Pekanbaru, (Analisa). Tim gabungan Kepolisian Daerah (Polda) dan Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Riau merazia Perumahan Jondul Lama dan Jondul Baru di Kecamatan Tenayan Raya yang disebut-sebut sebagai kawasan prostitusi baru.
Dari pantauan Analisa, razia dengan sandi Operasi (Ops) Bina Kesuma Siak 2017, yang dimulai Senin (16/10) pukul 15.00 WIB hingga petang hari itu, membuat wanita muda pelayan panti pijat di kawasan itu berlarian ke luar rumah.
Dari tempat ini, tim gabungan hanya mengamankan 3 perempuan muda yang tidak memiliki KTP. Razia dilanjutkan ke Perumahan Jondul baru di Jalan Kuantan, Kecamatan Sail, Pekanbaru. Di sini, petugas kembali mengamankan 2 perempuan muda dan 3 pria yang juga tidak memiliki KTP.
Tim Ops Bina Kesuma Siak 2017 juga mengamankan sepasang remaja di sebuah kamar hotel di Jalan Kuantan Raya. Ternyata setelah dibawa di ruang gelar perkara Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau, orangtua perempuan itu datang membawakan surat keterangan menikah keduanya.
Untuk keseluruhan pasangan yang diamankan di ruang gelar perkara Ditreskrimum Polda Riau itu terjaring sebanyak 43 orang, terdiri dari 24 wanita dan 19 pria.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK, menyebutkan Operasi Bina Kesuma Siak 2017 merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk menekan aksi premanisme dan penyakit masyarakat.
Razia hari ini dibagi dalam 2 regu. Regu pertama ke arah barat Kota Pekanbaru yakni terminal AKAP Payung Sekaki, warung remang remang, panti pijat plus, arena billiar dan tempat kos-kosan.
Sedangkan regu kedua, menyisir tempat tempat prostitusi berkedok panti pijat yang terdapat di Perumahan Jondul Lama dan Jondul Baru. Lalu Pelabuhan Sie Duku, hotel dan kos kosan.
Razia Jondul Baru dan Jondul Lama ini menguatkan indikasi bahwa kedua lokasi itu kini sudah menjadi prostitusi baru pengganti Lokalisasi Teleju yang ditutup Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akhir 2009 lalu.
Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru Yose Saputra mengaku menyesalkan maraknya praktik prostitusi tidak sebanding dengan penertiban yang dilakukan pihak Satpol PP Pekanbaru. (dw)