Tigabinanga, (Analisa). Jembatan Lau Serembo melintasi Sungai Lau Biang mengubungkan Desa Kutagerat dengan Desa Limang Kecamatan Tigabinanga dibongkar dan mulai dibangun.
Transportasi masyarakat desa terpaksa dengan sistem sambung dan terganggu. Baik anak sekolah maupun petani yang membawa hasil taninya ke pekan ataupun membawa kebutuhan sehari-hari dari pekan Tigabinanga atau dari Kota Kabanjahe ke desa harus dengan sistem pindah angkot, kata Camat Tigabinanga, MbelaTarigan kepada Analisa, Rabu (4/10) di lokasi jembatan.
Menurut camat didampingi Kepala Desa Kutagerat, Darwin Sebayang dan Kepala Desa Limang Budiraya Ketaren serta sejumlah aparat Kepolisian dari Polsek Tigabinanga, pembangunan jembatan baru dengan dana berkisar Rp1 miliar dari APBD Karo 2017 dikerjakan selama 40 hari kerja diharapkan didukung masyarakat dan siap pada waktunya.
Jembatan semula yang dibangun masa penjajahan sudah lama lapuk dan rawan dilalui. Jembatan sepanjang 12 meter lebih dan lebar 8 meter diharapkan tidak total mengganggu transportasi masyarakat. Khususnya anak sekolah dari Desa Kutagerat ke Kabanjahe maupun ke Tigabinanga dan Perbesi tempat mereka sekolah SMP dan SMA.
Jembatan ini juga sebagai transportasi vital masyarakat antardesa menuju pekan Tigabinanga atau desa Perbesi, Negerijahe, Rih Tengah Kecamatan Kutabuluh.
Jarak dari jembatan ke Kutagerat sepanjang 6 km dan dari jembatan ke Limang 500 meter atau ke Kabanjahe 35 km dan ke Tigabinanga 15 km.
Pantauan di lokasi, separuh dasar jembatan sudah dibongkar agar separuhnya masih dapat dijadikan sarana berjalan kaki warga. Sedang material pembangunan jembatan sudah berada di sisi jembatan. (alex)