Selama Oktober, BMKG Mencatat 9 Kali Gempa Tektonik di Karo

Analisadaily (Medan) - Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan mencatat 9 kali gempa tektonik mengguncang Kabupaten Karo.

"Setidaknya ada 9 kali gempa tektonik yang tercatat dalam satu bulan terakhir," kata Kabid Data dan Informasi BBMKG Wilayah l Medan, Syahnan, kepada Analisadaily.com di Medan, Rabu (1/11).

Syahnan menuturkan, gempa yang paling kuat terjadi pada Selasa (31/10) sekitar pukul 07.31 WIB, yakni 4,3 SR dengan posisi episenter pada koordinat 3.13 LU dan 98.46BT, tepatnya di darat pada jarak 21 km arah timur laut Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada kedalaman 10 KM.

"Gempa bumi 4,3 SR itu dirasakan di Kabanjahe dan Berastagi dengan intensitas gempa bumi II SIG-BMKG (III MMI)," jelasnya.

Selain itu, gempa dengan kekuatan 3,5 SR terdeteksi terjadi pada pukul 10.39:39 WIB. Pusatnya 5 km arah tenggara Karo dengan kedalaman gempa 10 km. Gempa dirasakan di Kabanjahe dengan skala intensitas I-II SIG atau II-III MMI.

Kemudian Gempa Mag:3.8 SR, 29-Oct-17 20:13:13 WIB, Lok:3.20 LU,98.61 BT (di darat, 12 km timur laut Berastagi), kedalaman 10 Km serta dirasakan di Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun I SIG-BMKG (II MMI ) dan di Kabanjahe dan Berastagi II SIG-BMKG (III MMI)

Gempa Mag:3.7 SR, 29-Oct-17 21:15:29 WIB, Lok:3.05 LU,98.74 BT (di darat, 30 km tenggara Berastagi) dengan kedalaman 12 km.

Gempa Mag:3.0 SR, 29-Oct-17 00:09:46 WIB, Lok:3.16 LU,98.51 BT (di darat, 27 km timur laut Karo) dengan kedalaman 10 km.

Gempa Mag:2.9 SR, 29-Oct-17 00:27:10 WIB, Lok:3.18 LU,98.59 BT (di darat, 29 km barat daya Kabupaten Deli Serdang) dengan kedalaman 10 km.

BBMKG menyatakan, gempa bumi tektonik berada pada zona sesar lokal di sekitar Kabupaten Karo. Gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi tektonik dangkal pada lapisan kerak bumi.

"Gempa tektonik ini berbeda dan tidak terkait dengan gempa yang dipicu aktivitas vulkanik Gunung Api Sinabung. Karena gempa vulkanik di permukaan, sementara gempa tektonik di kedalaman, jadi terpisah. Pengamatannya juga terpisah. Aktivitas gempa tektonik ini tidak ada kaitan dengan gempa vulkanik," sambung Syahnan.

BBMKG juga mengimbau kepada masyarakat di kawasan Karo dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak bertanggungjawab terkait gempa bumi.

"Warga diminta tetap memedomani arahan pemerintah daerah melalui BPBD dan mengikuti perkembangan informasi gempa bumi dari BMKG dan masyarakat juga harus waspada untuk antisipasi dan menghindari informasi-informasi tidak jelas," imbau Syahnan.

(JW)

Baca Juga

Rekomendasi