Dana BOS SMAN 1 Diduga Menyimpang

Sidikalang, (Analisa). Pertanggungjawaban dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA Negeri 1 Sidikalang Kabupaten Dairi tahun 2016 diduga menyimpang. Belanja barang tidak sesuai pertanggungjawaban.

Kepala SMAN 1 Sidikalang, Anna Lo­wisa Sianturi didampigi Wakil Kepsek Bernardus Munthe, Senin (23/10) menjelaskan, tidak semua kegiatan sekolah bisa ditampung di dana BOS. Alhasil, pertanggungjawaban sesuai rencana anggaran biaya (RAB) teta jadi acuan namun pembelian tidaklah serupa.

Anna mengatakan, dalam pertanggungjawaban, pihaknya membuat pembelian 20 kilogram bibit jagung P29. Namun, bahan tanaman itu dibeli 15 kilogram. Ini karena pengeluaran juga banyak. Misalnya, kursi bolak-baik rusak ditendang murid.

Dia membantah lembaga pendidikan itu mirip sekolah kejuruan pertanian. “Bukan sepertti itu,” kata dia. Memang ada program Adiwiyata Nasional. Melalui budidaya ta­naman, pelajar diharap lebih cinta lingku­ngan. “Kalau fiktif, saya berani nyatakan tidak. Tetapi tidak sepenuhnya dilaksanakan” kata Anna. Jagung itu, dirawat di lahan di belakang ruang belajar. Hasil panen men­jadi kas siswa.

Ditanya berapa luas lahan yang dimiliki mengingat kebutuhan benih jagung per hek­tar rata-rata 25 kilogram, Anna tak me­ngurai lebih rinci.

Diutarakan, selain pembelian jagung, ada pemeliharaan tanaman lain. Yakni kacang panjang, kacang tanah, bayam hijau, kangkung darat, terong dan cabai hibrida. Sebagian dipelihara di pot. Makanya ba­nyak juga pembelian pot bunga. Dia juga mengutarakan pembelian ragam pupuk termasuk kompos.

Informasi dari seorang guru minta yang enggan menyebutkan namanya menyatakan keraguan bahwa pengelolaan uang negara tersebut sesuai program. Sepengetahua­n­nya, pengadaan kompos dibebankan kepada siswa. Para murid disuruh membawa. Kalau ditelusuri, berpotensi penyimpangan.

Informasi diperoleh wartawan, dalam satu tahun tersebut, pihak sekolah membeli, pupuk TSP sebanyak 675 kilogram seharga Rp6.075.000, urea tabur 525 kilogram (Rp4.725.000), pupuk kandang 775 kilogram (Rp1.550.000), NPK 480 kilogram (Rp6.000.000), KCl 480 kilogram (Rp5.136.000).

Kuantita benih kacang panjang 10 kilogram, kangkung darat 20 kilogram, kacang tanah 20 kilogram, bayam hijau 28 gram, terong 2 gram, cabe hibrida 51 gram. Harga 20 kilogram jagung tersebut Rp1.980.000 Belanja kebutuhan pertanian lainnya adalah insektisida 9 liter (Rp4.257.000), fungisida 16 kilogram (Rp5.648.000), dan herbisida 8 liter (1.088.000). (ssr)

()

Baca Juga

Rekomendasi