang, setelah memiliki tiga cabang yakni Kampus di Jalan Gedung Arca, Jalan Denai dan Kampus Utama di Jalan Muktar Basri Medan. Maka, UMSU membangun kampus terpadu di lahan 25 hektare.
Akreditasi A
Dr Mahriyuni mengapresisasi kerja sama yang dibangun UMSU dengan Unida Padang. Kerjasama ini sesuai dengan tuntutan akreditasi baik dalam standar institusi, borang pembukaan prodi maupun institusi. Semua ada standar perjanjian kerja sama. "Meskipun tertuang dalam standar di borang, Kemenristek Dikti, namun terlaksana dengan baik karena berdampak dan dirasakan bagi dosen, mahasiswa dan sistem akademik. Dengan ada kerja sama bisa sharing, berbagi program kegiatan seperti pertukaran dosen, mahasiswa, penelitian bersama dan membuat jurnal bersama. Jadi, bukan hanya formalitas saja," katanya.
Kopertis berharap, kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan. Kalau mau dibuat maka diletakkan dalam renstra kerja sama. Harus ada rancangan setiap tahun dan bagaimana evaluasi di akhir tahun. Rencana ke depan, ada program percepatan akreditasi dari B menuju A. Meskipun program tersebut merupakan program Kementeristek Dikti.
Di kopertis sendiri program hanya sampai pada percepatan dari C ke B dan sudah dilakukan tahun lalu. "Bagaimana melakukan pendampingan bagi program studi dan institusi, sangat berdampak. Dari 21 institusi perguruan tinggi sudah 9 yang proses dikti, didorong percepatan untuk meraih akreditasi A," katanya. (maf)