Oleh: Arif Budinman
KINI maskot menjadi media komunikasi visual yang popular. Setiap perayaan acara berskala besar selalu menggunakan maskot sebagai ikon. Paling sering digunakan untuk kegiatan olahraga atau promosi produk. Belakangan maskot digunakan dalam kegiatan pemilihan kepala daerah.
Setiap komisi pemilihan umum di daerah berlomba-lomba menciptakan maskot. Konon dengan adanya maskot akan meningkatkan partisipasi pemilih. Artinya Maskot sudah dianggap mampu menjadi media komunikasi visual yang merepresentasikansesuatu.
Maskot sendiri bisa diartikan sebagai ikon berupa objek (makhlup hidup atau mati) yang dianggap membawa keberuntungan. Nilai-nilai positif yang terdapat di objek maskot merepresentasikan dari semangat juang sebuah kegiatan. Objek maskot biasanya berupa binatang, tumbuhan, buah-buahan, atau bentuk-bentuk yang dianggap memilikivalue.
Jika maskot dari objek binatang, dipilihlah binatang yang khas, langka atau menjadi sumber pendapatan bagi suatu daerah. Demikian juga dengan buah atau tumbuh-tumbuhan tertentu. Artinya objek yang dipilih memiliki syarat-syarat khusus.
Dalam sisi bentuk, maskot yang berupa binatang, tumbuhan, buah dibuat semenarik mungkin. Kadang seperti kartun. Pakaian yang melekat seperti topi, baju, celana, sepatu dan pernak-pernik lainnya disesuaikan dengan identitas perayaan. Sehingga visual maskot secara holistik menjadi identitas tersendiri.
Dalam perayaan acara, maskot dibuat dengan ukuran sebenarnya 1:1. Bisa bergerak menyapa para khalayak seperti badut. Sangat interaktif jika berkomunikasi di ruang publik.
Maskot dalam perayaan olahraga mulai digunakan sejak tahun 1966. Saat perayaan Piala Dunia (world cup) di Inggris. Maskot pertama diberi nama Willie. Mengambarkan seekor singa yang merupakan representasi dari simbol negara Inggris. Willie dipakaikan baju berbendera Inggris, bercelana dan bersepatu seperti pemain bola. Sejak itu setiap empat tahun sekali maskot piala dunia berubah-ubah, sesuai dengan identitas negarapenyelenggara.
Maskot dari objek benda mati juga pernah diciptakan. Semisal pada pemilihan umum 2014 silam. KPU RI meluncurkan maskot Si Kora atau si kotak suara. Maskot yang dirancang dari bentuk kotak suara. Raut wajah maskot sangat ceria sekali. Seperti super hero Supermen, di bagian belakang ada sayap berwarna merah putih dan logo KPU di bagian depan. Sembari menyampaikan pesan “Ayo Memilih”.
Maskot sebagai usaha untuk meningkatkan penghasil produk dagang pernah juga dilakukan. Contoh maskot pada produk makanan cepat saji McDonald’s, KFC, A&W dan banyak lagi.
McDonald’s mungkin yang paling cepat ditangkap ingatan. Maskot dirupakan dengan bentuk badut yang jangkung. Maskot Ronald digambarkan sebagai karakter yang ramah dan menyenangkan. Tergambar dari posisi maskot yang selalu ceria. Selain itu pilihan warnanya yang menarik dengan dominasi warna kuning dan merah serta putih. Warna-warna yang paling cepat ditangkap mata.
Maskot dalam sebuah usaha, dilakukan sebagai strategi branding. Lewat maskot akan menambah daya impresi orang untuk mengingat sebuah produk. Maskot yang baik (eye catching) biasanya meningkatkan daya ingat yang kuat. Serta memberikan sentuhan spesial untuk melekat di ingatan orang. Semisal produk eskrim, atau makan cepat saji.
Proses kreatif untuk merancang maskot biasa dilakukan oleh orang-orang yang ahli di senirupa dan desain. Terutama keilmuan Desain Komunikasi Visual (DKV). Proses penciptaan maskot biasanya diawali dulu dengan riset. Mempertimbangkan aspek sosiologis dan antropologis daerah yang akan dibuatkan maskotnya.
Misalkan maskot untuk olahraga. Dikajilah objek apa yang khas, unik atau langka di daerah penyelenggara. Berbaurlah para ahli DKV dengan lingkungan, untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.
Jika sudah diperoleh objeknya, apakah itu binatang atau tumbuhan, maka objek dikonstruksi kebentuk visual. Artinya dicarikan pada objek, ikon apa yang harus ditonjolkan. Supaya orang tahu,bahwa ikon yang ditonjolkan bagian penting dari maskot. Maskot pun cepat dikenali.
Intinya perancangan maskot tidak saja melibatkan keilmuan senirupa dan desain. Lewat serangkaian elemen tata rupanya. Juga mengikut sertakan keilmuan lainnya (scientific approach), seperti dibutuhkan dalam riset. Setelah maskot jadi pun, biasanya disurvei kepublik terlebih dahulu, sebelum ditetapkan.
Maskot bagian dari komunikasi visual. Ihwal yang dibutuhkan adalah karakter maskot yang menarik dan kuat. Visualnya menggoda daya penglihat. Merekat langsung diingatan. Atas dasar itulah maskot menjadi bagian dari identity, apakah itu acara atau pun produk.
Penulis; sedang menjalankan projek akademik di Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

Willie maskot pertama (1966) dalam perayaan piala dunia sepak bola
Zabivaka maskot piala dunia 2018 di Rusia

Ronald maskot produk makan cepat saji McDonald’s

“Uweng Barus” maskot Pilkada Tapanuli Tengah, mengambil ikon tumbuhan
Sumber foto: koleksi dan berbagai sumber terbuka di internet