Rantauprapat Layak Jadi Pemko

Rantauprapat, (Analisa). Pengurus Gerakan Masya­rakat La­bu­han­batu (GEMA­LA) menyatakan, Kota Ran­­tauprapat sudah layak men­jadi Pe­merintahan Kota (Pemko) dan ini di­harapkan dapat se­gera terwujud, meng­ingat salah satunya didukung de­ngan luas wilayahnya.

Kota Rantauprapat sudah layak d­a­pat dijadikan Pemko, meskipun per­sya­ratan da­lam mewujudkan pemerin­ta­han kota ha­rus didukung beberapa syarat dan sistem pen­dukung lainnya.

Hal itu disampaikan Ketua GE­MALA, A­min Wahyudi kepada Ana­lisa, Rabu (4/1), sekaitan akan dilak­sa­nakan­nya Forum Dis­­­kusi Umum yang nantinya mengambil tema, Kota Ra­ntauprapat Layak menjadi Peme­rinta­han Kota (Pemko).

Dikatakan, forum diskusi yang wa­ca­nanya akan mem­ba­has tentang Kota Ran­tau­prapat layak menjadi Pem­ko itu, juga akan membahas per­ce­patan proses pem­ba­ngunan in­fras­truktur, ekonomi ke­rak­­yatan, sarana dan prasarana, transparansi peng­­gu­­naan keu­angan daerah, pemerataan pem­­ba­ngunan, penang­gula­ngan ben­cana alam serta po­tensi peningkatan dae­rah.

“Dalam diskusi itu, nantinya juga akan dijelaskan secara universal dalam me­ng­analisis, uji kelayakan wilayah, ke­pa­datan penduduk serta industri de­ngan cara meng­gunakan proyektor be­serta do­kumen,” sebut Amin.

Diuraikan, melihat Kota Ran­tau­prapat saat ini diapit pada dua ke­ca­matan dengan luas wilayah yaitu, Ke­ca­matan Rantau Uta­ra dengan luas wi­­layah 112, 47 kilometer dan Ke­ca­ma­tan Rantau Selatan dengan luas wi­layah 64,32 ki­lometer dengan total luas wi­layah 176, 79kilometer. Arti­nya, la­yak dijadikan Pe­me­rintahan Kota (Pem­ko).

Menurutnya, masyarakat Ka­bu­paten Labuhanbatu saat ini jangan lupa pada ca­tatan sejarah Kota Ran­tauprapat, karena dahulu pernah men­jadi Kota Administratif (Kotif) pad 1999. Pada masa itu, Wali kotif, Drs H Irfan Arya, dan Sekretaris Dae­rah Drs H Ri­dha Amran Siregar, dan Bu­pati Banua Inspensyah Rambe tetapi entah bagaimana tak berkesinambungan.

Dalam forum diskusi umum nanti, ka­tanya, sebagai narasumber akan di­ha­dirkan dari anggota DPR RI, Ang­gota DPRDSU dari Dapil Kabupa­ten Labuhanbatu Raya, man­tan wakil bupati, atau tokoh aka­demisi.

Ketua DPRD Labuhanba­tu, Dahlan Bu­khari saat di­min­tai tanggapannya me­nya­ta­kan, merespon positif. Bah­kan, kata dia, sudah lama ter­pikirkan ha­­nya saja dibutuh­kan disain efek wi­­layah daerah. Kalau di­ru­nut secara se­­mantik apa yang menjadi tar­get­nya, apa­kah pemerataan pem­ba­ngu­nan ka­lau pemba­ngunan, harus ada pe­me­k­a­­ran kelurahan hingga kecamatan. “Ar­tinya harus ada penam­bahan wila­yah­nya,” uja­rnya.

Menurutnya, kalau Kota Ran­tau­prapat ingin dijadikan Pemerinta­han Kota (Pemko), harus ada pe­nam­bahan satu ke­ca­matan, seperti kecama­tan Bilah Barat ter­masuk  bagus dalam luas wilayahnya.

“Kita tahu Kota Rantauprapat be­ra­da di Ke­camatan Rantau Selatan dan Utara, jadi ja­ngan ada pandangan ne­gatif tetapi tar­getnya, untuk ma­sya­rakat potensi daerah akan jauh lebih ter­gali,” ucapnya. (ra)

()

Baca Juga

Rekomendasi