Badan Pengelola KEK Arun Terbentuk

Banda Aceh, (Analisa). Badan Usaha Pembangunan dan Pe­nge­lola (BUPP) Kawasan Ekonomi Khu­sus (KEK) Arun Lhokseumawe resmi dibentuk. Yakni PT Patriot Nusantara Aceh, perusahaan yang didirikan bersama pada Jumat (10/11) di Ruang Potensi Da­erah Kantor Gubernur Aceh.

Mereka yang terlibat dalam pembentukan badan usaha ini adalah empat konsorsium KEK Arun Lhokseumawe ma­sing-masing Perusahaan Daerah Pemba­ngunan Aceh (PDPA), PT Pertamina, PT PIM dan PT Pelindo I.

KEK Arun diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Peraturan Pre­siden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2017 tentang KEK Arun Lhokseumawe pada 17 Februari 2017 lalu. Sedikitnya ada tiga kawasan di Aceh Utara dan Lhokseuma­we yang ditetapkan menjadi kawasan khu­sus, yakni eks kilang Arun, Kecamatan Dewantara dan Desa Jamuan.

Gubernur Irwandi Yusuf berharap agar keberadaan KEK Arun bisa berdampak riil kepada masyarakat. “Imbas dari pengembangan dan pengelolaan KEK Arun diharapkan berdampak pada sektor rill dan menciptakan lapangan kerja,” kata gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Aceh, Drs Dermawan saat penandatanganan bersama Konsorsium KEK Arun dalam pembentukan PT Patriot Nusantara Aceh sebagai Badan Usaha Pembangunan dan Pe­ngelola KEK Arun Lhokseumawe.

Selama itu, kata Irwandi Yusuf, masya­rakat Aceh sudah sering dikecewakan dengan pengelolaan proyek-proyek yang ada di Aceh. Di mana masyarakat tidak merasakan manfaat yang signifikan de­ngan kehadiran industri di Aceh, misalnya dalam hal perekrutan tenaga kerja yang seharusnya mengutamakan putra daerah.

Karena itu, diminta agar langkah cepat dilakukan dalam pembentukan pengembangan KEK Arun. Lahirnya KEK Arun Lhokseumawe, diharapkan menjadi salah satu pilihan dan harapan untuk membawa Aceh menuju kesejahteraan.

Peluncuran operasional KEK Arun Lhokseumawe ditargetkan pada minggu ke­tiga Desember 2017 oleh Presiden Jo­kowi. Dengan demikian, iklim investasi Aceh dapat semakin baik, sehingga mam­pu meningkatkan laju pertumbuhan eko­nomi, mengurangi angka penganggur­­an dan kemiskinan di Aceh.

Lima hal

Wakil Ketua Konsorsium KEK Arun, Achmad Fadhil menyebutkan, sedikitnya ada lima hal yang akan dikembangkan oleh empat konsorsium KEK Arun Lhokseumawe, yakni Pertamina akan mengembangkan kilang dan PT PIM akan mengembangkan cluster petroki­mia serta pengambilalihan AAF - DL. Sementara PT Pelindo I akan mengembangkan Pelabuhan Krueng Geukuh dan PT. KKA akan merevitalisasi kertas Aceh. “Sinergi BUMN dan BUMD akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh,” kata Achmad Fadhil.

Direktur PT PIM ini menambahkan, KEK Arun mendukung program pemerin­tah dalam bidang maritim dan kesejah­teraan. Beroperasinya KEK Arun tentunya akan meningkatkan daya saing Aceh di tingkat nasional. “Pastinya akan me­num­buhkan perekonomian dan mencip­takan peluang berwirausaha masya­ra­kat Aceh,” katanya.

Selain itu, beroperasinya KEK Arun nanti akan mengurangi tingkat pengangguran hingga 7,6 persen dan tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh. Industrialisasi di Aceh akan semakin terbuka dan semuanya di­mulai dari KEK Arun.

Achmad meminta agar Pemerintah Aceh mampu mempersiapkan kompetensi sumber dayta manusia (SDM) lulu­s­an SMK asal Aceh, sehingga saat KEK berjalan tidak terjadi banjir pekerja dari luar Aceh. (mhd)

()

Baca Juga

Rekomendasi