Sidikalang, (Analisa). Pesta Partangiangan Pomparan Raja Silahisabungan Luhutan Bolon Tungkir Raja di Silalahi Nabolak Desa Silalahi Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi mencatat sejarah baru, Minggu (26/11). Senior Manajer Museum Republik Indonesia (MURI), Yusuf Ngadri mencatat dan menyerahkan dua rekor pada agenda dimaksud.
Rekor tersebut, yakni prestasi konsisten melangsungkan syukuran selama 37 tahun dan dilaksanakan setiap tahun. Tuan rumah silih berganti melibatkan 8 Raja Turpuk. Capaian kedua, acara disertai mardemban (makan sitih) diikuti 6.137 orang. Angka ini dinilai terbesar sepanjang sejarah ‘mengunyah’ sirih.
Piagam diterima Ketua Panitia, Johannes Situngkir dan Supri Situngkir. Ngadri menyebut, penetapan didasarkan jumlah peserta terdaftar.
Mantan Sekretaris Kabinet, Sudi Silalahi menerangkan, komunitas ini paling komitmen menyelenggarakan agenda tahunan dalam rumpun Batak. Dari semua marga Batak, hanya Silahisabungan punya kalender tahunan. Ini adalah kekayaan.
Sudi mengatakan, sesama mereka harus saling membantu dan hormat. Itu sesuai ‘Poda Sagu-Sagu Marlangan’ yang diwariskan Raja Silahisabungan. Relevan dengan itu, mesti juga dikonkritkan. Semisal, bila ada siswa berprestasi tetapi kurang mampu secara ekonomi, seyogianya dibantu.
Begitu juga ketika ada di antara mereka punya cita-cita menjadi pelayan publik dan atau karir lainnya, diserukan kompak. Ketika pilkada, sebaiknya solid sehingga kemenangan dapat diraih.
Keturunan Raja Silahisabungan dari seantero nusantara berkumpul di tepi Danau Toba tersebut. Bupati Dairi Johnny Sitohang dilaporkan tidak hadir. Kata Kadis Pendidikan Rosema Silalahi, pimpinannya banyak pekerjaan. Pun begitu, pemerintah menyatakan dukungan demi kemajuan destinasi wisata dan pelestarian budaya. Brigjen (Purn) Edison Silalahi dan Mayjen (Purn) Haposan Silalahi, bakal calon Bupati Dairi Nikson Silalahi dan sejumlah tokoh turut ambil bagian serta memberi donasi. (ssr)