Pentingkah Kita Berdana?

Oleh: Bhikkhu Thitavamso Thera

NamoTassaBhagavatoArahatoSammasambuddhassa

KITA sebagai umat Buddha tidak asing lagi dengan kata-kata berdana, ka­rena Buddha secara langsung telah me­nunjukkan jalan untuk berbuat baik salah satunya yaitu untuk mempraktekan ten­tang dana. Sesungguhnya dana ini pe­nger­tiannya bukan hanya sekedar pembe­rian materi saja, tetapi jauh lebih luas, namun dana berupa materi ini adalah dana yang dipraktekan dengan cara yang paling termudah, maka dari itu tidak heran lagi bagi kita yang mengenal ajaran Buddha sering melakukannya, lalu apa man­faat kita berdana?. Dana dalam ajaran Buddha bisa diibaratkan sebagai pondasi utama untuk mempermudah memprak­tekan ajaran-ajaran Buddha yang selan­jutnya, mengapa demikian?. Karena aja­ran Buddha yang lebih tinggi kita bisa menerapkan lebih baik apabila kita me­miliki cinta kasih yang baik “Metta”, sela­in memiliki timbunan karma baik hasil dari berdana maka dengan cara berdana inilah kita bisa menumbuh kembangkan cintakasih yang lebih sempurna, dengan cintakasih yang sempurna maka kedama­ian semakin berkembang, dengan demi­kian menjalankan sila dan Bhavana “me­ditasi” akan lebih mudah.

Kalu kita ingin berdana dengan cara pemberian materi kepada siapakah yang pantas untuk menerimanya?, ini sudah sejak lama, bahkan pada zaman Buddha sudah jadi pertanyaan, didalam Angutta­ranikaya III, 57: Buddha pernah dituduh seseorang: “Apakah benar Sang Bhagava mengajarkan bahwa berdana kepada orang tidak punya moral itu tidak ada gu­nanya?” Sang Buddha kemudian menja­wab:“Aku tidak pernah mengatakan bah­wa berdana tidak ada gunanya, meskipun orang membuang sisa-sisa dari satu panci atau mangkuk kedalam sebuah tambak atau telaga dan mengharap agar para makh­luk hidup di dalamnya dapat mem­peroleh makanan, perbuatan inipun me­rupakan sumber dari kebaikan, apalagi dana yang diberikan kepada sesama ma­nusia”.Inilah yang Tathagatha ajarkan, dan Buddha menyatakan: “Berdana ke­pada Sangha sangat besar jasanya”.

Begitu juga di dalam Velumakkha-Sutta disebutkan: “Berdana kepada orang yang bermoral lebih besar jasanya daripa­da berdana kepada orang yang tidak pu­nya moral. Kepada Sotapanna lebih besar dari orang yang bermoral. Kepada seo­rang Sakadagami lebih besar dari 100 Sotapanna. Kepada seorang Anagami le­bih besar dari 100 Sakadagami. Kepada seorang Arahat lebih besar dari 100 Ana­gami. Kepada seorang Paccekka Buddha lebih besar dari 100 Arahat. Kepada seo­rang Sammasam-buddha lebih besar dari 100 Paccekka Buddha. Berdana kepada Sangha lebih besar jasanya dari berdana kepada seorang Samma-sambuddha. Da­na kepada Sangha tak pernah sia-sia, se­kalipun sampai seratus ribu kalpa lama­nya”.

Pada kesempatan kali ini bagi kita sebagai umat Buddha ini adalah bulan yang paling sepesial bagi kita, karena pavarana atau kita kenal keluarnya masa vassa para Bhikkhu Sangha pada tanggal 5 oktober 2017 dibulan purnama telah se­lesai dilaksanakan, maka dari itu ini me­nan­dakan kathina dana telah dimulai hing­ga satu bulan kedepan, dimana kathi­na dana ini terjadi hanya satu tahun sekali yang terjadi setelah berakhirnya masa vassa bhikkhu sangha, disinilah bagi umat perumah tangga memiliki kesempatan yang sepesial dalam mempraktekan dana, yaitu berdana kepada Sangha dimasa Ka­thina. Karena telah dikatakan oleh Buddha secara langsung berdana kepada sang­ha itu tidak akan pernah sia-sia. De­ngan mempraktekan ini maka kita sama halnya ikut serta melestarikan Buddha Dhamma.

Sabbesattabhavantusukhitatta, semo­ga semua makhluk berbahagia.

Sadhu SadhuSadhu

()

Baca Juga

Rekomendasi