Tuhan Punya Cara (Sendiri) untuk Mengingatkan Kita

Oleh: Jekson Pardomuan.

"Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri / diamlah sejenak dengan tenang dan berlakulah setia serta ber-Doa, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Tuhan akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Dan serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Tuhan akan bertindak / menyelesaikan / menyembuhkan segala perkara / segala masalah / segala penyakit dan indah pada akhirnya”.  ( Mazmur 37:3-5 )

Kita sudah memasuki bulan Desember, dan sebentar lagi akan memperingati hari kelahiran Sang Juru Selamat Yesus Kristus. Satu tahun rasanya seperti satu hari saja, apakah dalam perjalanan hidup satu tahun ini kita sudah mengucap syukur atas kebaikan Tuhan? 

Perjalanan hidup yang penuh dengan lika-liku mengingatkan kita bahwa setiap kali manarik nafas dari hidung dan menghembuskannya lewat mulut atau lewat hidung, ada perasaan lega dan tenang. Sebuah kalimat pun akan terucap, “terimakasih Tuhan, Engkau masih memberikan nafas kehidupan dan umur yang panjang sampai hari ini.” Apakah kalmiat ini pernah terucap dari mulut kita ? Atau paling tidak mengucapkannya di dalam hati ?

Selagi Tuhan memberikan kita nafas kehidupan, berarti Tuhan masih berkenan kepada kita dan memberikan kesempatan kepada kita untuk melakukan segala sesuatu di muka bumi ini sesuai dengan perintah-Nya. Siapa diantara kita yang merasa tidak berdosa sepanjang tahun ini ? Tidak pernah berbuat salah dan selalu berkata jujur, berkata benar dan tidak melakukan tindakan korupsi. Baik itu korupsi waktu atau korupsi uang negara ? Pasti saat ini kita sedang menjawab pertanyaan di atas di dalam hati dan melakukan evaluasi diri terhadap apa yang telah kita lakukan di dalam hidup kita. 

Mudah-mudahan, dengan melakukan evaluasi diri tadi ada perasaan bersalah di dalam hati kita masing-masing untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama atau masuk ke dalam lubang sama. Mazmur 25 : 10 menuliskan ”Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.”

Seperti cerita di film kartun, biasanya kalau tokoh pemeran utama mau berbuat sesuatu yang melanggar hukum, pasti di kiri kanan kepalanya ada dua bayangan. Yang satu bayangan gambaran Tuhan atau malaikat yang mengingatkan tokoh tadi untuk tidak melakukan hal yang salah. Sementara bayangan satu lagi berasal dari neraka (iblis) yang terus-terusan menggoda tokoh untuk berbuat sesuatu yang salah.

Di dalam kehidupan kita sehari-hari pun tetap saja ada hal seperti itu. Ketika kita hendak melakukan sesuatu yang salah dan tidak berkenan di mata Tuhan, pastilah jantung kita berdebar sangat kencang. Di kuping kita sebelah kiri akan sangat kuat godaan dari si iblis untuk menjerumuskan kita agar tetap melakukan kesalahan yang sama setiap hari. Sementara di kuping kita sebelah kanan akan ada kuasa Roh Kudus yang setia mengingatkan kita untuk tidak terjerumus ke dalam lubang yang sama, agar tidak larut dalam kesalahan yang sama.

Mazmur 119 : 2-3 menuliskan ” Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati, yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.”  

Kitab Perjanjian Baru banyak menuliskan hal peringatan-peringatan kepada kita untuk bertobat dan berbuat yang terbaik untuk Tuhan. Tuhan datang ke dunia untuk menyelamatkan kita. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia." (Yohanes 3 : 16-17).

Tuhan sangat mengerti penderitaan dan kesusahan yang kita alami di dunia ini. Yesus meninggalkan kenyamanan dan keamanan di surga, dan memasuki lingkungan keras yang kita tinggali. Yesus merasakan lelah, lapar dan haus, mendapat tuduhan dari orang-orang, dijauhi oleh keluarga dan teman-teman-Nya. Tetapi Yesus mengalami lebih berat dari penderitaan sehari-hari. Yesus, anak Allah dalam bentuk manusia, dengan kerelaan menanggung segala dosa kita dan menebus hukuman mati yang seharusnya menjadi milik kita. 

1 Yohanes 3 : 16 menuliskan ” Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.”

Dia menawarkan kepada kita kehidupan kekal. Kita tidak memiliki ini. Kehidupan kekal adalah pemberian Tuhan yang ditawarkan kepada kita, yang kita dapatkan ketika kita meminta Dia untuk memasuki kehidupan kita. Roma 6 : 23 ” Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Dalam kehidupan kita sehari-hari, Tuhan selalu mengingatkan kita dengan lembut, kadang keras dan terkadang sangat keras. Ini semua untuk mengingatkan kita agar mau meng-evaluasi diri dan bertobat.

Lantas, apakah saudara telah meminta dengan sungguh-sungguh agar Tuhan memasuki hidupmu? Jika sudah, saudara punya banyak hal yang dapat dilihat sekarang. Tuhan berjanji untuk membuat hidupmu yang sekarang menjadi luar biasa melalui pengenalan akan Tuhan. Tidak perduli apa yang terjadi disekitarmu, Tuhan selalu ada untukmu. 

Walaupun orang-orang tidak mengikuti jalan Tuhan, Tuhan mampu mengatasi keadaan yang menakutkan dan membuat rencana-Nya terwujud. Jika saudara adalah milik Tuhan, saudara bisa berpegang pada janji yang berkata, " Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8 : 28). 

Kemudian, Yohanes 3 : 18 - 22 “Barang siapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barang siapa tidak percaya, ia telah berada dibawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan mereka jahat. Sebab barang siapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barang siapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”

Terang telah datang ke dunia, itu yang ditegaskan dalam ayat di atas. Akan tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang. Ini menunjukkan kepada kita, bahwa manusia di muka bumi ini masih lebih mementingkan harta duniawi, mementingkan kekayaan dan mementingkan diri sendiri. Hari-hari belakangan ini Tuhan punya cara sendiri untuk mengingatkan kita agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari. Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi