DIKTATOR adalah seorang pemimpin negara yang memerintah secara otoriter/tirani dan menindas rakyatnya. Biasanya seorang diktator naik takhta dengan menggunakan kekerasan, seringkali dengan sebuah kudeta. Tetapi ada pula diktator yang naik takhta secara demokratis.
Pemimpin Kuba yang terkenal diktator ini juga termasuk orang yang sulit untuk dibunuh.
Salah satu lembaga pemerintahan Amerika, CIA, sudah melakukan segala cara untuk membunuh diktator ini, mulai dari meracuni makanan, cerutu yang meledak hingga menyewa mafia.
Namun tidak ada satupun yang berhasil membunuh Castro. Bahkan Marita Lorenz, kekasih Castro, diduga bekerja sama dengan CIA untuk membunuh Castro dengan cara menyelundupkan racun kedalam makanannya yang kemudian juga tidak membuahkan hasil apa-apa.
Fidel sudah meninggal. Beberapa orang akan menyebutnya sebagai orang terakhir dari Tokoh Perang Dingin.
Namun masih ada banyak rezim yang telah berkuasa selama puluhan tahun.
Berikut lima rezim diktator masih berkuasa:
1. Kuba
Semua berita utama tahun ini menyoroti perubahan bersejarah. Kuba masih menjadi negara satu partai yang dikendalikan tokoh-tokoh sama dan makelar -yaitu kekuatan militer dan Partai Komunis.
Di Kuba era modern, sebagian besar tanah dan buruh tetap berada di tangan negara; kepemilikan pribadi terbatas; penjatahan berlanjut, media dikelola negara; pemerintah terus menekan perbedaan pendapat.
2. Belarus
Belarus adalah sebuah negara yang terkurung daratan yang berbatasan dengan Rusia, Ukraina, Polandia, Lithuania dan Latvia.
Bahasa Rusia menjadi bahasa utama yang digunakan 72 persen dari populasi di negara itu. Sedangkan bahasa Belarusia yang menjadi bahasa resmi pertama hanya digunakan kurang 12 persen dari populasi.
Belarus berhasil mempertahankan sebagian besar dari model ekonomi era Soviet dengan kekuasaan ketat negara dan ketergantungan besar pada ekonomi Rusia.
Sistem politik masih dijalankan dengan cara sama; ternyata, Presiden Alexander Lukashenko yang telah memerintah lima masa bakti jauh lebih kuat daripada pendahulu-pendahulunya era-Soviet itu. Condoleezza Rice tidak salah ketika dia pernah menyebut Belarus sebagai yang diperintahi “diktator terakhir di Eropa."
3. Kazakhstan
Kazakhstan saat ini diperintah oleh Nursultan Nazarbayev, yang telah memegang jabatan presiden sejak 1991 dan menjabat sebagai kepala Republik Kazakh Soviet sebelum itu.
Dia memenangkan 2015 pemilu dengan 98 persen suara, mengungguli 95,5 persen perolehan suaranya pada tahun 2011.
Kazakhstan beruntung memiliki kekayaan alam yang cukup besar; 21 persen dari perekonomian negara berasal dari minyak. Pertumbuhan ekonomi awal 2000-an saat minyak naik drastis mengubah Kazakhstan menjadi macan ekonomi di Asia Tengah.
4. Zimbabwe
Robert Mugabe, 92 tahun telah berkuasa sejak tahun 1980. Kepada para pengikutnya, dia adalah seorang negarawan senior cukup berani untuk melanjutkan agenda liberal Afrika dalam menghadapi oposisi Barat.
Di mata setiap warga negara, dia orang kuat yang mempertahankan kekuasaan melalui jaringan penegak keamanan, polisi rahasia dan intelijen.
Rasanya tidak gampang terus memegang kekuasaan. Setelah kalah dalam pemilih perkotaan selama akhir 1990-an, Mugabe berfokus membangun basis kekuatan di pedesaan.
Ini melibatkan perampasan tanah dari petani kulit putih dan penyerahan properti untuk kroni politik. Program redistribusi tanah awalnya gagal dan melumpuhkan ekonomi yang kemudian didominasi pertanian. Negara ini telah limbung lama sejak itu.
5. Korea Utara (Korut)
Kim Jong-un adalah generasi ketiga Kim untuk mewujudkan politik dan ekonomi untuk rakyat Korut. Pada saat yang sama, dia mengejar apa yang hanya bisa digambarkan sebagai reformasi. "gaya otoriter"
Selama pemerintahan ayahnya, Republik Demokratik Rakyat menderita kelaparan hebat. Sebagai respons, Kim Jong-un memperkenalkan reformasi terbatas yang terkendali, terutama untuk sektor pertanian. (wkp/rtr/time/es)