SUDAH diketahui secara umum kalau di pusat galaksi hampir semua galaksi ada sebuah lubang hitam bermassa besar yang sangat kuat. Tapi ternyata di beberapa galaksi, daerah pusatnya sangat terang, melebihi bagian lain dari galaksi itu.
Inti yang sangat terang ini disebut sebagai inti galaksi aktif ( active galactic nuclei / AGN). Inti galaksi aktif biasanya ditemukan di pusat galaksi dimana lubang hitam bermassa super besar berada. Karena lubang hitam inilah yang jadi pembangkit energi bagi inti galaksi aktif.
Terkait dengan itu, kini lubang hitam tertua dan terjauh yang pernah diamati, benda angkasa kasar yang 800 juta kali lebih masif ketimbang matahari memberi para ilmuwan beberapa kejutan terkait sifat semesta ketika pada skala kosmis masih balita.
Para astronom belum lama ini mengatakan lubang hitam, yang berada di tengah benda langit sangat bercahaya yang disebut quasar, berada sekitar 13,1 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Cahaya quasar dideteksi oleh para peneliti berasal dari sekitar 690 juta tahun setelah Big Bang atau dentuman besar yang menimbulkan semesta, ketika alam semesta hanya lima persen dari usianya sekarang.
"Jadi kalau semesta itu orang berusia 50 tahun, kami melihat gambar dari orang itu ketika dia berusia dua setengah tahun," ucap astronom Eduardo Bañados dari Carnegie Institution for Science, yang memimpin riset yang hasilnya disiarkan di jurnal Nature.
"Ketika kami melihat ke jarak yang lebih jauh, kami juga melihat ke masa lalu" karena waktu yang dibutuhkan bagi cahaya untuk perjalanan melintasi semesta, Bañados menambahkan.
Itu berarti objek tersebut berasal dari masa 13,1 miliar tahun lalu. Sementara Bumi usianya sekitar 4,5 miliar tahun.
Quasar yang baru dideteksi, yang dinamai J1342+0928, ada selama perubahan fundamental sifat alam semesta awal, ketika bergerak dari "masa gelap" tanpa ada cahaya yang dipancarkan menuju ke waktu terangnya cahaya, saat gravitasi memadatkan materi menjadi bintang-bintang yang pertama.
"Objek ini memberi kita pengukuran waktu ketika semesta pertama diterangi cahaya bintang," kata peneliti yang lain, profesor fisika Robert Simcoe dari Kavli Institute for Astrophysics and Space Research pada Massachusetts Institute of Technology.
Penemuan lubang besar sebesar itu ada pada awal sejarah semesta mengejutkan pada peneliti. Keberadaannya pada saat itu bertentangan dengan gagasan-gagasan saat ini tentang formasi dan pertumbuhan objek-objek semacam itu, katanya.
"Semesta penuh dengan kejutan," ujar Bañados.
Quasar-quasar, yang mendapat energi dari gas-gas yang bergerak dengan kecepatan tinggi menuju lubang hitam sangat besar, diketahui mendiami pusat galaksi-galaksi tertentu, kadang lebih terang dari semua bintang dalam galaksi-galaksi itu.
Dalam lubang hitam, gravitasi punya tarikan kuat sehingga bahkan cahaya pun tak bisa lepas. Lubang hitam ini tampak melahap materi di pusat galaksi. (wkp/rtr/wpc/es)