Oleh: Jekson Pardomuan. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman. dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. – (2 Timotius 1 : 9 – 10).
Kiranya kasih karunia Tuhan selalu menyertaimu dalam segala hal. Kalimat ini selalu kita dengar ketika orang tua kita memberikan nasehat kepada kita saat akan keluar dari rumah, berangkat kerja, sekolah atau akan melangsungkan pernikahan. Orang tua selalu berharap agar kasih karunia Tuhan benar-benar menyertai kita kemana pun kita melangkah.
Dalam perjalanan hidup kita di muka bumi ini, satu tujuan yang ingin kita capai adalah diselamatkan dari dosa yang selama ini membelenggu kita. Bagaimana caranya? Percaya kepada Yesus yang diutus ke dunia ini untuk menyelamatkan kita orang-orang berdosa. Setelah percaya, melakukan hal yang terbaik yang dikehendaki Tuhan.
Yesus menyelamatkan, namun siapakah Yesus itu? Kebanyakan orang tahu bahwa Yesus adalah seseorang yang pernah hidup di Israel sekitar 2000 tahun lampau. Hampir setiap agama dalam dunia memandang Yesus sebagai guru yang baik dan/atau seorang nabi. Dan sekalipun hal-hal itu memang benar mengenai Yesus, semuanya itu tidak mengungkapkan siapakah Yesus sesungguhnya, dan juga tidak menjelaskan bagaimana atau mengapa Yesus menyelamatkan. Yesus adalah Allah dalam wujud manusia (Yohanes 1:1, 14). Yesus adalah Allah, datang ke dunia, sebagai manusia sejati (1 Yohanes 4:2). Allah menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus guna menyelamatkan kita. Ini menghasilkan pertanyaan berikut: mengapa kita perlu diselamatkan?
Yesus menyelamatkan, namun mengapa kita perlu diselamatkan? Alkitab menyatakan bahwa setiap manusia yang pernah hidup telah berdosa (Pengkhotbah 7:20; Roma 3:23). Berdosa adalah melakukan sesuatu, baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan yang bertentangan dengan karakter Allah yang sempurna dan suci. Karena dosa kita, kita layak mendapatkan hukuman dari Allah (Yohanes 3:18, 36). Allah itu adil, sehingga Dia tidak bisa membiarkan dosa dan kejahatan tidak dihukum. Karena Allah itu tanpa batas dan kekal, dan karena semua dosa pada dasarnya adalah terhadap Allah (Mazmur 51:4), hanya hukuman yang tanpa batas dan kekal yang mencukupi. Kematian kekal adalah satu-satunya hukuman yang adil untuk dosa. Itu sebabnya kita perlu diselamatkan.
Yesus menyelamatkan, namun bagaimana Dia menyelamatkan? Karena kita telah berdosa terhadap Allah yang tidak terbatas, maka orang yang terbatas (kita) harus membayar dosa-dosa kita untuk waktu yang tidak terbatas, atau Pribadi yang tidak terbatas (Yesus) harus membayar dosa-dosa kita satu kali. Tidak ada pilihan lain. Yesus menyelamatkan kita dengan mati menggantikan kita. Dalam diri Yesus Kristus, Allah mengorbankan diri-Nya sendiri demi untuk kita, membayar hukuman yang tidak terbatas dan kekal yang hanya Dia yang sanggup untuk bayar (2 Korintus 5:21; 1 Yohanes 2:2).
Yesus menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung demi untuk menyelamatkan kita dari nasib kita yang kekal, hukuman yang adil untuk dosa-dosa kita. Karena kasiih-Nya yang besar untuk kita, Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Yohanes 15:13), membayar hukuman yang telah kita dapatkan tapi tidak sanggup kita tanggung. Kemudian Yesus dibangkitkan, menunjukkan bahwa kematian-Nya memang sudah cukup untuk membayar hukuman dosa kita (1 Korintus 15).
Yesus menyelamatkan, namun siapa yang Dia selamatkan? Yesus menyelamatkan semua yang bersedia menerima karunia keselamatan-Nya. Yesus menyelamatkan semua yang percaya pada pengorbanan-Nya sebagai pembayaran untuk dosa (Yohanes 3:16; Kisah 16:31). Sekalipun pengorbanan Yesus cukup untuk membayar dosa dari seluruh umat manusia, Yesus hanya menyelamatkan mereka yang secara pribadi menerima karunia-Nya yang paling berharga (Yohanes 1:12).
Kalau Anda sekarang mengerti apa artinya Yesus menyelamatkan, dan Anda ingin percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat pribadi Anda, pastikan bahwa Anda mengerti dan percaya hal-hal berikut, dan sebagai pernyataan iman, menyatakan ini kepada Allah. “Tuhan, saya tahu saya orang berdosa, dan saya tahu bahwa karena dosa saya maka saya layak untuk terpisah dariMu secara kekal.
Sekalipun saya tidak layak mendapatkannya, terima kasih untuk kasih-Mu kepadaku dan untuk menyediakan korban untuk dosa-dosa saya melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Saya percaya bahwa Yesus telah mati untuk dosa-dosa saya dan saya percaya hanya Dia saja yang sanggup menyelamatkan saya. Mulai dari saat ini, tolong saya untuk menghidupi hidup saya bagi Engkau dan bukannya bagi dosa. Tolong saya menghidupi sisa hidup saya dengan rasa terima kasih untuk keselamatan yang berharga yang telah Engkau sediakan. Terima kasih Yesus, untuk menyelamatkan saya!”
Kehidupan Yang Berkenan Di Mata Tuhan
Perkenanan Tuhan seringkali datang lebih dahulu daripada usaha-usaha kita agar berkenan kepada Tuhan. Perkenanan Tuhan terjadi karena adanya hubungan antara manusia dan Tuhan. Ketika kita memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan maka secara otomatis perkenanan itu bekerja dalam hidup kita. Kasih karunia akan membawa kita dalam perkenanan Tuhan.
"Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Inilah riwayat Nuh:Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah." (Kejadian 6:7-9)
Tuhan mempunyai tujuan dalam setiap kehidupan kita sejak kita dalam kandungan ibu kita. Tuhan mau kita hidup di dalam rencana awal yang Tuhan sediakan sejak awal kita diciptakan. Keberhasilan kita apakah kita hidup dalam rencana Allah atau tidak. Kasih karunia akan membawa kita semua kembali kepada rencana Tuhan yang sempurna dalam hidup kita.
Anak-anak Tuhan sangat butuh kasih karunia Tuhan karena melalui kasih karunialah kita diselamatkan. Bahkan bukan hanya beroleh keselamatan, tapi juga diperdamaikan dengan Allah, hidup berkenan kepada Allah, mampu bekerja lebih keras, keluar dari segala keterbatasan dan hidup dalam rencana Allah. Amin.