Empat Pilar Penting Pencegahan HIV Anak

Medan, (Analisa). Sebanyak 90 persen infeksi dan penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada anak terjadi karena penularan dari ibunya. Retrovirus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan menimbulkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Karena itu, dibutuhkan empat pilar penting untuk pencegahan HIV pada anak.

Pernyataan itu disampaikan dr Rita Evalina Rusli MKed (Ped) SpA(K) kepada Analisa di Medan, Rabu (25/10). Menurutnya, sebanyak 20 hingga 50 persen ibu yang positif HIV dan sedang hamil akan menularkan virus tersebut kepada bayi yang dikandungnya.

Ia menyebutkan, ada empat pilar untuk Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA). Empat pilar tersebut yakni, pertama pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi, kedua pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada perempuan positif HIV dan ketiga pencegahan penularan HIV dari ibu yang positif HIV dan sedang hamil kepada bayi yang dikandungnya. Lalu, terakhir pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV beserta anak dan keluarganya.

"Dengan menjalankan empat pilar PPIA tersebut disertai pengobatan jangka panjang, teratur dan disiplin dari ibu hamil yang positif HIV, maka penularan dari ibu ke anak bisa diturunkan hingga menjadi satu hingga dua persen," terangnya.

Bila seorang ibu hamil dicurigai terinfeksi HIV, sambungnya, maka ibu harus diperiksa untuk memastikan positif atau negatif. Jika terbukti positif, segera diberikan obat Anti Retro Virus (ARV) supaya perkembangan virus bisa ditekan sehingga kemungkinannya menular ke anak lewat plasenta bisa diminimalisir.

Begitupun pada anak, setelah anak lahir maka segera dipastikan tertular HIV atau tidak. Jika positif maka juga harus diberikan ARV. Pada kondisi tidak hamil, bila seorang wanita terbukti positif HIV,  pemberian ARV tergantung sampai kerusakan sistem imun yang sudah terjadi. 

"Biasanya anak terinfeksi HIV datang dengan keluhan sering demam, gizi buruk, sering diare, pembesaran kelenjar getah bening, tuberculosis, mulut berjamur dan radang paru. Pada kondisi ini, dokter mulai curiga kemungkinan terinfeksi virus tersebut," jelasnya.

Untuk itu, ia mengimbau perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan terinfeksi HIV atau tidak. Bila terbukti infeksi, maka ARV harus diberikan. Sampai sekarang belum ada bukti bahwa ARV bisa dihentikan pada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) dan Anak Dengan HIV AIDS (ADHA). Artinya, ARV harus dikonsumsi seumur hidup.

"Diharapkan dengan mengonsumsi ARV teratur, pola hidup sehat, ODHA dan ADHA dapat hidup normal seperti orang atau anak-anak lainnya," ungkapnya.

Pada anak, lanjutnya, karena penularannya sudah dimulai sejak dalam kandungan dan kondisi sistem imunnya juga belum sempurna kematangannya, maka infeksi HIV akan sangat cepat memburuk. Bahkan, pada beberapa kasus dapat menyebabkan kematian akibat infeksi yang menyerang si anak diakibatkan sistem imunnya semakin lemah (infeksi oportunistik).

"Kasus HIV anak di Medan dan Sumatera Utara cukup banyak. Mereka menjalani perawatan dan mendapatkan obat secara teratur di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik. Hampir setiap bulan, di RS ini ditemukan kasus baru. Anak HIV yang rutin berobat dan mendapat ARV teratur, sejauh ini kualitas hidupnya cukup baik," ujarnya.

Ia mengatakan, ada empat sumber penularan utama HIV yang perlu diwaspadai, yakni pasangan yang berganti-ganti, pengguna narkoba suntik, transfusi darah dan dari ibu ke anak. Penularan dari ibu kepada bayinya sudah terjadi sejak saat dalam kandungan, yakni sebesar lima hingga 10 persen. Sedangkan selama proses melahirkan sebesar 10 hingga 20 persen dan dalam proses menyusui dari ASI ibunya penularannya sebesar lima hingga 20 persen.

"HIV tidak ditularkan melalui bersalaman, berpelukan, bersentuhan atau berciuman, penggunaan toilet umum, kolam renang, alat makan atau minum secara bersama ataupun gigitan serangga seperti nyamuk. Untuk mencegah terjadinya HIV pada anak harus dicegah penularan HIV kepada wanita usia produktif," pungkasnya. (dani)

()

Baca Juga

Rekomendasi