Medan, (Analisa). Perajin gula aren Kabupaten Serdang Bedagai merasa terbantu dengan mesin pengaduk gula aren ciptaan dosen Polmed.
Ketua Tim Pengabdian Teknik Mesin Polmed (Politeknik Medan), Drs MT Joni Hasman, Rabu (13/12), mengatakan Dusun B Desa Tanah Merah, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), merupakan salah satu sentra penghasil gula aren.
Namun, pengolahan gula aren yang masih menggunakan cara tradisional yakni proses pengadukan yang manual dengan menggunakan tenaga manusia membuat prosesnya memakan waktu yang lama dan kapasitas produksi juga terbatas. Padahal permintaan gula aren sangat tinggi karena sangat dibutuhkan masyarakat.
“Untuk mengatasi keluhan seperti yang diungkapkan Pak Saiman, perajin gula aren Sergai, kami sengaja menciptakan mesin pengaduk gula aren yang dapat membantu perajin di Desa Tanah Merah,” ujar Drs MT Joni Hasman. Dikatakan, dalam menciptakan mesin pengaduk ia berkerjasama dengan Herri Trisna Frianto ST MT dan Peneris RP Naibaho B Eng MT.
“Kita puas bantuan peralatan mesin pengaduk itu bisa membantu perajin gula aren Sergai dapat mengoptimalkan produknya, sehingga penghasilannya bisa meningkat,” tambah Drs MT Joni Hasman. Hal itu diungkapkan perajin gula aren Desa Tanah Merah, Perbaungan, Sergai yang kini kapasitasnya meningkat drastis.
“Pak Saiman kini bisa mengcover permintaan gula aren yang semakin meningkat,” tambah Drs MT Joni Hasman.
Pelatihan serta pemberian mesin pengaduk gula aren ini kepada Saiman, warga Desa Tanah Merah, Perbauangan, Sergai, merupakan bagian Tridharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Tim pengabdian masyarakat jurusan teknik mesin Polmed, sudah menciptakan berbagai mesin yang dapat membantu usaha kecil menengah (UKM), seperti mesin pemeras kelapa untuk petani kelapa Tanjung Anom, Deliserdang pada 2012, kemudian mesin pemotong kentang untuk warga Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang. (fp)