SUPERNOVA adalah ledakan bintang yang menghasilkan cahaya terang di alam semesta. Salah satu supernova yang menarik untuk diteliti adalah supernova 1a.
Ledakannya menghasilkan cahaya 1 miliar kali lebih terang dari Matahari. Uniknya, mengalami "kematian", supernova ini bisa "bangkit" dengan menghisap materi dari bintang "sahabat" dan karenanya disebut Bintang Zombie.
Bintang Zombie didapati di sistem bintang ganda dan merupakan hasil ledakan bintang katai putih (bintang yang ukurannya kecil). Biasanya, bintang katai putih yang membentuk supernova 1a memiliki massa yang sama dengan "sahabatnya", namun beberapa penemuan mengindikasikan adanya bintang dengan massa lebih besar meledak.
Supernova 'zombie' yang menyala terang dan seolah menolak mati kini membuat bingung para astronom.
Bintang yang terletak setengah miliar tahun cahaya jauhnya, telah meledak berkali-kali sejak 1954. Bintang ini telah membingungkan para astronom karena supernova umumnya dianggap meledak hanya sekali dan model teoritis standar tidak dapat menjelaskan perilakunya.
Peneliti di Observatorium Las Cumbres di Goleta, California, telah mempelajari fenomena tersebut, yang pertama kali diamati pada tahun 2014 oleh teleskop Pabrik Palomar Transient Intermediate dekat San Diego.
Pada Januari 2015, bintang yang dikenal sebagai iPTF14hls, diklasifikasikan sebagai supernova tipe II-P, yang berawal dari keruntuhan pesat dan ledakan dahsyat dari sebuah bintang masif tunggal.
Supernova jenis ini mengeluarkan kilatan yang khas dan cenderung tetap terang selama sekitar 100 hari dan supernova yang berlangsung lebih 130 hari sangat jarang terjadi.
Tapi iPTF14hls tetap cerah selama hampir dua tahun (600 hari), dengan kecerahan cahaya yang dipancarkannya bervariasi hingga 50 persen selama ini, seolah-olah meledak berulang kali. Evolusi ini juga nampaknya berlangsung kira-kira sepuluh kali lebih lambat dari tipe yang lain.
Menambah teka-teki, citra teleskop yang ditemukan oleh tim menunjukkan bahwa ledakan mungkin terjadi di lokasi yang sama pada tahun 1954.
Supernova diketahui meledak hanya sekali, bersinar selama beberapa bulan dan kemudian memudar, namun iPTF14hls mengalami setidaknya dua ledakan dengan jarak 60 tahun.
“Sampai sekarang, tidak ada model terperinci yang telah dipublikasikan yang dapat menjelaskan emisi dan konstanta yang diamati Suhu iPTF14hls, apalagi letusan kemungkinan 60 tahun sebelum supernova,” jelas Stan Woosley, seorang profesor astronomi di University of California, Santa Cruz, seperti dilansir dari laman Daily Mail.
Untuk diketahui, supernova adalah ledakan bintang, ledakan terbesar yang terjadi di luar angkasa. Mereka terjadi di mana ada perubahan inti, atau pusat, bintang, yang bisa terjadi dalam dua cara yang berbeda. Tipe supernova pertama terjadi pada sistem bintang biner, di mana dua bintang mengorbit titik yang sama. (cnn/stc/es)