Peradaban Awal Masyarakat di Dunia

BERDASARKAN hasil penggalian yang dilakukan oleh RD Bannerji dan Sir Jhon Marshall tahun 1922di kota Mohenjodaro dan Harappa ditemukan antara lain: Dua buah patung yang corak­nya berbeda yaitu: - Patung laki-laki sebatas dada. - Patung seorang penari.

Terdapat bekas bangunan rumah ber­tingkat yang sudah beberapa kali mengalami kehancuran (6 - 7 lapis)

Ditemukan meterai yang berfungsi sebagai hiasan keagamaan dan dianggap mempunyai kesaktian.

Ditemukan patung Dewi Ibu/Dewi Kesuburan. Bangsa yang mendiami daerah tersebut adalah suku DRAVIDA yang pada tahun 1500 SM diserbu oleh suku bangsa ARYA (Indo Jerman) sehingga suku asli terdesak ke Selatan yaitu dataran tinggi Dekhan.

2. Peradaban lembah sungai Kuning ( HOANGHO ).

Kepercayaan masyarakatnya adalah Polytheisme (Percaya pada banyak De­wa) seperti: Dewa Angin, Dewa Hujan, Dewa Langit, dewa Bumi, Dewa sungai dsb.

Kehidupan masyarakatnya bercocok tanam dengan memanfaatkan aliran sungai Kuning se­perti: gandum, padi, jagung, Teh dan kedelai. Karena daerahnya yang subur menjadi pusat perhatian bangsa Asia Tengah (Mongol) sehingga berlaku hokum tantangan dan jawaban. Tantangannya yaitu :

Bangsa-bangsa ganas di Asia Tengah selalu memusatkan perhatiannya pada lembah Sungai Kuning yang subur. Jawabannya: Karena serangan yang terus menerus maka kaisar Tiongkok membangun tembok besar (The Great Wall Of China) panjangnya: 2000 mil, Lebar: 5 meter, dan tinggi­nya: 11 meter.

Pada masa pemerintahan Dinasti Chou hubungan antara dae­rah satu sama lain belum lancer sehingga tugas pengawasan di dae­rah diserahkan pada para bangsawan rendahan (Vazal).

Untuk membalas kebaikan mereka maka kaisar memberikan pinjaman tanah yang pada akhir­nya melahirkan sistem Feodal. Selain itu terdapat ajaran filsafat Kong Hu Chu yang pada prinsip­nya adalah pembinaan kehidupan yang selaras dengan alam, keluarga dan leluhur. Ajaran ini lahir karena terjadi pertentangan antara para vazal dan manusia terlena dengan urusan keduaniaan.

Juga lahir ajaran Taoisme oleh Lao-Tze yang mengatakan bahwa ada kekuatan gaib yang mengatur keadilan dan ketertiban di alam semesta yang disebut TAO. Keadilan dan ketenteraman akan tercapai apabila orang akan tunduk pada ajaran TAO.

3. Peradaban lembah Sungai Tigris. (MESOPOTAMIA).

Subur

Peta Mesopotamia wilayahnya sangat subur karena diapit oleh dua sungai besar yaitu Tigris dan Eufrat. Mata pencaharian penduduknya adalah pertanian (Kedelai dan jewawut), Peternakan (domba, lembu dsb) dan perdaga­ng­an (antara Laut Tengah, India, Asia Tengah, Teluk Persia dan Laut Merah).

Kepercayaan masyarakatnya Polytheisme, seperti: Dewa Air (Enki), De­wa langit (Anu), Dewa Bumi (Enlil), Dewa Api dan Dewa Kesuburan (Marduk). Khusus untuk Dewa Marduk di­bu­atkan patung wanita yang menggambarkan dewi kesuburan dan dibuatkan Ziggurat (bangunan dari tanah liat yang dibangun di atas gundukan tanah). Dalam bidang lain mereka mengenal:

-Ziggurat, Master Piece of Mesopotamia.

-Tulisan Paku pada lempengan batu tentang UU Hammurabbi yang berisi 280 pasal UU Hammurabi (Codex Hammurabi).

- Dalam bidang astronomi mengenal khatulistiwa dibagi menjadi 3600 mengenal bintang dan planet

- Mengenal sistem kalender berdasarkan perhitungan bulan

- Mengenal pembagian waktu (jam, menit, detik) dan menghitung dengan satuan 60-an (sixadesimal). Bangsa yang mendiami da­erah ini adalah Bangsa Sumeria lalu di kalahkan oleh suku Amoria dari Indo Jerman dan mendirikan kerajaan Babylonia I dengan Raja Hammurabbi.

Tahun 750 SM dikalahkan oleh bangsa Assyria dengan Raja Ashurbanipal. Tahun 612 SM bangsa Assyria dikalahkan oleh bangsa Kaldea yang membangun kerajaan Babylonia II dengan Raja Nebukadnezar.

Tahun 536 SM menjadi rebutan bang­sa Media dan Persia yang dime­nangkan oleh Persia. Persia memerintah di atas wilayah Mesopotamia yang subur dengan raja pertama R Cyrus (550 SM) dilanjutkan oleh Darius Agung (521-485 SM).

4. Peradaban lembah sungai nil. Sphinx dan Piramid di Giza, Mesir. Corak kehidupan masya­rakatnya ag­raris dengan hasil utamanya adalah gandum dan kapas. Kepercayaan masya­ra­katnya ada­lah Polytheisme seperti Dewa RA (matahari), Dewa Bulan (Amon) lalu disatukan menjadi dewa AMONRA.

Segitiga

Untuk memuja dewa ini dibuatkan Obelisk (Tugu batu runcing berbentuk segitiga yang dihiasi dengan tulisan gambar) juga percaya pada dewa Thot (pengetahuan), dewa Anubis (kematian), Osiris (pengadilan), Issis (dewa Sungai Nil), Dewa Apis berbentuk Sapi, Dewa Ibis berbentuk burung.

Mereka juga percaya pada roh-roh leluhur yang akan meng­ubah bentuk pemakaman menjadi pengawetan mayat (MUMMIA) yang disimpan dalam Pyramida. Dalam Pyramida terdapat patung singa berkepala manusia (Sphinx).

Dalam bidang lain, selain peng­awe­tan mayat juga mengenal penguburan mayat dengan cara jongkok, mengenal tulisan gambar, mengenal ilmu perbintangan dan sistem kalender. Dalam bi­dang pemerintahan dipimpin oleh Fir’aun (Pharaos) yang dipuja sebagai Tuhan.

Rakyat harus taat dalam membayar pajak dan wajib kerja untuk pengabdian terhadap Fir’aun. Namun pada akhir­nya Fir’aun dianggap sebagai manusia biasa dan kepercayaan mereka monotheisme dengan dewa Matahari sebagai dewa yang tunggal.

5. Peradaban Bacson Hoa­binh.

Hasil Kebudayaan Bacson Hoabinh ditemukan hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara. Menurut CF Gorman bahwa pe­nemuan alat dari batu banyak ditemukan di Vietnam bagian Utara yaitu di daerah Bacson Pegunungan Hoabinh.

Juga ditemukan alat serpih, batu gi­ling dari berbagai ukuran, sedangkan di gua Xom Trai ditemukan alat dari batu yang sudah diasah pada sisi yang tajam.

6 . Kebudayaan Dongson.

Nekara dari Dongson Kebudayaan ini berasal dari Vietnam Utara, hasil kebudayaannya adalah alat-alat dari logam (jenis Perunggu), bergaya Dongson (Nekara jenis Heger I memiliki banyak kesamaan dengan Nekara yang paling bagus dan paling tua di Vietnam).

Sementara itu hasil kebudayaan yang banyak ditemukan di daerah Dongson berupa alat-alat rumah tangga, miniatur nekara, genta, kapak corong, cang­kul bercorong, mata panah dan mata tom­bak bertangkai/bercorong. (ssbc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi