Keunikan Planet Saturnus Dibanding Lain

SATURNUS adalah planet terbesar kedua setelah Jupiter dalam sistem tata surya. Planet yang ditemukan Galileo Galilei pada tahun 1610 ini memiliki cincin yang sangat terkenal. Ada banyak hal-hal menakjubkan mengenai planet yang satu ini, fakta unik mengenai planet Sa­turnus antara lain

Jupiter adalah satu-satunya planet di tata surya yang ukurannya lebih besar dari Saturnus. Namun, Saturnus masih meru­pakan planet yang besar. Jika dihitung, kira-kira 700 planet bumi bisa muat di dalamnya. Diameter Saturnus yang mendekati 120.536 km sama dengan 9,4 kali diameter bumi. Saturnus juga 95 kali lebih besar dari planet Bumi.

Saturnus adalah planet yang kepa­datannya paling rendah di tata surya. Saturnus memiliki tingkat kepadatan 0,687 gram per sentimeter kubik, jauh lebih rendah dari bumi, yakni 5,52 gram per sentimeter kubik.

Saturnus sebenarnya lebih ringan dari planet-planet lain; kepadatannya begitu rendah sehingga planet ini benar-benar akan mengapung di air seandainya bisa ditemukan sebuah kolam yang cukup besar untuk menampungnya.

Saturnus nampak seperti bola besar yang rata. Kutub Saturnus lebih dekat ke pusat planet ketimbang ke setiap titik di se­panjang khatulistiwa. Perkiraan perbe­daan jarak antara kutub ke kha­tulistiwa dan kutub ke pusat ada­lah lebih dari 3.700 mil.

Saturnus sangat mirip de­ngan Jupiter. Kedua planet raksasa ini memiliki area badai besar yang aktif secara konsisten di permukaan. Meski cincin Saturnus jauh lebih khas, kedua planet sebenarnya memiliki serangkaian cincin yang terlihat di sekitar pla­net.

 Awalnya, Galileo mengira bahwa cincin Saturnus adalah bulan; Christian Huygens adalah orang pertama yang menyatakan bahwa itu adalah cincin.

Beberapa tahun lalu, masih ada perta­nyaan mengenai komposisi cincin, tetapi para ilmuwan telah menentukan fakta bahwa cincin itu tersusun dari miliaran partikel es dan batu.

Para ilmuwan menemukan bahwa ada 60 satelit yang meng­orbit Saturnus per September 2010. Salah satu satelit Saturnus, Titan, adalah satelit terbesar ke­dua di tata surya. Saturnus juga memiliki banyak bulan yang sa­ngat kecil.

Pesawat

Pada September 2010, total empat pesawat antariksa telah terbang mengun­jungi Saturnus. Pioneer 11 adalah pesa­wat antariksa pertama yang mengorbit Sa­turnus pada tahun 1979, disusul Voyager 1 pada tahun 1980. Vo­yager 2 mencapai Saturnus pada tahun 1981, dan Cassini mengorbit planet pada tahun 2010.

 Para ilmuwan tidak tahu pasti berapa lama waktu sehari di Saturnus. Untuk memahami kecepatan rotasi planet, para ilmuwan harus mempelajari medan magnet planet. Namun diperkirakan satu hari di bumi sama de­ngan 10 jam, 32 menit dan 35 detik di Saturnus.

Terkadang, cincin Saturnus nampak sejajar dengan pandang­an di bumi. Namun karena cincin Saturnus sangat tipis, ia seolah lenyap jika dilihat melalui teleskop kecil.

Bila permukaan Saturnus terlalu keras untuk mendukung kehidupan seperti yang diketahui, satelitnya, Enceladus, me­miliki geyser es di kutub selatannya. Jika ada air berbentuk cair di Enceladus, para ilmuwan berpikir itu mungkin dapat mendukung kehidupan di sana.

Saturnus terdiri atas berbagai gas yang meliputi hidrogen dan helium. Bila Jupiter adalah pla­net terbesar, maka Saturnus adalah yang terbesar kedua di tata surya. Saturnus memiliki cincin yang berputar di sekitar permukaan luar planet.

Planet-planet lain yang memiliki cincin adalah Jupiter, Uranus, dan Neptunus. Cincin Sa­turnus bisa dilihat dari bumi menggunakan teleskop.

Saturnus memiliki tujuh cincin utama, masing-masing berisi ribuan ringlet atau cincin kecil. Setiap cincin terdiri atas partikel yang ukurannya bisa sekecil butiran pasir atau lebih besar dari gedung pencakar langit. Menurut Jet Propulsion Laboratory milik NASA, beberapa par­tikel dalam cincin Saturnus berukuran lebih dari setengah mil. Saat cincin berputar di sekitar Saturnus, cincin itu tidak akan pernah menyentuh planet itu. Cincin Saturnus begitu besar sehingga bisa mencapai jarak antara bumi dan bulan.

Terjatuh

Saturnus tidak memiliki permukaan sebagaimana bumi. Artinya, jika orang mencoba untuk berdiri di planet itu, maka ia akan terjatuh ke dalamnya. Planet ini tidak mengandung inti yang terdiri atas besi atau material batuan lainnya. Lapisan awan berputar-putar terus-menerus di sekitar lapisan luar planet, memberikan penampilan planet yang menye­rupai daging asap.

Menurut NASA, suhu di Sa­turnus bisa mencapai minus176 derajat Celsius. Kecepatan angin di planet ini lebih dari 1.770 km/jam. Di bumi, angin tidak pernah mencapai kecepatan lebih dari 400 km/jam. Sebagaimana bumi, Saturnus juga memiliki musim. Namun, satu musim di Saturnus bisa bertahan selama lebih dari tujuh tahun. Karena pola iklim yang aneh seperti itu, kehidupan di Saturnus tidak mungkin terjadi.

Cara Saturnus berputar dan komposisi gasnya membuat bagian tengah planet ini me­nonjol, sedangkan kutubnya datar. Mes­kipun planet ini memiliki rotasi yang secara signifikan cepat (satu hari ber­langsung sekitar 10,5 jam, maka diper­lukan lebih dari 29 tahun bagi Saturnus untuk membuat satu orbit penuh menge­lilingi matahari.

Karena ukurannya yang besar, orang dapat memuat sembilan bumi di dalam permukaan Saturnus. Kepadatan Saturnus sangat rendah sehingga planet ini bisa mengapung di atas air. Sa­turnus memiliki 25 satelit, dan Titan adalah yang terbesar.

Atmosfer Titan mirip dengan atmosfer bumi saat berada pada fase pengem­bangan awal. Titan adalah satelit terbesar kedua di tata surya, Ganymede (satelit Jupiter) adalah yang terbesar. Sa­turnus memiliki medan magnet yang 1.000 kali lebih kuat dari bumi. Begitulah sekiar tentang keunikan Saturnus. (psc/kpc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi