Oleh: Tauhid Ichyar
Danau adalah tanah ledok/basin/cekungan yang relatif luas berisi air. Pengertian danau adalah sejumlah air tawar atau asin yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Pengertian lain dari danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Kebanyakan danau adalah air tawar, juga banyak yang berada di belahan bumi utara pada ketinggian yang lebih atas. (Wikipedia)
Danau dapat dipandang sebagai tempat penampungan (reservoir) air tawar di darat pada ketinggian tertentu di atas permukaan laut yang bersumber dari mata air, air hujan, sungai, dan gletser. Menurut P.S. Welch (1952), danau adalah badan air yang dikellilingi daratan dan dikelompokkan sebagai salah satu jenis lahan basah. Danau digolongkan ke dalam lahan basah alami bersama hutan mangrove, rawa gambut, rawa air tawar, padang lamun, dan terumbu karang. Perairan danau cenderung diam, karena itu dinamakan juga dengan perairan lentik.
Science Recorder, (Selasa 24 Desember 2013) melansir tim peneliti dari University of Utah, Amerika Serikat, menemukan sebuah danau air tawar besar di bawah permukaan salju dan airnya tetap cair sepanjang tahun. Danau ini berukuran hampir sama dengan kota New York. Ini menjadi indikator utama dari dampak pemanasan global. Danau besar yang berada di bawah permukaan salju itu pertama kali ditemukan pada April 2011, ketika itu para peneliti sedang mengukur kedalaman lapisan es.
Menurut lembaga Intergovernmental Panel on Climate Change, lapisan es di Greenland terus mencair dari tahun 1993 sampai 2005. Hilangnya es di Greenland rata-rata sebanyak 121 miliar ton pada 1993 sampai 2005, jumlah mencairnya es terus meningkat di tahun 2005 sampai 2010. Totalnya diperkirakan mencapai 229 miliar ton. Selama 20 tahun terakhir, lelehan es di Greenland telah menaikkan permukaan air laut sekitar 0,34 inci. Tim peneliti mengatakan, air yang ada di danau itu berasal dari lelehan es pada musim panas dan air tersebut masih tetap cair ketika di musim dingin, danau ini menyimpan ketersediaan air tawar yang cukup banyak.(Viva, 2017)
Terbentuknya Danau
Berdasarkan terbentuknya danau dapat dibedakan menjadi dua yaitu danau alami dan danau buatan. Klasifikasi danau berdasarkan proses terbentuknya dapat dibedakan menjadi danau alami dan danau buatan.
a. Danau Alami
(1) Danau Tektonik, adalah danau yang terjadi karena adanya tenaga tektonik yang menyebabkan bentuk permukaan bumi lebih rendah dari pada daerah di sekitarnya. Air yang masuk ke tempat itu tergenang dan terjadilah danau. Contoh danau tektonik antara lain Danau Tempe, Towuti, Poso, Tondano (Pulau Sulawesi), Laut Tawar, Maninjau, dan Singkarak (Pulau Sumatra).
(2) Danau Vulkanik, adalah danau yang terjadi karena adanya aktivitas gunung api. Daerah bekas letusan gunung, terbentuk cekungan yang kemudian terisi oleh material vulkanik yang tidak tembus air sehingga air hujan yang jatuh di cekungan itu tertampung dan terbentuklah danau vulkanik. Contoh danau vulkanik antara lain Danau Kalimutu (Flores), Segara Anakan (Rinjani), Sarangan, Kawah Ijen, dan Kerinci. Apabila telah terbentuk danau, kemudian vulkan aktif kembali dan aktivitas vulkan ini bersamaan dengan peristiwa tektonik, danau yang terbentuk disebut danau vulkano tektonik. Contoh danau vulkano tektonik adalah Danau Toba di Sumatra Utara.
(3) Danau Karst, adalah danau yang terjadi di daerah karst. Danau ini terjadi karena adanya lapisan yang tidak tembus air menutup dasar dan pipa karst, sehingga air hujan yang jatuh di tempat itu tidak dapat meresap dan terbentuklah danau. Biasanya danau ini kecil dan bersifat temporer. Contohnya Danau Karst di Pegunungan Sewu, Yogyakarta
(4) Danau Gletser, adalah danau yang terjadi karena adanya pencairan es. Danau gletser biasanya terdapat di kaki gunung atau pegunungan bersalju, misalnya di pegunungan Jawa Wijaya (Papua) dan Pegunungan Alpen (Swiss).
(5) Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake), adalah danau yang terbentuk karena meander yang terputus. Danau ini bentuknya seperti tapal kuda atau melengkung.
b. Danau Buatan
Danau buatan juga disebut dengan waduk. Danau bendungan atau waduk adalah adalah danau yang terjadi karena adanya aliran air yang tertimbun baik secara alami maupun buatan manusia. Bendungan yang dibuat manusia sering disebut waduk atau danau buatan. Contoh danau buatan antara lain Jatiluhur, Karangkates, Riamkanan, dan Gajah Mungkur. (Ilmu Sains 17)
Berdasarkan kapasitasnya danau terbagi menjadi (1) danau permanen yaitu danau yang kapasitas airnya tidak dipengaruhi oleh musim, (2) danau temporer yaitu dana yang kapasitas airnya bersifat fluktuaktif meluap ketika musim hujan dan surut ketika musim kemarau.
Danau terbagi didasarkan atas jenis kandungan air: (1) danau air tawar yaitu danau yang berair tawar, danau jenis ini memiliki ciri yaitu memiliki pelepasan berupa sungai, contoh memiliki pelepasan, karena merupakan akhir dari sungai. Contoh Danau Sentani diPapua. (2) danau air asam yaitu danau yang airnya berasal dari belerang dengan ciri biasanya merupakan kawah gunung berapi yang berisi air hujan dan airnya berwarna hijau kekuning-kuningan. Contoh Danau Tangguban Perahu. (Ilmu Sains 2017)
Danau terbesar di Dunia
Terdapat 38 danau terbesar di duniayakni Danau Kaspia/Laut Kaspia, Danau Superior, Victoria, Huron, Michigan, Tanganyika, Baikal, Grea Bear, Nyasa Great Slave Erie, Winnipeg, Ontario, Ladoga, Balkhash, Vostok, Onega Titicaca, Nicaragua, Athabasca, Taymyr, Turkana, Reindeer, Issyk-kul Urmia Vänern, Winnipegosis, Albert, Mweru, Nettilling, Sarygamysh, Nipigon, Manitoba, Great Salt, Qinghai, Saimaa Woods, dan Danau Khanka
Dari 38 Danau tersebut terdapat beberapa danau terbesar di dunia yang merupakan danau garam atau danau air asin. Danau garam sendiri sama seperti danau pada umumnya, bedanya hanya dari kandungan garam (natrium klorida) serta mineral yang larut di dalam air danau yang sangat tinggi daripada danau air tawar.(Gizikita.net)
Bahkan, beberapa danau memiliki kandungan garam yang lebih tinggi dibanding dengan kandungan garam yang berada di lautan. Salah satu danau garam atau danau air asin yang terkenal di dunia adalah danau Kaspia yang berada di antara benua Asia dan Eropa.
Danau Terbesar di Indonesia
Terdapat berbagai danau di Indonesia, dari danau yang kecil hingga danau besar. Sebagian besar danau di Indonesia berada di Pulau Sumatera, yakni Danau Toba di Sumatera Utara dengan dengan luas 107.216 Ha. Danau toba merupakan danau vulkanik terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Pada bagian tengah danau ini terdapat pula vulkanik yang dikenal dengan nama Pulau Samosir.
Danau Towuti di Sulawesi Tengah seluas 59.840 Ha. Danau ini berada di wilayah Kecamatan Towuti, Luwu Timur Sulawesi Selatan. Danau ini masuk ke dalam titik Taman Wisata Danau Tuwoti yang dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan. Lembaga ini menjalankan fungsinya di bawah Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. Danau Sentani di Papua (34.375 Ha). Danau yang satu ini terbesar di Papua. Danau Poso di Sulawesi Tengah (34.280 Ha).
Selanjutnya danau terbesar terletak di Provinsi Sulawesi Tengah. Danau ini berada di ketinggian 657 meter di atas permukaan laut. Danau Matana di Sulawesi Selatan (16.640 Ha). Danau ini berada di Sorako Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan, memiliki kedalaman hingga 590 meter.
Masih banyak lagi danau di Indonesia, antara lain Danau Ranau di Lampung dan di Komering Ulu Selatan. Danau ini dikategorikan sebagai danau terbesar kedua jika dilihat dari volume air yang bisa ditampungnya. Danau ini memiliki panjang hampir 16 Km dengan lebar 8 Km dengan kedalaman hingga 229 meter dan bobot air yang bisa ditampung sebanyak 21.95 km kubik. Danau penting lainnya adalah Danau Tempe di Sulawesi, Danau Singkarak dan Maninjau di Sumatera serta masih banyak lagi lainnya. (Imu Geografi.com)
Memanfaaatan Danau
Kebijakan nasional dalam pengelolaan danau diperlukan sebagai landasan untuk mendorong terlaksananya strategi maupun rencana aksi yang bertujuan untuk memantapkan posisi dan fungsi danau sebagai sistem penyangga kehidupan bagi generasi kini dan mendatang. Konservasi, rehabilitasi, dan pemanfaatan secara bijaksana (wise use).
Sangat penting untuk tercapainya pengelolaan dan pemanfaatan danau secara berkelanjutan, yakni air di ekosistem kawasan danau layak di pergunakan sebagai air minum, kehadiran danau memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan ekosistem danau sebagai kawasan rekreasi, lahan di daerah tangkapan air danau mempunyai fungsi ekosistem yang optimal, ikan dan hasil pertanian dari ekosistem kawasan danau layak dikomsumsi atau tidak terkontaminasi, air danau dapat digunakan sebagai sember tenaga listrik, ekositem flora dan fauna dalam keadaan sehat dan terpelihara keanekaragaman hayatinya, udara di ekosiostem kawasan danau dapat mendukung kehidupan ekosistem yang sehat, sebagai objek wisata.
Semoga saja dengan karuniaNya yang sangat besar ini kepada umat manusia, kita mampu memelihara dan melestarikan danau dan ekosistem hutannya sebagai rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa.
(Penulis adalah pecinta dan pemerhati masalah lingkungan)