Cerdas Menggunakan Listrik

Oleh: Yehezkiel Ginting.

Energi listrik merupakan kebutuhan ma­nusia yang sangat penting. Energi listrik digunakan untuk penera­ngan dan menghi­dupkan berbagai per­alat­an elek­tronik rumah tangga maupun in­dustri.  Penemuan listrik dapat dika­ta­kan sebagai penemuan terbesar dalam se­jarah kehidupan manusia. Betapa ti­dak, seluruh permukaan bumi akan gelap gu­lita, peradaban manusia tidak akan per­nah maju seperti sekarang ini apabila listrik tidak ditemukan.

Saat ini kebutuhan akan energi listrik se­makin meningkat seiring dengan ber­ta­mbahnya jumlah pen­du­duk. Oleh karena itu, kesinam­bungan dan keterse­dia­an energi listrik harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan.

Kebutuhan akan listrik sekarang ini untuk keperluan sehari-hari misalnya untuk mencuci pakaian dengan meng­gu­nakan mesin cuci, memasak nasi de­ngan meng­gunakan Rice Cooker, me­ng­a­wetkan makanan di lemari pendingin (kul­kas), menghidupkan mesin pompa air dibutuh­kan energi listrik, menghidup­kan AC juga diperlukan listrik. Dari ber­bagai kebutuhan tersebut betapa pen­ting­­nya listrik bagi kelangsungan hidup m­anusia.

Perkembangan teknologi dan per­industrian serta pertumbuhan penduduk yang cukup pesat membuat kebutuhan akan listrik meningkat setiap tahunnya. Per­mintaan listrik di Indonesia terus me­ningkat setiap tahun. Sementara masih ada rumah tangga di Indonesia belum  me­nikmati sumber daya energi listrik. Di­karenakan listrik le­bih banyak di­distribusikan ke kota-kota besar, se­men­tara tenaga pembang­kit listrik masih mi­nim untuk mencukupi permintaan akan listrik di daerah desa ter­pencil Indo­nesia.

Pelanggan terbesar PLN yang terba­nyak menggunakan energi listrik adalah pe­rusahaan industri. Hemat listrik pada in­dustri tentunya sangat membantu bagi para pengusaha di bidang industri. Pe­rusahaan harus berusaha semaksimal mung­kin untuk bisa mengontrol peng­guna­an listriknya supaya tidak boros.

Peningkatan kebutuhan akan energi lis­trik saat sekarang ini  menjadikan tim­bulnya masalah yang baru dalam hal pe­nyediaan energi listrik. Tak heran bila ter­jadi pemadaman akibat kurangnya pa­sokan energi listrik. Disamping itu pula, kenaikan tarif dasar listrik membuat masyarakat  menjadi bingung dan kaget karena melihat tagihan listriknya membengkak.

Tentunya masyarakat dituntut lebih bijaksana dalam peng­gunaan energi listrik. Bisa jadi, penggunaan listrik yang terlalu boros menjadi penyebab masa­lah tingginya tagihan listrik di rumah tangga.

Tentu harus ada upaya yang diperlu­kan untuk menghemat listrik agar tagihan lis­trik tidak membengkak dan juga se­kaligus untuk menyelamatkan bumi kita dari pemanasan global.

Upaya untuk hemat energi listrik  di­antaranya adalah : Mematikan lampu apa­bila sudah tidak dipakai lagi, misalnya saat hendak meninggalkan ruangan atau ketika tidak ada orang di dalam ruangan. Mematikan alat-alat elektronik setelah selesai dipakai. Menggunakan lampu dan alat-alat elektronik yang hemat energi listrik. Menggunakan AC pada tempe­ratur normal dan tidak terlalu dingin, sehingga energi yang dikeluarkan AC lebih hemat.

Tidak sering menyalakan pompa air, artinya setiap rumah tangga disarankan me­miliki drum (tandon air) tempat pe­nam­pungan air yang cukup besar. Men­cabut charger saat baterai handphone su­dah penuh. Jangan menyetrika pakaian sam­bil menonton televisi. Jika menye­trika pakaian, setrika sekaligus banyak, agar tidak berulangkali menghidupkan setrikaan.

Hal sederhana tersebut diatas penting di­beritahukan kepada setiap anggota ke­luarga untuk cerdas menghemat listrik.

Adapun berbagai manfaat yang kita da­patkan yang pertama dari menghemat listrik adalah biaya tagihan listrik bulanan kita menjadi lebih ringan. Kalau biasanya kita harus merogoh dompet dalam-dalam karena sering memakai listrik secara mu­bazir, berkat penghematan listrik tersebut ma­ka kita juga menghemat pengeluaran tiap bulan dan uang tersebut dapat kita alir­kan untuk kebutuhan lain yang lebih penting.

Mematikan Lampu

Kemudian manfaat selanjut­nya yang mungkin sering dilupakan adalah bila kita menghemat listrik dengan cara me­ma­tikan lampu maka kita akan menghe­mat umur lampu tersebut. Semakin sering kita menyalakan lampu, semakin ber­kurang lah umur lampu tersebut. Maka se­makin sering juga kita bolak-balik ke toko lampu, yang tentunya akan menge­luar­­kan biaya lagi. Dan itu juga berlaku un­tuk barang elektronik lainnya.

Kemudian menghemat listrik tentunya kita telah ikut berpartisipasi dalam men­cin­tai bumi ini, bumi dimana kita hidup, ber­nafas, dan berjalan diatasnya. Sebab, pem­­bangkit listrik khususnya di negara ini masih menggunakan bahan bakar fosil, yang hasil pembakarannya menjadi pe­nyumbang terbesar penyebab pemana­san global.

Kegiatan-kegiatan dalam rangka meng­hemat energi yang disebutkan diatas adalah kegiatan yang mudah dan ter­lihat sepele. Namun jika tidak di­ba­rengi dengan kesadaran walaupun mu­dah tetap tidak akan dilakukan. Untuk itu di perlukan dari semua pihak agar tu­juan dari gerakan menghemat energi bisa terwujud.

Pendidikan mulai dari lembaga pen­didikan terendah misalnya Sekolah Dasar ha­rus mengarah pada gerakan hemat listrik ini. Karena pembelajaran terbaik tentang suatu hal akan lebih terserap jika diberikan sejak usia kecil. Masyarakat di usia muda ini diedukasi agar memiliki kebiasaan menghemat listrik. Golongan usia ini, adalah mereka yang pikirannya ma­sih polos, dan jika kita mengisi dengan penanaman kebiasaan baik yang terus me­nerus, itu pastinya akan menjadi ke­biasaan yang baik bagi dirinya sampai mereka dewasa.

PLN bisa menjalin kerjasama dengan berbagai sekolah, untuk proses peng­edu­kasian ini kepada anak-anak usia muda. Anak-anak diberikan pengertian da­lam bahasa yang mudah mereka cerna bah­wa untuk menghasilkan listrik, di­butuhkan biaya yang tidak sedikit. Demi meng­hemat biaya tersebut, maka diperlukan penghematan pemakaian listrik.

PLN juga bisa bekerjasama dengan pe­nulis komik bacaan anak untuk mem­buat buku komik bertema hemat listrik. Ka­rena penulis bacaan anak, biasanya sudah memahami bagaima­na cara yang tepat untuk mena­namkan pesan moral kepada anak-anak dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh anak-anak.

PLN juga bisa mengkampanyekan sosialisasi hemat energi listrik kepada anak-anak lewat film animasi yang me­na­rik untuk anak-anak. Dalam film ani­masi tersebut nantinya ada pesan yang di­sampaikan untuk mengajak anak-anak agar menghemat listrik. Film animasi yang menceritakan tentang pentingnya he­mat energi bagi keberlangsungan hidup ma­nusia. Anak-anak pasti senang dan mu­dah memahami isi cerita yang disaji­kan dalam bentuk film animasi tersebut.

Begitu pentingnya memberikan eduka­si bagi anak-anak tentang pemahaman meng­hemat listrik, selain pikiran mereka yang masih polos, golongan usia inilah yang akan menjadi generasi penerus bang­sa untuk masa depan.

Dengan pembiasaan sejak dini, di masa d­epan anak-anak ini akan menjadi ge­nerasi yang memiliki budaya hemat energi tentunya dan mereka juga akan men­u­lar­kan kebiasaan-kebiasaan baik ini pada ge­nerasi-generasi berikutnya.

Sudah saatnya bangsa kita berubah dari kondisi yang selalu menghambur-ham­burkan energi menuju bangsa yang he­mat energi dan peduli terhadap ling­kungan . Perlu diingat, bahwa kegiatan penghematan energi yang kecil, apabila dilakukan bersama-sama akan membawa efek yang besar bagi seluruh umat manusia, sekarang dan pada masa yang akan datang.***

Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Sumatera Utara.

()

Baca Juga

Rekomendasi