Peninggalan Sejarah Menunjukkan

Manusia Megalitikum Telah Memiliki Keyakinan

MASYARAKAT pada masa perada­ban kuno memiliki keyakinan dan keperca­yaan yang unik apabila dilihat dari sudut pan­dang manusia sekarang. Meskipun de­mikian ajaran tersebut kerap kali masih di­percaya dan dilakukan oleh manusia masa sekarang. Salah satunya keyakinan akan jalan untuk mencapai nirwana.

Dunia Asia Timur dan sekitarnya me­mi­liki sebuah keyakinan yang menyatakan bah­wa manusia akan mendapatkan kebe­basan hidup apabila telah mencapai suatu titik yang disebut mukhti.

Kata mukhti berasal dari bahasa San­sekerta kuno yang berarti pembebasan tanpa tubuh dan mengarah kepada moksha. Agar dapat mencapai mukhti sangat sulit. Terlebih dahulu manusia harus dapat melepaskan segala ikatan kehidupan keduniawian, mulai dari kesenangan dan penderitaan hidup. Kemudian dilanjutkan bermeditasi dalam waktu yang lama, ter­kadang bermeditasi hingga kematian.

Ada peristiwa yang mengejutkan yang terjadi di sebuah daerah di Mongol pada awal tahun 2015 yang lalu yaitu masyara­kat menemukan sosok biksu yang telah menjadi mumi sedang bermeditasi dalam posisi bunga teratai.

Diyakini biksu tersebut hidup pada akhir abad ke-19 M. Apa yang dilakukan biksu tersebut, bagi sebagian kalangan (te­ru­tama umat Budhha) sedang berme­dita­si mendalam. Sementara itu Pemmim­pin Tibet, Dalai Lama menyatakan bahwa mu­mi biksu tersebut merupakan bukti me­ditasi yang langka yang disebut Tukdam yang bertujuan untuk dapat menjadi se­orang Budha.

Tidak hanya di Mongol, di India juga ditemukan sosok kerangka manusia atau pria yang diyakini sedang bermukhti. Di sebuah daerah terpencil di India yaitu di desa Dindigul yang didiami oleh suku Tamil Nadu ditemukan sebuah makam kuno yang berwujud lima buah Dolmen. Dua Dolmen masih dalam keadaan untuh.

Sementara tiga Dolmen lainnya sudah rusak dan pecah meskipun masih dapat dilihat bentuknya. Dolmen yang masih utuh, masing - masing setinggi 4 dan 6,5 kaki. Di atas Dolmen tersebut ditutupi oleh batu berukuran 10 meter dengan berat sekitar 2 ton. Terdapat gambar lingkaran merah berdiamter 8 cm dan titik merah tepat di tengah lingkaran itu.

Reinkarnasi

Para penganut ajaran Hindhu Advaita Vedanta di India percaya akan reinkarnasi yang dijalani manusia. Pola siklus reinkar­nasi yang berupa kelahiran, kematian, ke­lahiran kembali ke dunia akan dapat rusak, didasarkan terhadap per­buatan.

Ketika “Bermukhti” energi baik akan da­­pat diserap. Maher Baba, seorang pe­nulis Buku God Speaks memaparkan akan 4 bentu mukhti dalam bukunya itu yaitu, Videha Mukhti, Videh Mukhti, Jiva Mukh­ti, dan Prem Mukhti.

Filosofi ajaran ini mengatakan bahwa ma­nusia yang telah berhasil mencapai muk­hti, hidupnya tidak akan lagi terikat de­ngan pola kehidupan duniawi. Bagi me­reka bekerja merupa bentuk pelayanan atau penyembahan kepada Tuhan dan hasil yang didapat selama be­kerja akan di­serahkan sepenuhnya untuk Tuhan.

Tidak ada keberhasilan dan kegagalan, tidak ada pula suka dan duka, yang ada ha­nyalah cinta kasih terhadap semua mah­luk di dunia. Semua ini merupaka ajaran dari Hindhu Advaita Vedata.

Dolmen yang ditemukan di India terse­but berasal dari zaman Megalitikum. Hal ini menunjukkan bahwa manusia pur­ba atau kuno telah mengenal keyakinan un­tuk bermukhti. Nama lain zaman Mega­li­tikum adalah zaman besi.

Di India, pola kehidupan pada periode me­galitikum hampir mirip dengan di Ero­pa karena Dolmen yang ditemukan di ber­­­bagai penjuru India memiliki penam­pa­kan yang mirip dengan Dolmen yang ditemukan di Eropa Barat.

Semenanjung India merupakan pusat dari kehidupan Megalitikum India. Di wilayah tersebut ditemukan sekitar 2000 makam kuno dalam bentuk Dolmen yang tersebar di daerah Tamil Nadu, Kerala, Karnata, dan Andhara Pradesh.

Dolmen- dolmen ini memiliki lubang yang menghadap ke arah Timur atau Utara. Terkadang lubang memiliki makna dari per­gerakkan waktu matahari terbit pada saat tertentu dalam satu tahun. Bebatuan granit disusun untuk dapat membentu sebuah Dolmen yang di dalamnya ter­kadang ditaruh mayat manusia yang telah mati bersama denga barang-barang ber­harga miliknya.

Tumpukan batu -batu kuno di India ini terletak di dataran tinggi dan rendah. Apa­bila di dataran tinggi, Dolmen ber­fung­si se­bagai tugu peringatan. Sementara di da­taran rendah, Dolmen berfungsi sebagai ku­buran atau makam, se­perti kuburan mi­lik pria yang ditemukan sedang ber­mukh­ti itu. (sdkc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi