Sinabang, (Analisa). Riak ombak laut Kepulauan Simeulue yang terkenal, ideal untuk olahraga surfing atau berselancar. Bahkan telah mengundang minat 40 sulfer dunia berkompetisi pada event “Aceh International Surfing Championship 2017”, di Pantai Matanurung, Kecamatan Patah Tengah, Kabupaten Simeulue, pada 26-28 Oktober 2017.
Pelaksanaan event ini, mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Pemerintah Kabupaten Simeulue, masyarakat setempat, komunitas surfing setempat, dan Asian Surfing Championship (ASC).
Agendanya, selain pertandingan selancar tingkat intersional, juga ada pagelaran seni dan budaya penduduk lokal Simeulue. Silakan wisatawan nusantara dan mancanegara mengunjungi Kepulauan Simeulue untuk Nikmati Pesona Alam Simeulue yang merupakan negeri berada di Tengah Lautan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Drs. Reza Fahlevi, MSi, menyatakan, penyelenggaraan “Aceh International Surfing Championship 2017” bagian memperkenalkan dan mempromosikan pesona wisata alam Kabupaten Simeulue yang sangat takjub dan memukau bagi siapa saja memandang, sehingga mampu menghipnotis wisatawan dalam dan luar negeri.
Pesona alam dan keunikan budaya di Kabupaten Simeulue patut diacungkan jempol serta dibanggakan, khususnya karakteristik ombak yang dianggap sangat ideal dan menantang bagi para surfer dunia.
Dikatakan, penyelenggaraan atraksi wisata ini, diharapkan tidak hanya sebatas memperkuat posisioning Kabupaten Simeulue sebagai destinasi wisata surfing unggulan di Aceh, tapi juga mengukuhkan Simeulue sebagai destinasi wisata bahari unggulan nasional.
Event wisata unggulan
Menurutnya, Aceh International Surfing Championship 2017, merupakan event wisata unggulan yang terangkum dalam kalender Pariwisata Aceh 2017. Selain event berskala internasional ini, juga akan segera digelar Sail Sabang 2017 pada 28 November- 5 Desember 2017 di Kota Sabang.
Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, M.Bus, menambahkan, Aceh International Surfing Championship diharapkan akan berlangsung sukses. Namun tidak hanya sebatas media efektif mempromosikan pesona wisata Simeulue, tapi juga menggugah pemerintah setempat untuk terus berbenah dan menjadikan daerah meraka sebagai destinasi wisata surfing atau bahari. ”Khususnya ketersediaan tiga aspek utama mendukung kemajuan industri pariwisata di daerah itu, yakni aksesibilitas, amenitas dan atraksi,” ungkapnya.
Seluruh komponen masyarakat harus bersiap dengan baik sebagai tuan rumah yang baik dan ramah dalam rangka memberikan pelayanan maksimal bagi siapa pun yang akan berkunjung ke negeri di tengah lautan ini. “Ada sloganya itu, Simeuleu Ate Fulawan atau masyarakat Simeulue yang berbudi, ramah, melayani dan jujur,” ujar Rahmadhani.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Simeulue, Drs. Abdul Karim menjellaskan, Aceh International Surfing Championship 2017 didukung oleh masyarakat dan komunitas setempat dalam rangka menjadi tuan rumah yang baik bagi para tamu, khususnya para peserta surfing.
Asosiasi surfing kenamaan yaitu Asian Surfing Championship (ASC) dan Event Organizer (EO) Aceh International Surfing Championship 2017 turut ambil bagian dalam mensukseskan agar event ini terlaksana dengan baik dan lancar dengan selalu mengedepankan nilai-nilai sportifitas, objektifitas dan kreatifitas tinggi serta pelayanan maksimal.
Event ini, tambahnya, iikuti hampir 40 peserta dalam dan luar negeri, menyediakan beberapa hadiah menarik berupa uang tunai dan piagam. (agp)