"Berbagai suku bangsa ada di Kota Medan. Mulai Papua, Ambon, Maluku, Aceh, dan lainnya hidup rukun berdampingan. Ini menunjukkan Kota Medan terbuka bagi siapa saja yang ingin bersahabat,” sebut Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution saat menyambut kedatangan peserta Pelayaran Lingkar Nusantara VII, di Pelabuhan Bandar Deli, Belawan, Senin (27/11).
Di hadapan 665 peserta pelayaran terdiri dari Pramuka Saka Bahari dan Bela Negara, serta lima di antaranya peserta Pramuka Saka Bahari Kwarcab Kota Medan, Akhyar menambahkan, di Medan juga banyak peninggalan bangunan bersejarah yang sampai saat ini terus dipelihara, salah satunya Masjid Al-Oesmani di Kecamatan Medan Labuhan dan situs Kota China di Kecamatan Medan Marelan.
"Adik-adik dapat mengunjungi tempat bersejarah ini guna menambah pengetahuan, apalagi letaknya sangat dekat dari sini," jelasnya.
Tidak hanya bangunan bersejarah, sebut dia, Kota Medan juga memiliki beragam kuliner lezat. Keberagaman kuliner ini berasal dari perpaduan suku yang menggabungkan makanan tradisional masing-masing, sehingga menghasilkan berbagai menu makanan.
"Karena banyaknya suku, sehingga berbagai macam masakan ada di Medan dan rasanya luar biasa lezat. Adik-adik harus mencobanya," ujarnya.
Sementara, Dansatgas Pelayaran Lingkar Nusantara VII, Kolonel Sukirno menjelaskan para peserta akan mengarungi lautan selama 30 hari. Kemudian singgah ke beberapa tempat di antaranya Jakarta, Batam, Medan, Sabang, Padang, dan Bengkulu.
Selama di perjalanan, para peserta diberi pendidikan tentang bela negara dan memperkenalkan luasnya lautan nusantara.
"Melalui program ini, kami ingin menanamkan jiwa bela negara di diri para peserta sehingga rasa cinta terhadap tanah air semakin meningkat," kata Sukirno.
Para peserta sebelumnya berlayar dari Jakarta menuju Batam, kemudian menuju Medan dan berlayar kembali menuju Sabang untuk mengikuti Sail Sabang 2017.
Selama di Medan, peserta Pelayaran Lingkar Luar Nusantara VII akan melakukan berbagai kegiatan sosial, seperti pengecatan rumah ibadah, menanam mangrove, tatap muka dengan tokoh-tokoh sumut, serta mengunjungi istana Maimun dan Masjid Raya Al-Mashun. (hen)