IHSG di Bursa Efek Indonesia Ditutup Naik 36,88 Basis Poin

Analisadaily (Medan) - Pada perdagangan hari ini, Kamis (28/12) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ditutup naik 36,88 basis poin atau sekitar 0,58% di level 6.314,04.

Posisi tertinggi IHSG tercatat di level 6.314,04 dan terendah di level 6.259,6 frekuensi. Perdagangan hari ini sebanyak 288.789 kali transaksi, dengan nilai transaksi sebanyak 11,87 Triliun. Sebanyak 183 Saham mengalami peningkatan, 174  Saham mengalami penurunan dan sisanya 136 saham stagnan.

Analis Pasar Modal, Gunawan Benjamin mengatakan, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia beberapa hari belakangan ini cenderung sedikit. Hal ini dikarenakan suasana liburan dan Natal, meskipun begitu pergerakan IHSG dalam beberapa hari terakhir ditutup menguat dan berhasil mencetak rekor baru.

“Tidak hanya itu, kenaikan Rating BBB oleh Fitch terhadap perekonomian Indonesia juga mendukung kenaikan IHSG,” kata Gunawan.

Saham-saham yang termasuk dalam grup Misc-Industri mengalami penurunan sebesar 1,01% begitu juga dengan saham-saham yang masuk dalam grup Pefindo25 juga mengalami penurunan sebesar 0,596%.

“Grup saham yang mengalami kenaikan tertinggi dan mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ialah grup Basic-Industri, yaitu naik sebesar 1,366%, dan grup Sminfra18 mengalami kenaikan sebesar 1,13%,” terangnya.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street pada perdagangan Senin malam waktu setempat menguat. Wall street menguat didorong oleh kenaikan saham utilities dan real estate menutup penurunan saham energi dan telekomunikasi. Indeks S&P 500 naik 0,08 persen mencapai level 2.682,62, Nasdaq composite index naik 0,04 persen ke level 6.939,34, Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 28 poin ke 24.774,3 didukung oleh kenaikan saham Mc. Donalds dan Caterpillar.

Penutupan perdagangan hari ini nilai tukar rupiah terpantau menguat terhadap Dollar Amerika Serikat di level 13.555 per US Dolar. USD melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya dan jatuh terhadap euro. Sementara kenaikan harga komoditas membantu mendorong dolar Kanada dan Australia ke tingkat tertinggi dalam dua bulan.

()

Baca Juga

Rekomendasi