13 Gereja LWF Merayakannya

Lima Abad Reformasi Martin Luther

Tarutung, (Analisa). Sebanyak 13 Gereja anggota Lutheran World Federation (LWF) merayakan sekaligus memperingati lima abad Reformasi Martin Luther. Perayaan digelar di Stadion Mini Tarutung, Tapanuli Utara, Minggu (5/11).

Reformasi Martin Luther merupakan tonggak sejarah ke­tika Martin Luther menempelkan 95 dalil di pintu Wittenberg, Jerman, pada 1517. Dalil itu dibikin ber­dasarkan Alkitab untuk menentang aturan Gereja Katolik yang menyimpang dari kitab suci Nasrani. Martin Luther menyuarakan harus kembali ke Alkitab (back to the Bible). Sejak itu reformasi pun terjadi di dalam gereja besar tersebut.

Seiring berjalannya Reformasi Luther ini, berdirilah juga gereja-gereja yang turut dalam reformasi (protestan). Walaupun niat awal bukan untuk mendirikan gereja namun telah mereformasi ajaran gereja. Salah satu ajaran gereja yang ditentang saat itu adalah beredarnya Surat Pengampunan Dosa yang dikeluarkan Paus Katolik saat itu. Namun perdamaian juga sudah terjadi dimana adanya Surat Perjanjian Gereja Protestan dan Katolik yang saling menghargai dan mengakui Alkitab sumber kebenaran.

Demikian juga gereja-gereja yang berada di sekitar Tapanuli Raya yang ikut juga memegang teguh Ajaran Lu­theran dalam uraian Sola Scriptura, Soli Deo Gloria, Solus Kris­tus, Sola Gratia, dan Sola Fide. Huria Kristen Batak Pro­testan (HKBP) sebagai gereja terbesar di Asia, kali ini menjadi Tuan Rumah perayaan 500 Tahun Reformasi ini (1517 - 2017). Kepanitiaan yang diorganir oleh HKBP menghadirkan jemaat sekitar 6000 orang memadati stadion tersebut.

Ephorus HKBP Pdt Dr Darwin Lumbantobing menga­takan tujuan Refomasi Marthin Luther adalah kembali ke (ajaran) Alkitab. Maka siapapun dan gereja manapun juga punya tugas bersama untuk hidup di dalam terang Firman Allah. Apa yang perlu direformasi, bukan merubah pakaian bukan pula penampilan, namun lebih penting lagi yaitu karakter, ajaran dan segala yang berkaitan dengan hidup kita sesuai Alkitab. "Bahkan, sepanjang kita hidup, perlu ada reformasi. Namun di akhirnya nanti reformasi tidak dibutuhkan lagi karena Yesus datang kembali sebagaimana yang dijanjikan-Nya," ujar Ephorus.

Ketua Panitia Satika Br Simomora istri dari Bupati Taput Nikson Nababan,menyampaikan rasa haru luar biasa dan dukungan dari berbagai gereja atas terlak­sananya acara tersebut. Peringatan 500 Tahun Reformasi ini dirangkai juga dalam berbagai macam kegiatan diantaranya, seminar dan diskusi terbuka yang mengha­dirkan Pastor dan Tokoh Agama Islam Gus Sholah, Penanaman Pohon dan Taman Luther di lokasi Salib Kasih yang disumbangkan Pemda Taput seluas 5 hektar serta Ibadah Raya.

Turut hadir Fidon Mwombeki Director Departmen For Mission and Development, Franklin Ishida Director For Asia Pasific ELCA, Uskup Agung Pastor Anicetus B Sinaga dari Medan, Pimpinan Lutheran of Australia, Bupati Tobasa Darwin Siagian, seluruh jemaat dan para pejabat daerah. (dgh/can)

()

Baca Juga

Rekomendasi