Sepuluh Negara dengan Kasus Perkosaan Tertinggi

PERKOSAAN adalah ke­ja­hat­an yang sangat kom­pleks untuk dianalisis. Di beberapa bagian dunia, ka­sus ini sangat jarang dilaporkan.Perempuan di bebe­rapa negara cenderung tidak mengadukan keluhan me­reka, karena stigma sosial yang ekstrem terhadap wanita yang telah di­perkosa, atau mengalami keke­rasan atau ketakutan untuk tidak diakui oleh keluarga mereka.

Pemerkosaan dan statistik sera­ngan seksual lainnya biasa­nya ter­sedia di negara-negara ma­ju, dan men­jadi lebih umum. Sejumlah be­sar kasus perko­saan tidak dila­por­kan di seluruh dunia. Berikut ini 10 negara dengan kejahatan pe­merkosaan tertinggi pada 2017:

1. Afrika Selatan

Dengan perkiraan 500.000 ka­sus pemerkosaan setiap tahun, ne­gara ini memiliki salah satu ting­kat tertinggi Kejahatan Pe­mer­ko­saan di dunia. Diperkirakan bahwa lebih 40% dari perempuan Afrika Selatan me­ngalami pelecehan seksual dalam hidup mereka.

Medical Research Council mem­perkirakan bahwa hanya 1 di 9 perkosaan dilaporkan. Dengan de­mikian angka yang sebenarnya perkosaan jauh lebih tinggi dari angka yang tercatat oleh polisi.

Dengan insiden tertinggi yang dilaporkan dalam Kejahatan Per­kosaan, Afrika Selatan berada di puncak daftar.

Mayoritas korban kekerasan seksual adalah wanita,tapi laki-laki dan anak-anak juga menga­lami kejahatan ini. Menurut laporan, di atas 4% pria telah dipaksa untuk berhubungan seks dengan pria lain.

2. Swedia

Swedia sekarang memiliki jum­lah perkosaan tertinggi kedua di dunia, setelah Afrika Selatan, yang berada di 53,2 per 100.000.

Jika Anda melihat jumlah per­kosaan, bagaimanapun, ke­naik­an tersebut bahkan lebih buruk. Pada tahun 1975, hanya ada 421 kasus per­kosaan yang dilaporkan ke po­lisi – pada tahun 2014, seba­nyak 6620. Itu meru­pakan peningkatan dari 1.472%. Tampaknya Swedia ada­lah tempat yang jauh lebih berbahaya bagi pe­rempuan di dunia.

Swedia memiliki tingkat ter­ting­gi perkosaan di Eropa. Pada 2013, menurut Dewan Nasional Swedia untuk Pencegahan Keja­hatan (BRA), ada 63 kasus pe­merkosaan per 100.000 penduduk dilaporkan ke polisi Swedia.

Menurut pendukung krisis per­kosaan di Swedia, 1 dari 3 wa­nita Swe­dia telah diserang secara sek­sual pada saat mereka mening­gal­kan usia remaja.

3. Amerika Serikat (AS)

Menurut George Mason Uni­versity, Statistik Penyalahgunaan Seksual Sedunia, 1 dari 3 wanita Amerika akan mengalami pele­cehan seksual selama masa hidup mereka.

Sekitar 19,3% wanita dan 2% pria telah diperkosa setidaknya se­kali dalam hidup mereka.Selain itu, diperkirakan 43,9% wanita dan 23,4% pria mengalami ben­tuk-ben­tuk kekerasan seksual selama hidup mereka.

Menurut Raiin , Setiap 107 de­tik, seseorang di AS diserang secara sek­sual. Ada rata-rata 293.000 kor­ban (umur 12 atau lebih tua) dari ke­kerasan seksual setiap ta­hun. 68% dari serangan seksual ti­dak dilaporkan ke polisi. 98% dari pe­merkosa tidak akan meng­ha­biskan hari di penjara.

4. Inggris dan Wales

Pemerkosaan di Inggris bukan pelanggaran gender yang ne­tral. Ini adalah pelanggaran yang hanya bisa dilakukan laki-laki terhadap seseorang.

Menurut sebuah laporan ber­judul “Gambaran Seksual yang Me­nyinggung di Inggris dan Wales”, yang dirilis pada tahun 2013, oleh Menteri Kehakiman (MoJ), Kantor Statistik Nasional (ONS) dan Kantor Rumah Tang­ga; Sekitar 85.000 korban pemer­kosaan per tahun di Inggris dan Wales – 73.000 perempuan dan 12.000 laki-laki, atau setara dengan sekitar 230 kasus setiap hari.

Laporan tersebut menyatakan bahwa 1 dari setiap 5 wanita telah mengalami beberapa bentuk kekerasan seksual sejak usia 16.

5. India

Perkosaan dan kekerasan sek­sual adalah masalah besar di India. Menurut National Record Bureau (NCRB), kejahatan terhadap pe­rempuan meningkat sebesar 7,5% sejak 2010.

 Jumlah perkosaan yang dila­por­kan terjadi di India, sebuah negara berpenduduk 1,2 miliar orang, meningkat menjadi 33.707 pada 2013 dari 24.923 di tahun 2012.

Mayoritas korban pemer­kosaan berusia antara 18 tahun dan 30 tahun.Sekitar satu dari tiga korban di bawah 18 tahun, dan satu dari sepuluh korban pemer­kosaan berada di bawah 14 tahun.

Seperti pada statistik 2013, New Delhi memiliki jumlah kasus pemerkosaan terbanyak di antara kota-kota di India.

6. Selandia Baru

Pada tahun 2013, skandal The Roast Busters mengungkapkan ke­benaran tentang pemerkosaan di Selandia Baru. Sekelompok pria mu­da dari Auckland Barat, me­nyebut diri mereka “The Roast Bus­ters” diduga mem­per­kosa gadis-gadis di bawah umur.

Menurut sebuah laporan oleh jurnal medis Inggris The Lancet ting­kat kekerasan seksual di Se­landia Baru jauh lebih tinggi dari rata-rata dunia.

Menurut Laporan Publikasi Menteri Kehakiman; Setiap dua jam serangan yang melibatkan ke­kerasan seksual terjadi di Selandia Baru. Statistik sekarang menunjuk­kan bahwa 1 dari 3 anak perempuan dan satu dari enam anak laki-laki cenderung menga­lami pelecehan seksual sebelum usia 16 tahun.

7. Kanada

Di antara semua kejahatan ke­ke­rasan yang dilaporkan ke polisi, kekerasan seksual menun­jukkan peningkatan pesat dalam tingkat yang dilaporkan di Ka­nada.

Ada 460.000 kekerasan sek­sual di negara ini setiap tahun. Dikata­kan bahwa 33 dari setiap 1.000 ka­sus penyerangan seksual dilapor­kan ke polisi, dan 29 tercatat seba­gai kejahatan. Satu dari empat wa­nita Ame­rika Utara harus meng­hadapi kasus pemerkosaan selama masa hidup m­ereka. Sebanyak 11% wanita me­miliki luka fisik akibat penyiksaan ini.

Menurut statistik , hanya 6% dari insiden dilaporkan ke polisi. Lebih dari 80% korban adalah perempuan, insiden maksimum terjadi di rumah dan 80% dari pe­nyerang adalah teman dan keluarga korban.

8. Australia

Di Australia tingkat pemer­ko­saan yang dilaporkan per 100.000 orang relatif tinggi. Se­panjang tahun lalu, diper­kirakan 51.200 warga Australia berusia 18 tahun ke atas adalah korban kekerasan seksual. Hampir sepertiga (30%) kor­ban kekerasan seksual menga­lami kejadian paling akhir yang mereka alami. Sebanyak 1 dari 6 wanita Australia harus meng­hadapi penyik­saan pemerko­saan oleh pasangan atau bukan pa­sangan, di­ban­ding­kan satu dari 14 wanita di selu­ruh dunia.

Dikatakan bahwa wanita Aus­tra­­lia berumur di atas 15 adalah korban pemerko­saan.

Karen Willis, NSW Rape Crisis Center executive officer, menga­ta­kan lebih 70% dari kekerasan sek­sual yang dilakukan oleh anggota ke­luarga, teman, partner kerja atau rekan seko­lah.29% lebih lanjut dari per­kosaan dilakukan oleh s­e­se­orang yang wanita tersebut bertemu se­cara sosial atau terjadi saat ber­ken­can.Hanya 1% dari perkosaan di­lakukan oleh orang asing, katanya.

9. Zimbabwe

Zimbabwe adalah di posisi 9 de­­ngan kejahatan pemerkosaan mak­simal.Setidaknya satu wanita diperkosa setiap 90 menit di Zimbabwe.

Menurut statistik terbaru Statis­tik Nasional Zimbab­we (ZimStat), 500 wanita menga­lami pelecehan seksual setiap bulan – sekitar 16 wanita diper­kosa setiap hari.

Sebanyak 1.524 kasus dilapor­kan selama 3 bulan pertama tahun ini, naik dari 1285 yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut kasus yang dilaporkan, 780 adalah anak-anak (usia 11-16 tahun) sementara 276 anak-anak berusia antara 5 dan 10 tahun.

10. Denmark dan Fin­lan­dia

Satu dari tiga wanita di Eropa te­lah menderita beberapa bentuk ke­kerasan fisik atau seksual dan 5% telah diperkosa. Menurut se­buah studi tahun 2014 yang diter­bitkan European Union Agency for Fundamental Rig­hts, sekitar 47% wanita yang di­survei di Finlandia dikatakan telah mengalami keke­rasan fisik dan atau pelecehan sek­sual;Dan 52% wanita di Denmark dikatakan telah menderita keke­ra­san fisik dan atau seksual.

Finlandia adalah salah satu ne­gara terakhir di UE yang meng­kri­minalisasi perkosaan dalam per­nikahan, membuatnya ilegal pada tahun 1994. (wmdlist/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi