Aku dan Buku

Oleh: Ruth Simanjuntak

Halo teman-teman, kali aku mau berbagi kisahku dengan sahabat terbaikku yaitu buku. Apakah kamu sudah berteman dengan buku? Kami bahkan bersahabat lho. Aku adalah seorang anak yang suka bertanya, mencari tahu, bahkan menjawab sendiri pertanyaanku.

Sekarang aku selalu minta dibelikan buku oleh ibuku dan buku yang paling ku suka adalah komik. Tahu tidak, komik itu adalah buku yang paling asyik dibaca. Di dalamnya ada gambar tokoh komik yang sedang diceritakan. Itulah yang membuat aku banyak mengoleksi komik di rumah.

Aku tidak perduli dipanggil kutu buku oleh teman-temanku, karena dengan membaca aku banyak dapat hal-hal baru dan bermanfaat untuk tugas sekolahku. Aku tidak hanya membaca komik, tetapi saya suka membaca buku apa saja. Di sekolahku, kami diwajibkan untuk membaca sebelum pelajaran di kelas dimulai.

Aku selalu meringkas hasil bacaanku supaya aku ingat tentang apa yang ku baca sehingga kalau aku lupa tentang isi buku itu aku bisa melihat hasil ringkasan yang ku buat. Buku adalah gudang ilmu, tanpa buku kita tidak bisa mengerti tentang pelajaran yang kita pelajari. Karena buku selalu memberikan kita jawaban dari tugas-tugas yang diberikan guru. Kalau kita membaca buku, pasti kita bisa menjawan semua pertanyaan guru.

Bersahabat dengan buku adalah hal yang sangat asyik, karena buku tidak pernah marah, tidak pernah mengeluh meskipun kita membacanya berulang-ulang bahkan sampai warnanya pudar. Aku mulai bersahabat dengan buku sejak duduk di kelas empat. Saat itu, aku adalah siswa yang malas, tidak suka belajar, tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan guru, bahkan suka mencoret-coret buku sampai robek. Kemudian ibu guru memarahiku dan menyuruhku mencari satu buku untuk dibaca dan harus dibuat ringkasannya. Aku tidak melakukan tugas yang diberikan bu guru selama 3 hari, dan pada hari keempat aku kena marah bu guru lagi karena belum mencari buku untuk dibaca. Sesampainya di rumah, aku meminta ibu untuk membelikan komik Detektif Conan yang sering dibaca oleh abangku di rumah.

Akhirnya ibu pun membeli komiknya dan aku mulai membaca dengan serius karena cerita di dalamnya penuh dengan misteri yang harus dipecahkan. Dengan semangat aku membuat ringkasan di selembar kertas dan besok paginya kuserahkan kepada bu guru di sekolah. Bu guru sangat sennag karena aku membaca dengan sungguh-sungguh.

Setiap pagi saat literasi di sekolah, aku mencari buku dan mencari tempat yang nyaman untuk membaca. Aku mendapatkan banyak pengetahuan dan setiap aku kesulitan belajar, buku selalu memberikan aku jawaban yang membuat aku menjadi semangat belajar di sekolah dan di rumah. Bu guru senang melihat perubahanku rajin membaca buku, bahkan aku diberikan hadiah buku oleh ayah dan ibuku saat ulang tahunku.

Ketika aku dan buku mulai bersahabat, aku selalu merawatnya dengan memberi dia sampul agar tidak cepat rusak. Aku juga memberikan tanda dengan pensil warna apabila ada yang penting di buku yang ku baca. Aku tidak mencoret-coret buku lagi, karena itu akan membuatnya kotor dan jelek. Kamu juga harus memulai untuk membaca buku, walau membaca buku membuatmu ngantuk, kamu bisa membaca sedikit demi sedikit. Kamu juga bisa memulai dengan membaca buku-buku yang kamu suka.

 Aku memulai dengan membaca komik, buku bergambar, buku cerita, sampai aku senang juga membaca buku pelajaran. Buku adalah sahabat terbaik dan dia adalah gudang ilmu. Aku akan mengajak teman-temanku di sekolah agar bersahabat dengan buku, seperti aku. Aku ingin mereka tahu bahawa membaca buku itu menyenangkan dan membuat kita pintar di sekolah. Semoga dengan ceritaku ini, kamu semangat untuk membaca buku. Ingat teman, membaca membuat kita mempunyai banyak pengetahuan dan membuat kita percaya diri belajar di sekolah. ***

(Penulis adalah siswi kelas IV SD Parulian 1 Medan)

()

Baca Juga

Rekomendasi