500 Penari Barongan Kesurupan Massal

Surabaya, (Analisa). Sekitar 500 penari barongan kesurupan massal. Mereka bergerak tak terkendali. Ada yang berlari, ada yang memakan dupa.

Sebelum para penari kesurupan, diada­kan doa bersama terlebih dahulu di tengah lapangan Kodam V/Brawijaya.

"Kami berdoa, meminta keselamatan, kelancaran acara, dan permisi kepada yang mbaurekso," ujar Muhammad Wahyudi alias Cak Yud kepada detikcom, Rabu (25/10).

Belum lama berbincang, tiba-tiba seorang pemain tarian jaranan Punokawan Pasuruan mulai kesurupan. Wahyudi segera menghampiri penari tersebut.

Setelah para penari Jaranan Punokawan Pasuruan kesurupan, kemudian para penari Bantengan Turonggo Seto Kinasih dari berbagai kota, seperti Bantengan Trawas, Ban­tengan Sidoarjo, Bantengan Pasuruan, Bantengan Tretes dan lain-lain juga ikut kesurupan. Mereka kesurupan massal.

"Ayo para penonton semuanya mundur, kasih jarak buat penari dan pawangnya," ujar MC dipanggung.

Kesurupan berjalan seru. Tiap penari memiliki gayanya tersendiri saat kesurupan. Ada beberapa orang yang tetap menari namun juga ada yang berlarian seperti hari­mau sambil mengaum. Ada juga yang meng­hampiri dupa yang telah di sediakan oleh para pawang dan memakan dupa tersebut.

Para penonton yang melihat aksi kesu­rupan langsung menyingkir karena keta­kutan, namun ada pula yang nekat mendekati penari yang kesurupan meski sudah dilarang oleh panitia.

"Minggir o, Bu, aku kewedhen (minggir bu, aku takut)," teriak seorang anak sambil menangis di gendongan ibunya.

Setelah banyak yang kesurupan, para pawang jadi sibuk. Mereka berpatroli untuk mengontrol para penari yang kesurupan. (dtc)

()

Baca Juga

Rekomendasi